Assalamualaikum............

Hai! Friendzzzz.........

Wellcome to my little world!

"Tempatku mencurahkan imaginasi liar tanpa batas! psttt jangan salah sangka kkkk,,,just for fun ^^"

" Berbagi dalam khayalan itu menyenangkan,,,,, "

Kamis, 01 Desember 2011

Black Part Of Katie Holmes

Black Icon Style Of  Katie

Rasanya ga bosen sama wanita cantik yang satu ini setelah putih kini hitam yang juga sering dia pakai dalam berbagai kesempatan. Always beautiful............


























Katie in Black is so many picture but this is just little......part berikutnya masih tetap dengan black outfit of her. Stunning women all of time......hehehehe.........bias banget deh.........

Dreaming, Hoping, True // FF



The story about how long and how far you go but true love is always find a way to unite, as strong as any you refused and as far as you're hiding anything you would not be able to avoid power........it's LOVE! THE POWER OF LOVE!!!





DREAMING , HOPING, TRUE

Cast : Yunho, Go Ara, Changmin
Genre : Romance, Friendship
Rating : 16 +
Category : One Shot

Yunho Pov

Apa yang harus aku lakukan lagi? Haruskah aku menyerah disini?
Batinku terus saja bergolak dengan perasaan tidak menentu, aku bener-benar merasa sangat lelah dengan semua ini, tapi aku harus semangat.
Aku harus membuktikan pada Ayahku bahwa pilihanku untuk pergi dan mengejar cita-cita sendiri adalah pilihan yang tepat dan tidak salah.
Yah.. selepas sma aku memutuskan pergi ke seoul untuk kuliah di akademi drama dan tari seperti cita-citaku menjadi seorang dancer  terkenal dan harus menentang keinginan ayahku agar aku meneruskan kuliah di kedokteran seperti profesinya sekarang.
Tapi tahun-tahun terus  berlalu dan aku merasa cita-citaku masih jauh dari kenyataan, bahkan untuk beberapa kali aku ditolak saat ikut audisi di beberapa manajemen terkenal diseoul untuk mencari penari dan penyanyi.
Aku tidak tahu apa yang salah, mungkin keberuntungan belum memihak kearahku saja, Karena entahlah aku merasa gerakan danceku cukup bagus. Mungkin bukan hanya itu yang mereka cari dan aku juga tak punya koneksi menembus dunia entertainmen korea.
‘’hai….can I…….’’aku kaget mendengar sebuah suara membuyarkan lamunanku.
Aku mendongak karena posisiku sedang duduk sedangkan orang itu berdiri dihadapanku sambil menunjuk tempat kosong disebelahku.
Aku mengangguk.
‘’silahkan……………’’jawabku.
‘’thank’s,apa tidak mengganggu?’’tanyanya.
‘’tidak’’jawabku singkat.
Aku baru memperhatikan ternyata dia seorang wanita bule berusia sekitar 40 tahunan.
Wanita itu tersenyum.
‘’you can speak English?’’ tanyanya lagi.
Aku mengerutkan kening sedikit.
‘’yes, little……’’ujarku ragu. Karena jujur  saja aku memang tidak terlalu lancar berbahasa inggris, eh tapi bukankah tadi dia berbahasa korea?
‘’oke, I want talk to you, but I can’t speak Korean well, are okay?just  yours?’’katanya ramah.
Aku Cuma mengangguk, aku pikir apa salahnya aku berbincang dengannya daripada aku melamun sendirian di taman yang boleh dibilang ramai ini, jadi aku tidak merasa sepi dan terasing ditengah keramaian.
‘’I’m Merry? And you?’’
‘’Jung Yunho, call me yunho?’’ujarku menyambut uluran tangannya.
‘’senang mengenalmu yunho, kau sedang apa disini sendiri?’’tanyanya membuka perbincangan aku rasa.
‘’You wellcome’’jawabku tersenyum.
‘’tidak…aku senang aja duduk disini memperhatikan orang-orang.’’lanjutku sekenanya.
‘’kenapa sendiri? Mana pacarmu?’’lanjutnya.Ah ini orang mau menyelidiku ya
‘’sendiri lebih enak……’’aku hanya menjawab sekenanya saja, aku merasa tidak harus menjelaskan apa-apa pada orang asing yang baru aku kenal ini.
‘’oke…..korea sangat indah ya?’’ sepertinya dia mengerti kalau aku tidak terlalu suka ditanya masalah pribadi dan dia mengalihkan topik pembicaraan.
‘’tentu saja’’jawabku bangga.
‘’oh, ya……anda dari mana merry? Apakah anda sedang berkunjung kesini atau sudah lama tinggal dikorea, karena aku rasa bahasa korea anda sudah lumayan.’’tanyaku.
Dia tersenyum padaku tapi kemudian matanya menyapu seluruh taman.
‘’yes I like here…….very beautiful place……saya beberapa kali kesini.’’jawabnya tapi tak menjawab semua pertanyaanku hehe……kebanyakan mungkin.
“oh, jadi anda turis?”tanyaku lagi.
“ya bisa dibilang begitu, tapi aku juga punya tujuan lain.”jawabnya memandangku.
“maksud anda?”tanyaku bingung melihat ekspesinaya.
“Aku mewakili bosku untuk mencari kandidat?’’jawabnya lagi.
“kandidat?”aku mengeryitkan kening.
Dia mengangguk dan tersenyum.
“bosku mendengar kalo dikorea banyak sekali penari berbakat dan aku ditugaskan untuk mencari dan membawa mereka untuk menjadi penari di proyeknya.’’jawabnya.
Jawaban wanita itu sempat membuatku sedikit kaget dalam hati tapi aku tidak ingin memperlihatkan didepannya, bagaimanapun aku baru mengenalnya dan aku tidak tahu apa dia berbohong atau tidak padaku.
“oh begitu….pekerjaan yang menyenangkan ya?’’kataku.
‘’yah begitulah……bekerja sekaligus jalan-jalan…..’’jawabnya tersenyum lebar.
“oh ya, are you a dancer?’’tanyanya kemudian.
“ya……….”aku menjawab ragu.
“wah kebetulan sekali..’’dia nampak bersemangat.
“apa kau tertarik ikut audisi dengan bosku?’’tanyanya serius
‘’apa?’’aku bertanya kaget.
‘’iya, ikutlah audisi, kalau kau lolos aku jamin kau akan terkenal diseluruh dunia.’’jawabnya antusias sekali.
‘’tapi anda belum tahu kemampuanku……’’jawabku datar.aku teringat pahitnya gagal dibeberapa audisi meskipun aku tak sedikit menang dibeberapa dance kompetisi.
‘’kalau kau merasa kau mampu kenapa tidak kau coba?’’tanyanya meyakinkanku.
‘’ya aku belum melihat kemampuanmu, kau boleh datang besok ke alamat ini jika ingin menunjukkan kemampuanmu’’ia menyerahkan sebuah kartu nama.
Melihat alamatnya aku langsung tahu, itu sebuah studio yang lumayan besar di seoul ini.
‘’jadi kau mengadakan audisi disini?’’tanyaku.
Dia menggeleng.
‘’tidak, aku hanya menilai untuk direkomendasikan pada bosku saja siapa yang aku anggap pantas, kalau untuk audisi yang sesungguhnya kau harus datang ke tempat bosku karena dia sendiri yang akan menilai.’’jawabnya panjang lebar.
‘’oh…..sangat rumit ya?’’jawabku jujur, karena aku memang baru mendengar tahapan audisi seperti itu.
‘’yah ini untuk proyek besar makanya kami tidak main-main, dan orang yang pantas dan berbakatlah yang akan kami rekrut.’’jawabnya serius.
‘’oh, jadi dimana bos anda akan mengaudisi para dancer?’’aku mulai sedikit agak tertarik dengan tawarannya.
‘’oh……aku belum mengatakannya ya?’’tawanya seperti kaget melupakan bagian yang penting. Ia membuka tasnya dan mengeluarkan kartu nama satu lagi.
‘’ini, kamu datang kesini.’’aku mengambil satu  lagi kartu nama yang dia berikan, tapi aku langsung terkejut begitu membaca tulisan yang ada di kartu nama tersebut.
‘’hah…….hollywood?LA?Amerika?’’tanyaku seperti tidak percaya memandang kearahnya.Dia hanya tersenyum mengangguk.
‘’Betul, karena itulah besok kau harus datang agar saat kau datang ke Hollywood kau punya bekal berdasarkan penilaianku, karena aku akan jujur siapa yang pantas atau tidak ikut audisi disana jadikan kalian tidak datang dengan sia-sia meskipun aku juga tidak menjamin bosku akan menerima atau tidak tapi setidaknya selama ini dia selalu percaya pada penilaianku.’’jawabnya lagi.
‘’jadi begitu ya, oh ya sebenarnya proyek apa yang sedang kalian kerjakan?’’tanyaku penasaran.
‘’Film musical, tapi itu saja ya yang bisa aku kasih tahu untuk detailnya aku tidak bisa membocorkannya padamu.’’dia tersenyum penuh teka-teki.
‘’oh……jadi selain menari juga berakting ya?’’tanyaku masih ingin tahu.
‘’iya, karena itulah aku katakana bila kau berhasil kau akan terkenal diseluruh dunia, karena kau akan bermain di produksi film Hollywood, bermain dengan bintang besar .’’katanya.
Aku hanya mengangguk-angguk saja.Entahlah……
‘’Datang saja kau pasti tidak akan menyesal, kau malah beruntung kalau kau bisa membuatku kagum dengan tarianmu.Tapi kau harus sungguh-sungguh karena sainganmu bukan hanya dari korea tapi kami juga mengadakan audisi di beberapa Negara.’’
Dia kemudian berdiri.
‘’Aku tunggu ya.Senang berbicara dengan anda yunho, see you tomorrow, gomawoyo!’’dia mengulurkan tangan dan tersenyum ramah. Akupun berdiri menyambut uluran tangannya, kemudian dia pergi berlalu menjauhiku.
Aku termenung.Apa aku harus melakukannya?
Hah! tidak terasa hari sudah menjelang malam, akupun beranjak dari taman kota yang asri ini.
Beberapa orang gadis tersenyum padaku, aku hanya tersenyum tipis, aku sedang tidak berminat menggoda mereka. Lebih baik aku pulang saja.

Author Pov
Studio itu ternyata sangat besar dan punya tempat yang cukup luas sehingga walaupun hampir 500 orang yang datang pada pre audisi tempat itu masih terlihat luas dan tidak sesak, sehingga banyak dancer yang  berlatih gerakan-gerakan dancer sebelum acara dimulai.
Yunho terlihat disana memperhatikan peserta yang lain, dia merasa takjub dan tidak menyangka yang datang akan sebanyak ini bahkan ada banyak wajah-wajah yang tidak asing dimatanya, karena mereka adalah artis dan anggota hallyu yang sudah sangat terkenal di korea. Dan lucunya meski mereka akan ikut audisi walhasil mereka banyak yang harus melayani sesi tanda tangan dan interview dari peserta lain yang menjadi fans mereka. Yunho hanya tersenyum melihatnya dan dia tidak berminat mencoba gerakan dancenya sebelum acara audisi dimulai, dia lebih memilih duduk santai sambil memperhatikan yang lain.
Tiba-tiba seseorang menyentuh pundaknya dari belakang, kaget  dengan reflek yunho menengok kebelakang.
‘’apa kabar, hyung?’’sapanya sumringah.
Yunho yang masih kaget terkejut melihat siapa yang menyapanya.
‘’changmin-ahh’’yunho menjawab masih dalam keterkejutannya.
Changmin membungkuk sambil tersenyum.
‘’Kau ikut audisi juga?’’Yunho bertanya setelah mempersilahkan Changmin duduk disampingnya.
‘’Nde,kau juga hyung?’’tanya changmin agak sedikit canggung.
‘’ya, sudah lama tidak bertemu?kau sekarang tinggal dimana?’’tanya yunho yang melihat changmin ragu-ragu.
‘’Benar hampir lima tahun ya?!aku tinggal diseoul sekarang.’’melihat yunho membuka perbincangan membuat changmin agak sedikit lebih santai.
‘’hmmmm…hyung apa kau sudah memaafkan aku?’’changmin Nampak hati-hati menanyakan itu.
‘’sudahlah aku sudah melupakannya, aku sudah memaafkanmu sejak lama.’’yunho tersenyum.
Nampak ada kelegaan diwajah changmin.
‘’mian hyung…….gomawoyo…’’Changmin membungkukkan badannya sedikit karena posisinya sedang duduk, yunho hanya tersenyum.
‘’kamu tinggal dimana changmin-ahh?’’tanya yunho mengalihkan topik  pembicaraan.
‘’di distrik 5, karena disana dekat dengan tempat kuliahku’’
‘’oh kau kuliah dimana?’’tanya yunho lagi.
‘’universitas Seoul, jurusan bisnis, kamu sendiri hyung?’’jawab changmin balik bertanya.
‘’aku di akademi drama dan tari, kenapa kau ambil jurusan bisnis ? apakah itu maumu?’’ sepertinya pertanyaaan yunho lebih ditunjukkan untuk mengekspresikan dirinya.
‘’ya hyung, aku ingin berbisnis bila aku gagal menjadi seorang penyanyi atau penari.’’jawab changmin mantap.
‘’seandainya saja aku punya cita-cita lain selain menjadi seorang dancer mungkin aku juga bisa memilih sepertimu ya?’’ada kekecewaan pada dirinya sendiri saat yunho mengatakannya.
‘’tapi kau sangat jago dance kan hyung? Kau pasti berhasil jadi dancer dan penyanyi terkenal jadi tidak apa-apa kau tidak punya cita-cita lainnya karena aku yakin kau pasti akan berhasil.’’changmin member i  semangat pada yunho yang Nampak agak putus asa.
‘’apa kau seyakin itu padaku changmin? Atau hanya menghiburku saja?’’kata yunho.
‘’tentu saja hyung, kau sangat hebat bahkan disekolah kita dulu tidak ada yang bisa mengalahkanmu kan? Aku juga penggemarmu.’’jawab changmin serius.
‘’sincha? Tapi bukannya kau menganggapku sainganmu?’’tanya yunho terkejut dengan pengakuan adik kelasnya itu yang dulu semasa sma adalah merupakan saingannya.
‘’sampai sekarang aku tetap sainganmu hyung, dalam dance tentunya bahkan sekarang kita juga akan bersaing kan? Tapi bukan berarti aku tak boleh mengagumimu kan?!’’jawab changmin tersenyum.
‘’benar ya hehe……’’yunho tertawa.
‘’tapi aku sendiri tidak terlalu yakin dengan kemampuanku…..’’ujar yunho bergumam.
‘’kau harus tunjukkan kehebatanmu disini hyung.’’sepertinya changmin tak berhenti memberi semangat pada yunho.
‘’ah..kenapa jadi kau yang menyemangatiku ya? Aishh.. seharusnya kan aku yang memberi  semangat pada dongsaengku.’’yunho jadi malu sendiri.
‘’kalau begitu mari saling memberi  semangat’’changmin senang sekali melihat yunho bersemangat.
‘’semangat!’’kata yunho agak keras sehingga beberapa orang menengok kearah mereka.
‘’hwaiting!’’balas changmin tak mau kalah.
Tak berapa lama muncullah dewan penilai dan ada Merry juga disana dengan 3 orang lainnya.
Cukup lama Yunho dan Changmin menunggu giliran untuk tampil. Ternyata para penilai itu sangat tajam dalam menilai para peserta bahkan kalau yang tidak kuat dengan ulasannya pasti akan sakit hati tapi mereka juga fair dalam menilai yang benar-benar bagus. Beberapa peserta Nampak sangat kesal dengan penilaian yang pedas itu. Yunho agak sedikit kaget dengan cara penilai mereview setiap dancer tapi bagi Yunho itu tak berarti apa-apa toh dia juga sudah biasa di tolak dan dia hanya iseng untuk ikut.
Yunho melakukan solo dance dengan seperti biasanya karena dance sudah menjadi jiwanya makanya tak ada bedanya buat Yunho menari didepan penilai atau di depan cermin sendirian tetaplah sama saja buat Yunho.
Merry terlihat tersenyum.
“I never wrong….kau sangat bagus. Kau menari dari hati sepertinya kau tak punya beban apa-apa saat menari kau tak berusaha terlihat sempurna karena kau sendiri sudah sempurna bukan kau yang menciptakan tarian tapi tarian itu yang mengikutimu. Hanya penari hebat yang bisa melakukan itu, aku tunggu kau di Hollywood.”Ujar Merry membuat Yunho agak terkejut.
Ternyata Changminpun menuai pujian dari penilai. Diantara ratusan peserta itu hanya sekitar tujuh orang yang mereka rekomendasikan untuk datang ke Hollywood, dua orang dancer yeoja dan lima orang dancer namja. Kalau dilihat dancer yang direkomendasikan mempunyai tinggi yang hampir sama dan punya wajah yang tampan dan cantik.
**********
Meski Yunho senang tapi dia bingung bagaimana dia harus ke Amerika. Dimana nanti dia akan tinggal, dia sama sekali tak punya kerabat dan bagaimana bila dia gagal nanti di negeri orang, akan sangat sia-sia sekali.
“Kenapa kau tidak bersemangat hyung?” Tanya Changmin melihat Yunho tidak terlalu senang mendapat pujian dari penilai.
“Aku tidak yakin akan pergi ke Amerika.”Yunho menjawab datar.
“Kenapa? Ini kan kesempatan bagus.”Changmin agak kecewa mendengarnya.
“Bagaimana kalau aku gagal? Dan aku juga tak punya kerabat disana, aku tak mungkin menggelandang di negeri orang.”Yunho member alasan pada Changmin.
“Jadi karena itu? Kau boleh tinggal bersamaku Hyung, ayahku punya apartement disana karena dia sering melakukan perjalanan bisnis ke amerika.”Kata Changmin.
Yunho hanya tersenyum.
“Aku tak mau menyusahkan siapapun, aku hanya merasa saat ini belum siap untuk pergi.”
“Tapi kesempatan ini belum tentu datang lagi.”kata Changmin lagi.
“Mungkin belum saatnya buatku.”Yunho mengangkat bahunya.
“Hyung, ayolah aku merasa kau pasti akan berhasil…….kita berangkat bersama.”Changmin masih merayu Yunho.
“Akan aku pikirkan.”kata Yunho akhirnya.
“Kita hanya punya waktu 3 hari sebelum berangkat. Kau beritahu aku  besok hyung.”Changmin memaksa.
Semalaman Yunho tak bisa tidur memikirkan apa yang harus dia lakukan. Apa bisa seyakin itu menembus dunia entertainment Hollywood sedangkan di korea saja dia selalu gagal. Tapi terkadang keberuntungan datang saat keputusasaan di depan mata.
Tapi aku tak ingin tinggal di apartement Changmin-ahh  gumam Yunho dalam hati.
Yunho mulai membuka laptopnya dan mencari tahu kota yang akan didatanginya dan mencari tempat tinggal yang terjangkau dan aman. Yunho memilih melihat apartemen sewaan dan berpenghuni orang dari asia. Rasanya akan lebih aman bila tinggal dilingkungan yang tidak terlalu asing nantinya bila jadi pergi ke amerika. Akhirnya dia menemukan yang dicari, sebuah apartement yang tak terlalu besar dan terjangkau harganya serta berpenghuni hamper 80% orang asia terutama korea dan jepang serta china.Yunho berpikir seandainya gagal dia tak akan jadi gelandangan dan masih bisa kembali ke korea dengan uang yang dirasa cukup
Dengan tekad besar akhirnya Yunho memantapkan hati untuk pergi, tapi dia memutuskan tak memberitahu Changmin. Dia tak mau nanti Changmin memaksanya tinggal dengannya.
Meski masalah diantara mereka sudah menjadi bagian dari masa lalu tapi Yunho juga merasa tak harus terlalu dekat dengan Changmin. Tetap saja ada sedikit rasa yang mengganjal dihatinya.
*********
Yunho menginjakkan kaki untuk pertamakalinya di negeri uncle sam dengan modal nekad. Tanpa seorangpun yang dikenalnya, sesekali dia menelepon Merry untuk menanyakan apa saja yang Yunho rasa perlu mendapat sedikit bantuan darinya. Merry sendiri merasa senang Yunho mau mengikuti audisi itu, bukan memberi harapan berlebihan tapi Merry sangat memberi  semangat untuk tak menyerah dan yakin pada diri sendiri.
Yunho sangat berterima kasih pada Merry karena mempercayainya.
Memasuki gedung audisi disalah satu studio besar Hollywood benar-benar membuat Yunho takjub. Kesibukan yang terlihat membuat Yunho jadi tak heran mereka bisa menghasilkan film-film bermutu dan enak untuk dilihat. Tapi Yunho tetap mencintai korea.
Yang datang untuk audisi ternyata sangat beragam ada yang sama sekali tak bertampang seorang dancer. Yunho melihat sekelilingnya ternyata cukup banyak yang berdarah asia itu terlihat dari ciri mereka yang hampir sama dengan dirinya. Beberapa terdengar berbicara dengan bahasa jepang yang kebetulan Yunho kuasai dan beberapa becakap-cakap dengan bahasa china.
Yunho duduk sendiri dibangku depan karena kebetulan dia datang lebih cepat dari yang lain. Yunho tak memperhatikan sekelilingnya dan tak ambil psuing, dia lebih konsentrasi dengan mengingat gerakan gerakan dance-nya dalam pikirannya ketimbang melakukan  yang lain. Tempat seluas ini memang memberi kesempatan para peserta untuk unjuk kebolehan.
Saat tiba-tiba suara dari pengeras suara mengumumkan para peserta untuk bersiap karena acara segera dimulai.
“Good morning ladies and gentleman!Kita akan bersenang-senang hari ini, aku harap kalian akan enjoy melakukan audisi dance ini, nikmatilah…..ini adalah audisi terakhir dari serangkaian audisi yang telah kami lakukan tiga kali dan berita baiknya adalah hari ini kami akan cari solo dancer untuk jadi pemeran utama di project film musical dan juga untuk broadway.”
Pengumumuman dari salah satu juri disambut tepuk tangan riuh dari peserta termasuk Yunho.
“Oke…untuk film musical kami telah menemukan pemeran utama wanita jadi kami mencari dua leading man dan beberapa pemeran pembantu wanita dan pria, sedangkan untuk drama musical broadway kami cari leading lady, leading man juga pemeran pembantu. Selamat berjuang dan sukses untuk kalian semua.”
Beberapa peserta wanita tampak agak kecewa berbeda dengan peserta lelaki yang tampak bersemangat.
Tak lama para juri memasuki ruangan dan beberapa Nampak tak asing dimata peserta yang membuat ruangan kembali riuh. Yunho tak banyak tahu jajaran dewan juri dia henya tahu salah satu diantara mereka ada Tyco Diorio yang seorang koreographer terkenal di Hollywood karena melatih beberapa pesohor Hollywood seperti Jennifer lopez, Katie holmes dll dan juga pengasuh acara ‘so you think you can dance?’.
Perform Yunho sangat memukau dewan juri hingga mereka memberikan standing applause padanya. Peserta lainpun dibuat melongo melihat Yunho menari dengan luar biasa menakjubkan tanpa ada kesalahan sama sekali. Terlihat sekali Yunho menari tanpa beban dan enjoy melakukannya membuat peserta lain pun mengakui Yunho memang hebat dan memberikan standing applause seperti dewan juri.
Yunho sangat senang tariannya mendapat apresiasi yang bagus dari dewan juri dan juga para audience dan rasanya itu sangat memuaskan karena dinegeri orang Yunho malah bisa membuat orang sangat terkesan.
Dengan banyaknya pujian dari dewan juri ada harapan yang tumbuh dihati Yunho. Yunhopun turun panggung dengan perasaan yang sangat sulit digambarkan. Beberapa peserta menyalami Yunho dan beberapa malah terlihat agak sirik, mungkin mereka mengagnggap ini adalah pesaing terberat mereka.
Tapi beberapa peserta lain juga mendapat penilaian yang sama dengan Yunho. Terutama peserta dari New York bernama Bryan yang menurut Yunho juga sangat bagus.
Peserta masih sangat banyak dan pengumuman baru akan diumumkan keesokan harinya oleh karena itu Yunho memilih untuk pulang dan beristirahat diapartementnya. Dia memang tak ingin terlalu banyak dibebani dengan melihat performance peserta lain yang masih menyemut dibelakangnya. Yunho adalah peserta nomer Sembilan jadi masih sangat panjang untuk melihat mereka semua.
Sesampainya di apartement Yunho langsung tertidur kelelahan.
Yunho terbangun saat mendengar dering telepon dari hp-nya. Dengan agak malas Yunho mengangkatnya.
“Yoboseo…”
“Hallo…are Yunho there?”sapa suara ditelepon.
Yunho memincingkan mata dan melihat kelayar telepon saat mendengar suara yang agak asing.
“Yunho here……Kamu siapa?”
“Really? Anda tidak bercanda?”kata Yunho membesarkan matanya dan hilang sudah kantuk yang masih tersisa.
“Ok, thank you!thank you very much! Aku akan datang besok.”Yunho melompat-lompat kegirangan.
Tak lama telepon kembali berbunyi, tertera nama Merry dilayar hp-nay.
“Hallo Merry!”Yunho terdengar sangat senang.
“Hai….kamu terdengar sangat senang!”Merry tampak ikut bersemangat.
“Ya….aku lolos audisi!”Yunho berteriak dengan senyum lebar.
“Congratulation! Aku tahu kau pasti akan berhasil. Aku langsung meneleponmu saat bosku mengatakan dia sudah dapat pemeran utama proyeknya dan aku lihat namamu dilistnya. Aku sangat senang Yunho, penilaianku padamu tak salah, kau memang hebat.”
“Gomawo…thank you kau sudah meyakinkan aku!”Yunho sangat senang.
“You well come……..itu karena kau memang hebat Yunho.”Merry terdengar sangat puas.
“sampai jumpa distudio besok pagi ya!”kata Merry mengakhiri percakapannya.
“Ok….senang bekerjasama denganmu Merry.”
“Tentu kita akan sering ketemu nanti.” Merry menutup teleponnya. Wajah YUnho tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.
Ingin rasanya Yunho memberitahu orangtuanya di korea tapi dia mengurungkan niatnya, dia belum tahu apa akan berhasil atau tidak filmnya nanti, toh dia juga belum tahu dapat peran apa.
*******
Yunho melangkahkan kaki menuju studio dengan langkah ringan. Terbersit berjuta harapan dan angan-angan dibenak Yunho.
Studio tak seramai kemarin, Yunho memasuki ruangan yang ditunjukkan resepsionis karena Yunho disuruh menunggu disana bukan ruangan yang kemarin dia ikut audisi.
Sudah ada beberapa orang didalam ruangan ketika Yunho memasuki ruangan yang tak terlalu luas itu. Mereka duduk dilantai kayu mengelilingi ruangan.
Yunho menyapa beberapa orang yang ada didekat pintu dan duduk didekat mereka tak jauh dari pintu masuk.
“Anneyong Hyung.”sapa seseorang menghampiri Yunho.
“Changmin-ah!”Yunho agak terkejut bertemu lagi dengan Changmin disana.
“Nde…Aku lolos audisi hyung, kau juga ya?”Tanya Changmin dududk disamping Yunho.
“Nde, aku tak melihatmu Audisi kemarin?”Yunho tersenyum senang tahu ada orang yang dikenalnya di negeri orang.
“Aku juga tak melihatmu Hyung kau audisi jam berapa?”Tanya changmin lagi.
“Jam sepuluh pagi, aku pulang dulu sebelum acara selesai.”
“Pantas, aku baru datang jam dua siang karena sempat salah masuk studio haha…….”Changmin tertawa malu. Yunho ikut tertawa jadinya.
“Wah kau ikut audisi apa Changmin?”
“Aku tidak tahu Hyung aku baru sadar setelah beberapa orang yang ikut audisi kok tidak ada yang menari mereka hanya disuruh tertawa dan marah-marah, setelah aku tanya ternyata audisi untuk film komedi. Aku kaget dan segera keluar, untungnya ada beberapa orang yang sedang membicarakan tentang audisi dance dan aku tanya mereka, mereka menunjukkan tempat yang benar, dan beruntungnya aku lolos audisi hehe……”Changmin tertawa puas.
“Seru juga ceritamu……”Yunho ikut tertawa geli mendengar cerita Changmin.
“Yah belum jadi bintang film aku sudah punya cerita menarikkan? O ya hyung kenapa kau tak beritahu aku kau akan kehollywood?”tanya Changmin.
“Mianhe…..aku sempat ragu sebenarnya dan tak mau merepotkanmu.”Yunho tersenyum.
“Padahal kau tak merepotkanku Hyung malah aku kan jadi ada teman, sekarang kau tinggal dimana Hyung?”
Yunho menceritakan dimana dia tinggal. Changmin mengagguk mengerti meski agak sedikit kecewa karena penolakan Yunho.
“Tapi aku senang Hyung kita berdua bisa lolos dan sebagai sesama orang korea kita harus saling bantu ya.”
“Nde.”Yunho menepuk pundak Changmin.
Seorang wanita cantik memasuki ruangan dan menyapa sekitar 15 orang yang ada diruangan itu.
Tak lama Tyco Diorio dan seorang wanita cantik berparas latin dan seorang lelaki setengah baya berumur sekitar 40 tahunan menyusulnya memasuki ruangan.
Mereka juga duduk dilantai dengan santai.
“hai semua…….”wanita cantik yang mirip dengan eva mendez itu menyapa.
“Hai……..”jawab mereka semua.
“Perkenalkan saya Maria Gonzales, diproyek ini saya akan membawahi costume disiner untuk pemain film, saya minta kerjasamanya dengan kalian karena kostum sangat berpengaruh dalam film musical jadi peran saya lumayan penting disini.”
Maria mengakhiri perkenalannya dengan audiens.
“Oke….saya sambung saja, saya Tyco Diorio dan saya seorang kreografer dance, tanpa bermaksud menyombong karena saya tahu kalian adalah dancer-dancer hebat, saya sering melatih bintang-bintang besar untuk menari, jadi rasanya sangat senang terlibat dalam proyek ini, tugas saya disini membantu sutardara menciptakan gerakan dance yang sesuai dengan jalan cerita tapi saya sangat membuka kesempatan untuk kalian mengexsplor kehebatan kalian dalam menari.”Tyco tersenyum dengan ramah disambut tepukan audiens.
“Baik tanpa basa-basi perkenalkan saya Adam Sarkman, mungkin beberapa dari kalian ada yang telah mengenal karya saya tapi kalau tidak ya tidak masalah, saya akan menjadi sutradara di film musical ketiga saya ini, saya yakin kalian yang terpilih adalah orang-orang hebat dengan kualitas luar biasa dan saya percaya ini akan jadi film besar dengan adanya kalian semua.”Sejenak adam berhenti bicara.
“Hari ini saya akan menentukan beberapa pemain berdasarkan audisi kemarin dan asisten saya nanti akan membagikan naskah untuk kalian, pelajari apa tokoh yang akan kalian perankan. Titik berat film ini adalah dance jadi aku rasa kalian tidak akan banyak kesulitan karena dialog untuk film ini sangat sedikit.”Ujar nya.
“Dan seperti kalian ketahui kemarin untuk pemeran utama wanita kami telah mendapatkannya dari audisi sebelumnya, satu berasal dari jepang dan satu lagi berasal dari Ohio, mereka adalah dancer-dancer hebat seperti kalian dan pemenang beberapa kompetisi dancer. Jadi saya akan menetukan dua leaderman untuk film ini, perlu saya tekankan siapapun kalian yang terpilih adalah karena keahlian kalian dalam dance juga sesuai dengan karakter yang saya mau. Tapi semua audience disini semua terlibat dalama film ini.”
Tyco kemudian mengambil alih bicara.
“Silahkan untuk nama ini maju ketengah dan lakukan dance battle, Yunho dan Bryan.”
Yunho terkejut dan kaget saat Tyco menyebutkan namanya. Changmin menepuknya, sementara Bryan sudah berdiri ditengah ruangan. Yunhopun akhirnya maju.
“Boleh kalian mulai sekarang.”ujar Tyco.
Bryan sudah memulai dancenya dengan gerakan yang cukup mengundang decak kagum yang lain disusul dengan Yunho yang melakukan gerakan-gerakan sulit dan hanya bisa dilakukan pedancer tingkat tinggi.
Pertujukan itu benar-banar sangat memuaskan.
Akhirnya Yunho terpilih menjadi pemeran utama dari film musical berjudul ‘Dreaming,Hoping,True’. Sedangkan Bryan sebagai pemeran utama juga tapi dengan karakter antagonis atau kebalikan dari Yunho. Changmin akhirnya dapat peran sebagai sahabat Yunho yang mengejar cita-cita dari timur jauh ke Hollywood karena tema cerita film musical itu adalah seorang lelaki asia yang terlantar di amerika karena penipuan jaringan tenaga kerja illegal yang punya keahlian dance.
Yunho sendiri merasa aneh karena jalan cerita film itu hampir sama dengan jalan hidupnya sekarang, hanya bedanya dia datang dengan kemauan sendiri bukan atas kegiatan illegal.
Sutradara meminta Yunho, Bryan dan Changmin datang esok hari ke studio untuk meeting dengan produser dan pemeran utama wanita dan mengurus kontak kerja.
Ruangan meeting yang terkesan mewah tapi santai itu membuat Yunho dan Changmin nyaman duduk disana. Tampak beberapa poster film=film terkenal Hollywood menghiasi dinding ruangan tersebut.
Tak menunggu berapa lama Bryan datang disusul sutradara dan peñata kostum Maria Gonzales. Tyco tampaknya tak datang.
“Sorry menunggu lama, sebentar lagi Tyco akan datang dengan dua pemeran utama film kita mereka sedang berlatih sedikit gerakan dance.Kalian sudah mengurus kontrak bukan?”Adam bertanya pada mereka bertiga. Serempak mereka manjawab.
“Yes…”
“Oke….karena kalian sudah setuju dengan kontrak maka mulai besok kalian akan tinggal diasrama yang telah kami sediakan. Disiplin sangat penting maka kita harus ada asrama agar kalian sungguh-sungguh dalam proyek ini. Dan kabar baik untuk kalian adalah ada beberapa pemain tambahan yang akan menjadi cameo dalam film ini dan ini kesempatan kalian berakting dengan bintang besar Hollywood.”
Yunho,Changmin dan Bryan tampak sangat antusias mendengarnya.
“Kalian akan berakting dengan Jennifer Lopez dan Katie Holmes.”
Mereka bertiga melotot tak percaya dan saling pandang dengan kagum.
“Hai…….”Yunho yang masih kaget dengan perkataan sutradara dikagetkan dengan sapaan Tyco yang memasuki ruangan diikiuti dua orang wanita.
Saat melihat wanita cantik yang memakai gaun hitam selutut dengan rambut dikuncir tinggi, wajah Yunho langsung berubah.
Changmin tak kalah kaget melihat siapa yang datang wajahnyapun berubah jadi pucat.
“Perkenalkan ini pemeran utama wanita yang akan mendampingi kalian nantinya.”Kata Tyco.
“Ini Go Ara dari jepang dan ini Amy Potter dari Ohio.”
“Hai….”dua wanita cantik itu menyapa tiga pemuda yang tampak menanggapi berbeda. Ara sempat terkejut melihat Yunho dan juga Changmin ada disana.
“Yunho..”Ara menyapa Yunho.
“Anneyong Ara…”Yunho menjawab dengan sungkan.
“Changmin-ah, kau juga.”Ara menyapa changmin yang bermuka pucat.
“Eh…..nde, anneyong Ara.”Changmin kelihatan agak gugup disapa Ara.
“Jadi kau mengenal mereka?”tanya Tyco surprise malihatnya.
“Ya, mereka teman sekolahku dulu saat masih tinggal dikorea.”kata Ara melirik kea rah Yunho yang diam saja.
“Oh jadi kau orang korea Ara?”
“Ya tapi sekarang aku menetap dijepang.”jawab Ara.
Tyco mengangguk.
Yunho benar-benar merasa tidak nyaman dengan pertemuan itu setelah kehadiran Ara. Tapi dengan sekuat tenaga Yunho berusaha mengendalikan perasaannya dan bersikap professional. Dan Yunho juga tahu kalau Changmin pasti punya perasaan yang sama dengannya, tidak nyaman.
***
Yunho sebenarnya agak berat harus tinggal satu asrama dengan Ara tapi dia juga harus bersikap realistis, dia bukanlah actor terkenal yang harus diistimewakan dan setelah dipikir secara logic itu juga menguntungkan karena dia bisa menghemat uangnya karena tak harus menyewa lagi apartement untuk tinggal.
Schedule yang sangat ketat untuk latihan dance dan menghapal dialog membantu Yunho terhidar dari berbicara secara pribadi dengan Ara. Sepertinya Ara bersikap dewasa dan professional.
Meski mereka akan berakting sebagai pasangan kekasih dalam film tapi pengambilan gambar untuk scene mereka berdua belum dilakukan. Yunho agak sedikit khawatir sebenarnaya karena dalam film mereka tidak hanya melakukan adegan  kissing tapi juga sex scene. Tak mungkin dia menolak tapi juga takut akan jadi rumit karena masa lalunya dengan Ara.
Tampaknya Yunho dan Ara berusaha menutupi masa lalu mereka pada kru film. Mungkin hanya Changmin yang tahu.
“Yunho, apa kau berteman baik dengan Ara?”tanya Bryan.
“Hmm….tidak juga.”jawab Yunho singkat.
“She is hot, apa kau tahu dia sudah punya kekasih atau belum?”
“Kenapa tidak tanya sendiri.”jawab Yunho datar.
“Sudah kucoba dia selalu menolak menjawabnya. Apa kau bisa bantu aku?”
“Maaf aku tidak mau ikut campur urusan pribadi.”kata YUnho enggan.
“Dia juga menolak aku ajak kencan, kau orang korea jadi bagaimana cara mendekati gadis korea?”Bryan masih belum menyerah meski Yunho menolak membantunya.
“Sebaiknya kau tanya langsung padanya. Aku masih ada urusan.”Yunho meninggalkan Bryan yang agak kecewa dengan sikap Yunho yang tampak acuh.
Yunho agak sedikit kesal meninggalkan Bryan yang ternyata menyukai Ara.
Kenapa aku kesal sih..apa aku masih punya perasaan padanya, Yunho merutuk dalam hati.
Yunho memasuki salah satu ruang studio yang biasa untuk latihan dialog, saat membuka pintu Yunho melihat Ara duduk disana memegang skrip, nampaknya dia juga sedang menghapal dialog. Saat Yunho hendak keluar lagi Ara mencegahnya.
“Kau mau kemana?”tanya Ara.
“Mianhe menggangu aku cari tempat lain aja.”kata Yunho membalikkan badan.
“Tidak usah kau masuklah aku sudah selesai.”Ara berdiri dan membereskan barang-barangnya.
“Apa sebesar itu bencimu padaku Yun?”Ara mendekati Yunho yang masih memegang gagang pintu.
“Kau terus menghindariku padahal kita bertemu tiap hari dan kita berpasangan di film ini. Kau boleh marah padaku Yun, kau akan menyiksaku sampai kapan?”Suara Ara bergetar menahan sedih.
“Aku sudah melupakannya, itu hanya masa lalu untukku.”Yunho menjawab dengan datar.
“Kalau kau sudah lupakan setidaknya kau bisa lihat mukaku kalau berbicara Yun dan panggil namaku.”Ara menyentuh tangan Yunho yang langsung ditepis Yunho.
“Kau terlalu berlebihan. Aku harap kau bersikap professional, di sini kita kerja bukan untuk reuni.”
Yunho meninggalkan Ara yang memandang sendu .
Ara mengambil cangkir minuman yang berisi vanilla latte hangat. Dia duduk sendirian di café yang lumayan nyaman itu mendengarkan music jazz yang mengalun lembut.
“Anneyong haseo.”Kedatangan Changmin agak mengejutkan Ara.
“Changmin-ah?!”
“Boleh aku duduk disini Ara?”
“Nde”Ara tersenyum mengangguk.
“Kau sendiri?”
“Nde, kau juga sendirian Ara?”Ara hanya mengangguk.
“Ara boleh aku tanya sesuatu?”Changmin memandang Ara yang tampak sedang banyak pikiran.
“Kau mau tanya apa Changmin-sshi?”
“Apa kau sudah berbicara dengan Hyung?”tanya changmin hati-hati.
“Dia selalu menjauhiku, mungkin kebenciannya padaku sudah membatu.”Ara memendang sendu Changmin.
“Dia juga tak pernah mau membicarakannya denganku, Ara. Aku benar-benar merasa bersalah padanya apalagi dia sekarang  bersikap baik padaku. Sebenarnya akan lebih baik kalau dia benci padaku.”
“Tapi kenapa dia tak bersikap sama denganku?”Meski berusaha tegar Ara kelihatan sangat sedih.
“Kenapa kesalahpahaman ini sampai membuat aku dan Yunho jauh dan kenapa dia tak pernah mau mendengarkan penjelasanku.”Changmin terdiam.
“Changmin-ah, bantulah aku menjelaskan padanya, aku tak mungkin bisa bertahan bila didekatnya, selama ini aku bisa pura-pura tak apa-apa karena jauh darinya.”
“Apa kau masih mencintainya?”tanya Changmin.
“Aku tak bisa mencintai orang lain meski sudah kucoba.”Ara menunduk.
“Mianhe Ara…..karena aku kau mengalami ini.”Changmin merasa bersalah atas kepedihan yang dialami Ara.
“Tidak , aku juga salah, memang Yunho pantas membenciku tapi aku benar-benar tersiksa, apalagi besok aku harus satu scene dengannya, apa aku bisa?”
“Aku janji Ara, aku akan membantumu setidaknya ini juga untuk menebus kesalahanku.”
“Gomawoyo……”Ara tersenyum pahit karena tak yakin Changmin akan berhasil.
***
Yunho baru merebahkan badannya saat pintu kamarnya diketuk.
“Siapa?”dengan malas Yunho bangun lagi.
“Aku, Changmin!”
“Ada apa malam-malam begini?”Tanya Yunho membuka pintu kamar.
“Mianhe mengganggumu Hyung, aku ingin bicara denganmu.”Changmin duduk di sofa kamar itu.
“Mau bicara apa?”Yunho memilih duduk bersender ditempat tidur.
“Tentang Ara.”Ujar Changmin serius.
“Sudahlah Changmin, aku sudah bilang padamu aku sudah lama melupakannya.”Yunho Nampak malas membicarakannya.
“Kau belum melupakannya Hyung.”Changmin menatap tajam Yunho.
“Apa maksudmu?”Yunho balik menatap Changmin.
“Kalau kau sudah lupa kau tak akan bersikap dingin pada Ara ,Hyung!”Kata changmin agak sedikit emosi.
“Kenapa kau yang jadi marah padaku?”Yunho bersikap santai menanggapi sikap Changmin.
“Kenapa kau bisa lunak padaku dan tidak pada Ara? Aku sudah bilang padamu Hyung, Ara tidak bersalah dalam masalah ini, kalau kau mau marah seharusnya kau marah padaku!”Changmin benar-benar meluap-luap.
“Kau tahu Changmin kau terlalu berlabihan..”
“Kau keterlaluan……..”
“Sebaiknya kau tidur, kau pasti lelah jadi omonganmu kacau semua.”
“Kau tidak usah mengusirku Hyung, aku belum selesai bicara.”
“Apa lagi?”Yunho mulai agak kesal.
“Ara tak pernah tidur denganku Hyung, kau salah mengerti.”
Yunho memandang sinis Changmin.
“Kau salah mengambil kesimpulan. Kau pergi begitu saja tanpa mau mendengar penjelasanku dan juga Ara.”Changmin masih tampak emosi.
“Tapi kalian berciuman?”Suara Yunho terdengar sangat sinis.
“Aku yang menciumnya Hyung, kau tidak tahu setelah itu kan? Ara menamparku!”
“Aku tak butuh penjelasanmu.”Yunho tetap saja acuh.
“Aku hanya menolongnya saat dia mabuk Hyung, tapi kami tak melakukan apa-apa, dia memakai kemejaku karena bajunya basah. Kau tahu dia mabuk karena apa?”
Yunho hanya diam berusaha tak peduli apa yang dibicarakan Chamgmin.
“Saat kau meminta putus dengannya dia sangat terluka dan putus asa, dia tak bisa mengendalikan diri sampai mabuk. Jujur aku memang menyukainya tapi Ara selalu menolakku bahkan dalam keadaan mabuk dia tetap menolakku dan aku tak mungkin melakukannya dengan orang mabuk.”Changmin mendekati Yunho yang tetap acuh.
“Kau jangan menyalahkan Ara terus-menerus, bukan Ara yang harus kau benci tapi aku.”Yunho hanya memandang Changmin.
“Aku tahu kalian masih saling mencintai, kuharap kau tak jadi pengecut selamanya.”Changmin berbalik kearah pintu hendak keluar.
“Apa maksudmu?!”Yunho berdiri memegang kerah baju Changmin.
“Kau! Jangan jadi pengecut ! Kau masih mencintai Ara kan? Jangan sampai kau menyesalinya!”Changmin melepaskan tangan Yunho dari bajunya.
“Kau tidak usah ikut campur dengan perasaanku.”Yunho memandang Changmin dengan tajam.
Tiba-tiba….BUG!!!
Changmin memukul wajah Yunho membuatnya terjerembab ketempat tidur dengan kaget memandang Changmin. Pipinya terasa sakit dan panas, darah segar keluar dari sudut bibirnya yang tipis.
“Pikirkan kata-kataku!”
Changmin membanting pintu sebelum Yunho sempat bangun dari tempat tidurnya.
Sial!!
Teriak Yunho kesal. Yunho merebahkan tubuhnya dalam suasana hati yang masih kesal memegangi pipinya yang terasa sakit.
Mata Yunho menerawang menatap langit-langit kamar dan memikirkan kata-kata Changmin meskipun sudah berusaha menyingkirkannya.
Apa sikapku sudah keterlaluan pada Ara?
Yunho bergumam sendiri.
Kalau aku sudah melupakan Ara d an masa laluku seharusnya aku tak lagi membencinya… desis Yunho.
Yunho kelelahan memikirkan masalah ini sampai tak sadar telah terlelap.
*****
Adam dan Tyco meminta Yunho dan Ara lebih sering melatih dialog dan dance hanya berdua karena pengambilan gambar akan dilakukan satu minggu kedepan. Mereka diberi waktu hanya enam hari untuk mendapatka chemistry untuk kesuksesan syuting.
Seperti hari itu Tyco meminta Yunho dan Ara untuk menemuinya hanya berdua di studio.
Yunho datang lebih dulu dan berlatih sendiri, saat tengah asyik melakukan gerakan dancenya tiba-tiba berhenti saat melihat dari kaca Ara memasuki ruangan. Sejenak Ara agak ragu untuk melangkah tapi akhirnya dia melangkah dan hanya duduk memperhatikan Yunho yang tak menghentikan tariannya. Sementara Yunho hanya melirik sekilas dan tetap asyik melanjutkan dancenya. Ara melakukan stracing kecil di pinggir ruangan tanpa berkata apa-apa. Ara memejamkan mata sambil tubuhnya bergerak perlahan dan lembut melakukan sedikit gerakan ballet dan ternyata itu sanggup menghentikan YUnho berdansa. Ara pasti tak menyadari kalau Yunho melihatnya karena Ara memejamkan matanya.
Kau kelihatan cantik saat seperti ini Ara….bisik Yunho dalam hati.
Ara baru menyadari ada yang salah saat tak mendengar ada gerakan-gerakan atraktif yang terdengar saat YUnho menari, ruangan itu terasa sepi dan Ara hanya mendengar gerakannya saja.
Ara membuka mata dan tertegun melihat Yunho melihat kearahnya, sesaat mata mereka bertemu Yunho segera mengalihkan pandangannya.
“Kau masih menekuni ballet, Ara?”Yunho berusaha menutupi kegugupannya.
“Nde.”Ara merasa senang YUnho mulai bersikap lunak padanya.
Ara mendekati Yunho yang duduk ditengah ruangan.
“Sebaiknya kita mulai latihan sendiri Ara sebelum Tyco datang.”Yunho berdiri saat Ara hendak duduk dihadapannya. Ara menghela nafasnya dan hanya mengaguk kecewa.
Meski hatinay kecewa tapi Ara tetap berusaha bersikap professional dan melakukan latihan dengan sungguh-sungguh menyingkirkan gejolak dalam hatinya. Sebenarnya Yunhopun berusaha sekuat mungkin menyingkirkan ego dalam dirinya untuk tak membenci sekaligus merindukan wanita cantik yang kini tengah menari bersamanya.
Yunho berdecak dalam hati melihat Ara yang sekarang sangat berbeda dengannya dulu saat masih jadi kekasihnya. Ara sangat mahir melakukan gerakan-gerakan dance yang lumayan sulit dengan sempurna, tubuhnya semakin lentur dan kalo boleh YUnho akui makin seksi.
Saat mereka melakukan spin dan……..dalam adegan film itu adalah moment mereka berhenti setelah tiga putaran dan saling berpandangan kemudian melakukan adegan kiss. Yunho dan Ara berhenti dan langsung saling menjauh menyadari apa yang harus mereka lakukan setelah gerakan spin.
“Sebaiknya  kita istirahat dulu..”Yunho duduk bersandar kekaca pantul.
“Nde…..kenapa Tyco lama ya?”Ara bertanya tanpa menoleh pada orang disampingnya.
“Biasanya orang bule sangat disiplin dan tidak suka telat.”Yunho meluruskan kakinya.
“Iya….”Ara melakukan hal yang sama.
“Apa kau sekarang benar-benar seorang pedancer Ara?”Ara menoleh pada Yunho.
“ya, karena ini satu-satunya hal yang aku suka.”
“Sincha?”Yunho menatap Ara.
“karena ini satu-satunya kenangan yang bisa aku kenang dari orang yang pernah memperkenalkan dance padaku.”Ara menunduk membenarkan celana street panjang yang dipakainya yang sebenarnya tidak salah tempat.
 “Tapi bukannya dari kecil kau memang sudah bisa ballet?”Yunho berusaha mengusir sangkaan saat Ara mengungkapkan alasannya lebih memilih dance ketimbang ballet yang ditekuninya dari kecil.
“Ballet juga tetap aku sukai dan masih tetap aku pelajari tapi aku lebih mencintai dance sekarang, aku rasa itu bagus untuk aku match?”Ara tersenyum menatap Yunho.
“Nde.”Yunho tak membalas  senyum Ara.
Ara menunduk, perih itu sangat sulit ditekan dalam hatinya tapi Ara berusaha tersenyum meski sangat pahit. Melihat orang yang dicintainya kini dihadapannya tapi sama sekali tak bisa disentuhnya dan malah terasa sangat jauh meski hanya sekedar memandangnya.
Yunho terdiam tak tahu harus bicara apa. Sesungguhnyan hatinya terasa sangat sakit meliha Ara yang tertunduk dengan muka sedih. Tapi YUnho juga belum bisa melupakan sakit hatinya pada apa yang dilakukan Ara dan Changmin padanya saat masih sma dulu. Yang paling Yunho sesali adalah kenapa dia harus melakukannya dengan Changmin yang saat itu adalah dongsaeng terdekatnya diclub dance sekolah. Dan peristiwa itu sangat membekas padanya dan membuatnya pergi dari kota asalnya dan menetap di Seoul hanya untuk melupakannya.
“Sejak kapan kau pindah ke jepang?”
“empat tahun yang lalu…”jawab Ara datar.
Yunho mengeryitkan kening,
Empat tahun lalu, itu berarti satu tahun setelah aku  pindah keseoul….Yunho bicara dalam hati.
“Sebaiknya kita lupakan masa lalu kita Ara, aku merasa tak nyaman dengan suasana ini.”Kata Yunho dingin.
“Tapi aku mencintaimu Yun.”Suara Ara terasa sangat berat.
“Kau harus lupakan aku, Ara, hubungan kita sudah lama berakhir. Kau…..tidak usah terbawa suasana.”Yunho berdiri.
“Tapi……..”
“Sudahlah Ara, aku sudah tidak punya perasaan apa-apa padamu, sekarang kau hanya teman dan lawan mainku dalam film ini.”Yunho melangkah menuju pintu keluar.
“Kau……mau kemana?”
“Aku ke toilet dulu sebentar.”
“Nde……..”Yunho menghilang dibalik pintu. Ara tertuduk lemas.
Tak terasa airmata menetes dari mata indahnya, percuma menyesali yang pernah terjadi dulu. Ara tak mampu membenci Yunho seperti Yunho membencinya karena tahu dia di posisi yang salah. Dan Yunho memang pantas sakit hati dan membencinya. Yunho memang melihat sendiri Changmin menciumya dan tak cukup disitu, Yunho juga melihatnya keluar dari kamar Changmin hanya dengan memakai kemeja milik Changmin. Meski berusaha menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya baik Ara maupun Changmin tapi ternyata YUnho tak mau dengar.
Sebenarnya saat itu Changmin sedang mabuk dan menyangka Ara adalah kekasihnya sehingga mencium paksa Ara  dan Ara sama sekali tak menyangka Yunho muncul tiba-tiba dibelakangnya padahal saat bertemu dengan Changminpun Ara memang bertujuan mencari Yunho. Tapi kecemburuan dan rasa kecewa Yunho tak mampu diredakan dengan penjelasan Ara, sampai akhirnya Yunho memilih memutuskan Ara.
Ara sama sekali tak menyangka Yunho akan sangat terluka dan sakit hati sampai tak mau dengar apapun yang dikatakan Ara. Yunho tetap mengambil keputusan untuk berpisah. Dan itu sangat menghancurkan ARa sampai dia mabuk.
Dan sialnya lagi Changmin yang harus menolongnya saat dia mabuk. Meski Ara tahu tak terjadi apa-apa dengannya dan Changmin tetap saja dia merasa risih karena Changmin mengganti bajunya dengan kemeja Changmin. Padahal Ara tahu persis dia hanya memakai gaun terusan pendek tanpa memakai baju pelapis. Tapi Changmin bersumpah dia tak melakukan apa-apa.
Changmin memang mengakui dia sempat berfikir melakukannya, sebagai lelaki normal Changmin tak mungkin tak tertarik pada Ara, rasanya itu munafik sekali. Tapi selain dia berfikir itu adalah kekasih sahabatnya Changmin juga tak ingin melakukannya dengan orang yang sedang tidak sadarkan diri.
Ara percaya karena dia tak merasakan apapun, setidaknya hanya pusing saja yang dirasakannya tapi tidak dengan bagian tubuh pribadinya. Ara memang belum pernah melakukannya dengan siapapun dan hanya ingin melakukannya dengan orang yang dicintainya kelak saat telah terjadi ikatan resmi.
Tapi saat dia ingin pulang tak disangka Yunho muncul di apratemen Changmin dan melihatnya keluar dari kamar Changmin. Tanpa berkata apa-apa Yunho berlalu dan sejak saat itu Ara tak bisa lagi bertemu dengan Yunho. Meski mereka satu sekolah tapi entah kenapa Ara sangat sulit bertemu Yunho, sampai akhirnya sebagai seniornya Yunho lulus sekolah lebih dulu dan pergi entah kemana.
Setahun kemudian Ara juga lulus sekolah dan mengikuti orangtuanya yang pindah kejepang. Dan itu semakin membentangkan jaraknya dengan Yunho.
Tak disangka ternyata takdir kembali mempertemukan mereka ditempat yang tak pernah disangka, Hollywood. Bukan hanya bertemu tapi Ara dan Yunho ternyata terlibat dalam satu pekerjaan yang mengharuskan mereka bekerjasama tidak hanya sebagai rekan kerja tapi juga pasangan kekasih.
Ara terkejut saat mendengar suara seseorang.
“Sorry….aku terlambat!”Tyco memperlihatkan muka bersalahnya.
Ara menghapus airmatanya dan tersenyum menatap Tyco.
“Mana Yunho? Apa dia juga belum datang?”
“Dia sedang ketoilet.”jawab Ara singkat.
“Oh….apa kalian sudah latihan tadi?”tanya Tyco lagi.
“Ya!”
“Great! Bagaimana sudah dapat chemistry?”tanya Tyco.
“Sudah!”Yunho menyembulkan kepalanya dipintu, serempak Tyco dan Ara menengok kearahnya.
Ara hanya tersenyum miris mendengar jawaban Yunho.
“Kalau begitu coba lakukan sekali lagi, aku mau lihat dan review.”Suruh Tyco.
Yunho dan Ara benar-benar menekan perasaan pribadi mereka dan dengan professional melakukan dance dan mendapat applause dan decak kagum dari Tyco.
“Kalian pasangan yang sempurna!”Tyco kelihatan sangat senang.
Yunho dan Ara terenyum puas mendapat pujian Tyco karena itu berarti mereka sukses menyembunyikan perasaan.
“Kalau seperti ini kita sudah sangat siap untuk pengambilan gambar.”Kata Tyco bersemangat.
Yunho dan Ara hanya saling pandang.
“Kalau besok pengambilan gambarnya kalian sudah siap kan?”tanya Tyco pada Yunho dan Ara.
“Aku pikir terserah sutradara saja.”jawab Yunho yang diiyakan Ara dengan anggukan.
“Ok. Everyting is great. I’m proud of you guys.”Tyco sangat gembira.
******
Yunho tak bisa tidur membayangkan pengambilan gambar untuk sin berikutnya besok. Di sin ini dia harus beradegan cium dengan Ara.
Meski sampai sejauh ini dia bisa mengendalikan perasaannya tapi adegan itu terasa sangat berat dan membuatnya gelisah. Saat Yunho mencium Ara dulu posisinya masih jadi kekasihnya jadi itu adalah moment yang memang sangat romantis  untuknya. Tapi untuk adegan kissing difilm? Selain harus disaksikan crew film juga posisinya dia dan Ara putus dengan cara tidak baik.
Ah!sial!
Yunho merutuk dirinya sendiri yang tak bisa memejamkan matanya.
Akan lebih baik bila itu bukan Ara.
Kata Yunho dalam hati. Meski berusaha dipungkiri tapi Yunho masih punya perasaan untuk Ara. Hanya Yunho berusaha memungkiri perasaan rindunya pada wanita yang pernah mengisi hatinya. Yunho memang terluka sangat dalam karena dia juga mencintai Ara sangat dalam.
Yunho berdiri dan mengambil mantelnya. Dia memutuskan untuk keluar karena tetap tak bisa memejamkan matanya.
Yunho hanya duduk ditaman yang ada disekitar apartement mewah itu. Meski Hollywood tapi ternyata kota entertainment itu tak berdenyut 24 jam. Karena ternyata baru jam sepuluh malam terasa sangat sepi di sekitar  apartement itu.
Yunho memandang langit yang tampak cerah, dia tak tertarik lampu warna-warni yang ada di taman itu tapi lebih senang memandang bintang yang tampak sangat kecil dan berkedap-kedip.
“Apa bintangmu masih ada disana?”Yunho mengalihkan pandangannya pada sumber suara.
“Ara!”Yunho agak terkejut melihat Ara duduk disampingnya.
“Kau masih suka melihat langit?”Ara memandang langit malam yang cerah.
“Nde…..kau…kenapa keluar malam-malam begini?”Yunho melirik pada Ara yang masih melihat langit dengan senyum yang membuat hati Yunho bergetar.
“Aku tak bisa tidur, kau sendiri?”jawab Ara.
“sama…..”
“Apa kau gelisah untuk sin besok?”
“Mungkin….”Yunho menjawab dengan santai.
“ Kau tidak usah pikirkan Yun, anggap saja aku orang lain bukan Ara, dan sekali lagi aku minta maaf atas kesalahanku dulu Yun, aku harap kau bisa melepaskan kebencianmu padaku.”kata Ara terdengar dewasa.
“Sekarang aku sudah rela hanya menjadi sahabatmu, meski sangat berat rasanya kau tak lagi mencintaiku sementara aku masih sangat mencintaimu, tapi kumohon jangan diamkan aku YUn, rasanya sangat menyiksa.”Ada nada sedih disuara Ara meski dia tak menangis.
“Mianhe…….”hanya itu yang bisa Yunho ucapkan.
Ara hanya tersenyum sendu.
“Gomawoyo Yun.”Ara berdiri.
“Kenapa berterima kasih?”Yunho jadi bingung.
“Kau mau mendengarkanku bicara tanpa meninggalkanku seperti yang kau lakukan saat aku bicara.”Ara membungkukkan badannya.
Yunho terpana mendengar Ara mengatakan itu.
“Annyeong….”Ara meninggalkan Yunho yang terdiam .
Yunho menghela nafas panjang, sesungguhnya sangat berat menanggung beban dalam hatinya. Rasanya dia tak sanggup memaafkan Ara karena dia tak pernah merelakan Ara pergi. Dan itu yang bertahun-tahun disangkal Yunho, hingga hatinya sangat dingin pada kehadiran wanita lain.
Yunho menutup diri dari tawaran cinta wanita lain setelah hubungannya dengan Ara berantakan. Meski berkencan sesekali tapi tetap saja tak berhasil dan sia-sia karena ternyata dinginnya hati Yunho yang beku tak sanggup dihangatkan cinta manapun yang mencoba datang padanya.
Yunho meninggalkan taman dan kembali ke kamarnya dilantai 22. Tanpa disadari Yunho sudah berdiri didepan pintu kamar  bernomer 1986. Yunho tertegun sejenak kenapa dia sampai disitu. Tapi entah kenapa hatinya menggerakkan tangannya untuk memencet bel. Tak lama pintu terbuka.
Ara kaget mendapati Yunho berdiri didepan pintu kamarnya dengan muka sendu.
“Yun, sedang apa kau disini?”tanya Ara.
“Boleh aku masuk?”Yunho ragu.
“Masuklah.”Ara memiringkan badannya memberi  lewat Yunho.
“Kau baik-baik saja kan Yun?”Ara agak sedikit khawatir melikat Yunho yang lesu.
“Nde, aku taka pa-apa. AKu ingin bicara denganmu.”Yunho duduk disofa berwarna beige yang tidak terlalu besar ditengah ruang kamar itu. Jendela masih terbuka.
“Apa aku mengganggumu Ara?”Yunho memendang Ara yang duduk disingel sofa menghadap kearahnya.
“Tidak Yun, aku juga belum tidur.”
“Ara, apa benar kau tak melakukannya dengan Changmin?”
Setelah sekian tahun berlalu Yunho akhirnya menanyakan peristiwa itu.
“Aku sudah berulang kali mengatakannya padamu Yun, aku dan Changmin tak pernah melakukan apa yang kau sangka, aku tak akan pernah melakukan dengan orang yang tak pernah aku cintai.”kata Ara dengan tegas.
“Tapi bukankah kau mabuk saat itu Ara? Apa kau yakin?”
“YUn, awalnya saat Changmin mengatakan dia tak melakukan apa-apa aku tak percaya meski dia bersumpah tapi semabuk-mabuknya aku pasti aku merasakan sesuatu bila memang itu terjadi.”Ara berhenti sejenak memandang Yunho yang menatapnya dengan tajam.
“Karena itu aku kedokter untuk memastikannya dan aku masih tetap virgin, Yun, sampai sekarang.”Ara menunduk.
“Sincha?” Yunho agak kaget mendengar penjelasan Ara.
“Nde. Aku pasti tidak akan memaafkan diriku bila itu benar-benar terjadi, aku…”Ara menatap mata YUnho.
“Aku hanya ingin melakukannya dengan orang yang benar-benar aku cintai.”
Yunho tercekat melihat tatapan mata Ara.
“Lantas kenapa kau berciuman dengannya?”Yunho berusaha menghindari tatapan Ara yang seperti menghakiminya.
“Saat aku mencarimu dan kau tak ada aku melihat Changmin didepan pintu apartemennya, aku bertanya padanya, tapi tak kusangka kalau dia sedang mabuk saat itu, dia mengira aku Hyori dan langsung menciumku, aku sama sekali tak tahu dia akan melakukan itu Yun, tapi kau yang melihatnya menyangka aku berselingkuh dengannya.”tampak ada kesedihan yang tak sanggup Ara sembunyikan.
“Jadi selama ini………”
“Kau salah paham Yun………”Terasa sangat sesak tapi lega setelah Ara mengatakannya pada Yunho.
“Mianhe Ara……tapi aku tak mungkin mengembalikan masa lalu.”ada nada penyesalan disuara Yunho.
“Mianhe Yun…..aku telah membuatmu sakit hati.”meski sudah berusaha ditahan tapi matanya mulai memanas.
“Tidak Ara, kau tak perlu minta maaf padaku, aku yang salah selama ini. Sakit hati yang aku rasakan adalah aku sendiri penyebabnya.”Yunho berdiri.
“Sekarang hatiku sudah lega Ara, kita bebaskan beban hati kita, kau harus jalani hidupmu dengan baik bersama kekasihmu.”
“aku tak punya namjacingu sejak kau putuskan aku, Yun.”ara menggigit bibir bawahnya dengan perih.
Yunho menghentikan langkahnya.
Ara yang juga telah berdiri hendak mengantar Yunho kaget karena Yunho tiba-tiba berhenti.
“Kenapa? “Ara hanya menggeleng.
“Tak mungkin tak ada namja yang mendekatimu karena kau yeoja yang cantik Ara.”
“Aku tidak tahu Yun, kau sendiri siapa yoejacingumu sekarang Yun, apa aku mengenalnya?”Tanya Ara yang berdiri  tepat dihadapan Yunho.
YUnho menggeleng.
“Tidak ada.”Ara mengeryitkan kening. Tak mungkin namja setampan Yunho menjomblo selama lima tahun.
“Aku mencoba berkencan beberapa kali tapi tidak berhasil, mungkin aku bukan namja yang menyenangkan hingga mereka bosan.”Yunho tersenyum mencoba mencairkan suasana.
Ara tersenyum mendengarnya.
“Jadi hanya aku yang menganggapmu menarik ya? Sampai bertahan dua tahun menjadi yeojacingumu.”kata Ara mencoba bercanda.
“Aku rasa ya.”Yunho sampai didepan pintu kamar.
“Tapi sayangnya kau memutuskan aku.”
 “Apa kau masih mencintaiku Ara?”tanya Yunho tak jadi memutar gagang pintu.
“Mwo? Aku rasa kau tahu jawabannya.”Ara menunduk menatap lantai.
Yunho membalikkan badannya sehingga mereka berhadapan. Yunho mennyentuh dagu Ara dengan tangannya yang kekar tapi lembut.
“Kau tahu alasan kenapa aku sangat sakit hati padamu Ara?”tanya Yunho yang dijawab gelengan kepala oleh Ara.
“Karena aku sangat mencintaimu dan sayangnya………”Ara menatap mata Yunho yang juga menatapnya.
“aku tak bisa membunuh cinta itu sampai sekarang.”kata Yunho membuat hati Ara tiba-tiba menjadi sangat hangat.
Perlahan wajah Yunho mendekati wajah Ara yang mulai memerah dan memanas. Yunho tak melepaskan pandangan matanya yang sangat dalam dari mata Ara yang sangat sendu dan memabukkan dimata Yunho.
Perlahan Ara memejamkan matanya saat merasakan nafas Yunho sangat dekat dihidungnya.
Yunho merasa jatungnya berhenti saat menyentuh bibir Ara. Setelah lima tahun berlalu Yunho kembali merasakan kehangatan dalam hatinya. Angannya tiba-tiba terbang sangat tinggi. Dipejamkannya matanya merasakan semua perasaan bahagia yang lama hilang merasuki hatinya.
Yunho melingkarkan tangannya dipinggang Ara, dan Ara memeluknya. Perlahan Yunho melepaskan ciuman panjangnya dan menatap Ara dengan lembut.
“Saranghae Ara…”
“Na Do Saranghe Yun…”
Mereka berpelukan dengan erat, tak terasa airmata Ara menetes karena bahagia.
Yunho dan Ara menghabiskan malam itu dikamar Ara. Saat mereka muali terlena dan terbawa suasana yang tidak terkendali Yunho berbisik pelan ditelinga Ara.
“Kau yakin ingin melakukannya Ara?”Suara Yunho terdengar sangat parau.
“Nde…..”Ara menatap penuh harap pada Yunho.
Yunho menatap wanita cantik yang sangat dicintainya itu dengan sendu, dan menutup tubuh Ara yang sudah hampir tanpa busana dengan selimut.
“Aku sangat mencintaimu Ara, dan aku tak ingin merusakmu.” Ara sedikit shock.
“Apa kau tak menginginkanku Yun?”Ara mendekap selimut.
“Aku sangat menginginkanmu Ara, tapi aku ingin melakukannya saat kita sudah dalam ikatan sah.”Yunho memakai kembali celana panjangnya yang sudah sempat dilepaskannya dan juga memungut kaosnya, kemudian naik ketempat tidur mendekati Ara. Dipeluknya Ara yang masih belum berpakaian lengkap itu.
“Aku akan menunggunya Ara sampai saat itu tiba.”Yunho mencium punggung Ara yang masih terbuka dengan mesra.
“Aku bangga padamu Yun, kau tak hanya mencintaiku tapi juga menjaga kehormatanku.”Ara merasa malu.
“Sebagai lelaki normal aku sangat menginginkannya Ara, tapi aku hanya perlu bersabar saja kan nantinya kau jadi milikku.”Yunho tak melepaskan pelukannya.
“Tapi aku ingin pakai bajuku dulu Yun”Yunho tersenyum melepaskan pelukannya dan memungut baju Ara yang tercecer dilantai.
“Go Ara maukah kau menikah denganku?”Yunho bersujud dilantai menghadap ranjang dimana Ara yang terduduk sangat kaget.
“Kau?!”
Yunho membuka kotak kecil yang entah dari mana tiba-tiba sudah ada ditangan Yunho. Perlahan dia membuka kotak kecil itu dan sebuah cincin belian bermata indah ada disana.
Ara terbelalak.
“Ara? Apa kau mau menikah denganku?”Yunho mengulangi lamarannya melihat Ara yang hanya bengong menatap cincin itu.
Ara tak bisa bicara apa-apa dan hanya bisa mengangguk.
Yunho tersenyum bahagia dan segera memakaikannya di jari manis gadis yang amat dicintainnya itu kemudian mencium jari-jari itu dengan sangat mesra.
“Dari mana kau dapat cincin ini Yun?”tanya Ara dipelukan Yunho.
“Aku sudah membelinya sejak lima tahun lalu Ara, aku ingin melamarmu saat lulus sekolah tapi ternyata gagal. Entah kenapa aku tak tega membuangnya. Dan sejak bertemu kembali denganmu aku selalu membawanya, aku ingin memberikannya padamu karena itu cincinmu meski aku tak menyangka malam ini cincin itu benar-benar sesuai tujuannya semula.”Yunho tersenyum.
“Gomawo Yun…..saranghae!”Ara hanya mampu mengucapkan itu.
“Kita menikah setelah selasai film ini, bagaimana kau setuju?”tanya Yunho.
“Nde!”
“Malam ini aku tidur disini ya?”Yunho memejamkan matanya tanpa melepas pelukannya.
“Tapi kau bilang?”Ara agak bingung dengan Yunho.
“Aku ingin tidur memelukmu Ara, kalau aku memaksa kau boleh menamparku.”Yunho mengedipkan sebelah matanya.
Ara tersenyum.
“Baiklah, aku akan memukulmu saja boleh?”
“Terserah padamu, aku ingin menghabiskan malam ini bersamamu. Aku ingin tidur dalam pelukanmu Ara.”Yunho mengeratkan pelukannya.
“Sekarang tidurlah…..”Ara mencium sekilas bibir Yunho.
“Jangan seperti itu nanti aku benar-benar bisa lupa.”kata Yunho manja, Ara hanya tertawa.
Perlahan mereka memejamkan mata dan terlelap dengan mimpi indah.
*****
Changmin agak kaget ketika melihat Yunho keluar dari kamar Ara pagi-pagi sekali dalam keadaan yang masih berantakan seperti bangun tidur. Tadinya dia ingin menyapa tapi diurungkan niatnya.
Mungkin mereka sudah berbaikan, baguslah..
Gumam Changmin berbalik arah dan langsung menuju lift.
Baik adegan kiss scene ataupun sex scene dalam film berhasil dilakukan dengan baik oleh Yunho dan Ara dan sama sekali tak NG karena mereka berdua tak terlihat nervous, baik Yunho maupun Ara merasa nyaman satu dengan yang lain. Mereka melakukannya dengan sukses. Dan adegan-adegan selanjutnya dapat dilakukan semua pemain dengan sukses juga hingga film bisa selesai sesuai target schedule syuting selama hampir tiga setengah bulan.
Setelah selesai keseluruhan proses syuting mereka mengadakan pesta perpisahan sebelum acara pemutaran perdana dua bulan kemudian karena proses editing yang memakan waktu hampir dua bulan.
 Pada acara pesta itu Yunho mengumumkan pada pemain dan kru bahwa dia dan Ara telah bertunangan tetapi atas permintaan produser dan sutradara mereka diminta untuk menyembunyikan status mereka demi kesuksesan film itu.Meski agak berat tapi mereka menyetujui karena film itu punya banyak kepentingan dan mereka tak mau egois.
“Annyeong Hyung!”Changmin menyapa Yunho yang datang sendirian di Red Carpet perdana peluncuran Film ‘Dreaming,Hoping,True’ mereka di Los Angeles.
“Changmin-ahh!”Yunho memeluk dongsaengnya itu dengan perasaan bahagia.
“”Mana Ara, Hyung?”Changmin berbisik takut terdengar wartawan yang sedang meliput acara.
“Di belakang, 10 menit lagi dia pasti muncul.”Yunho menjawab dengan berbisik juga.
“Melelahkan ya menyembunyikan ini? Tapi kalian datang berdua kan tadi?”
“Nde…aku tak sangka acaranya semeriah ini.”jawab Yunho terlihat sangat senang.
“Ya! Tentu saja siapa yang tak tertarik lihat Jennifer lopez dan Katie holmes, aku harap suaminya Tom Cruise bisa datang, aku fans beratnya Hyung! Lihat sangat banyak wartawan dan ulasan kritikus film juga sangat bagus hyung, mereka memuji aktingmu dan Ara.”kata Changmin bangga.
“Nde!Gomawoyo…rasanya tak sia-sia aku datang ke Hollywood dengan modal nekad.”kata Yunho lagi.
“Karena aku bisa menggapai impianku sebagai pedancer sekaligus mendapatkan kembali cintaku.”
“Apa kau akan menetap disini Hyung?”tanya Changmin.
“Anyo…aku akan kembali ke korea atau jepang, bagaimana denganmu?”tanya Yunho balik.
“Aku akan tinggal disini sementara hyung. Maksudmu apa, pindah ke korea atau jepang?”
“Aku belum membicarakannya dengan Ara, aku akan mengikutinya kalau dia ingin tinggal di jepang.”kata Yunho.
“Oh begitu, oh ya sebulan ini jadwal kita padat dengan promosi di beberapa Negara hyung.”
“Nde, aku tahu makanya mungkin sebulan ini kami akan pikirkan.”kata Yunho.
“Hyung media sudah berspekulasi tentang kedekatanmu dengan Ara aku rasa.”ujar Changmin lagi.
“Yah…biarlah tetap dengan permintaan Produser saja.”kata Yunho.
“Kapan kau akan menikah?”tanya Changmin.
“Setelah promosi film selesai, kami akan menikah di Korea.”kata Yunho.
“Jangan lupa undang aku hyung, oh ya aku dengar kau juga dapat tawaran main film di Korea  hyung?”
“Nde tapi aku tunda, aku ingin menikah dulu.”Yunho tersenyum melihat Ara berjalan memasuki Red Carpet.
“Selamat ya hyung, aku bahagia untuk kalian berdua.”Changmin ikut tersenyum kearah Ara yang berjalan kearah mereka.
“Kamsahamnida…”Yunho merangkul bahu Changmin.
Ara tersenyum dan bergabung dengan meraka berdua berpose untuk wartawan dengan akrab tanpa wartawan itu tahu cerita dibalik layar para pemainnya.

Yunho Pov

Hari ini adalah hari bahagia untukku. Setelah promosi film selesai dan ternyata film musical pertamaku berhasil diterima diseluruh dunia dengan hasil yang memuaskan. Aku sangat berterima kasih dengan produser, sutradara Adam Sarkman, Tyco Diorio dan juga Merry. Aku sangat senang karena meski main film tapi sekaligus juga bisa memperlihatkan kemampuan danceku yang sempat dipandang sebelah mata oleh beberapa produser di korea juga terutama orangtuaku sendiri terutama Appaku.
Kebahagiaanku makin lengkap karena lewat film itu juga aku kembali menemukan cintaku yang hilang, wanita yang selama ini aku rindukan. Hubunganku dengan Appa juga membaik karena aku bisa membuktikan padanya bahwa keputusanku memilih dunia entertainment tak sia-sia, apalagi aku bilang bahwa aku pulang membawa calon menantu untuknya.
Dan hari ini aku kembali ke Korea memulai hariku yang baru disana. Ara sudah setuju kami akan tinggal di Korea. Orang tua Ara tak keberatan kami tinggal di Korea setelah menikah nanti.
Ini perjalanan yang cukup melalahkan karena kami harus ada di pesawat selama hampir 7 jam dari Los Angeles menuju Seoul.
Tapi perasaan bahagia mengalahkan lelahku hingga aku tak mengantuk sama sekali, aku lebih senang memandang Ara yang terlelap disampingku. Wajahnya sangat damai saat tertidur, dia sangat cantik, aku tak melepas genggaman tanganku meski dia tertidur.
 Aku membetulkan anak rambut yang menutupi wajahnya yang putih seperti bayi. Ara menggeliat merasakan sentuhan tanganku.
“Saranghae chagiya…”Aku berbisik lembut ditelinganya.
“Mmmmm…”Ara hanya menggumam tanpa membuka matanya.
Aku tersenyum, aku tahu Ara sangat lelah karena promosi yang sangat padat dan kami tak sempat istirahat dan langsung memutuskan untuk pulang kekorea karena tidak sabar bertemu keluarga membicarakan rencana pernikahan kami. Aku menciumnya.
“Kau bangun Chagi?”Saat kulepaskan ciumanku kulihat Ara membuka matanya.
“Kau yang bangunkan Aku.”Ara menjawab tapi matanya masih terlihat mengantuk.
“Mianhe…”Aku hanya tersenyum menyadari pasti ciumanku yang membangunkannya.
“Kalau yang menciumku orang lain bagaimana kalau aku tak bangun?”Kata Ara.
“Mian…sekarang tidur lagi ne?”kugaruk kepalaku yang tidak gatal, aku jadi malu.
“Jangan mencuri cium lagi.”Ara menrajuk manja dan menyenderkan kepalanya dibahuku.
“Nde.”Aku mengangguk tersenyum dan mengusap kepalanya.
“kau mau melakukannya lagi?”tanya Ara.
“Mwo?”aku memandangnya.
“Menciumku?’’Ara menatapku.
“Aisshh…kau ini.”Aku jadi semakin malu ditantang seperti itu. Tapi……..
Ah bibirnya terasa manis, lembut dan hangat dan jujur membuatku ketagihan. Ara melanjutkan tidurnya dengan tersenyum dan menyender dibahuku.
Pesawat ini akan membawaku dan Ara menuju kebahagiaan.

# END #

thanks for taking the time to read.............
gomawoyo :).......