Assalamualaikum............

Hai! Friendzzzz.........

Wellcome to my little world!

"Tempatku mencurahkan imaginasi liar tanpa batas! psttt jangan salah sangka kkkk,,,just for fun ^^"

" Berbagi dalam khayalan itu menyenangkan,,,,, "

Jumat, 20 Januari 2012

My Poetry

JAMMED





Bukan lampu merah saat aku terjebak disini

Juga bukan keramaian

Tapi aku tetap kebingingan

Karena sudah tak ada jalan

Tak ada celah untuk aku menyusup

Padahal bumi begitu luas

Dan langit sangatlah lebar

Untuk berlari dan untuk terbang

Tapi aku tak bisa memilih keduanya

Karena tak satupun pilihan terbaik untukku

Masih saja aku disini

Terjebak dalam dilema

Aku tak bisa bergerak

Kakiku seperti telah menempel disini

Padahal sudah sangat lama aku berdiri

Panas telah melewati tugasnya

Dan saat sore menggantikannya

Mendung menggelayut tanpa memberiku waktu

Waktu untuk sekedar bergeser sedikit

Sedikit bernafas menghirup udara

Kesumpekan ini telah kualami cukup lama

Sampai terasa sangat sesak dada ini

Perlahan satu persatu tetes itu turun

Tanpa melihat tubuhku yang menahan perih

Koyakan ini terasa tersiram cuka

Tanpa noda dan bekas

Tapi menoreh sangat dalam

Dan tetap saja harus selalu kukatakan

Aku tetap terjebak

Disini selamanya

Dipusaran yang kau buat

Tanpa pernah menyadarinya

Dan aku terjebak sendiri

Sendiri dalam hati


" My friend,,,,,,just smile now ^ _ ^  I'll be here, always "

Rabu, 18 Januari 2012

My Poetry



ELEVEN


Sebelas tahun lalu, aku mengenalmu...

Sebelas tahun lalu, aku pernah menyukaimu..

Sebelas tahun lalu, kau pernah mengisi hari-hariku..

Sebelas tahun lalu, ada tawa yang tak terlupakan..

Sebelas tahun lalu, aku pernah punya mimpi..

Sebelas tahun lalu, kau pernah berjanji..

Sebelas tahun lalu, kau pergi meninggalkanku..

Sebelas tahun lalu, aku pernah menangis karenamu..

Sebelas tahun lalu, aku harus tahu kau tak menginginkanku..

Sebelas tahun lalu, aku merasakan kehampaan..

Sebelas tahun kini, aku ternyata masih mengingatmu..

Sebelas tahun kini, aku baru tahu semua tentangmu..

Sebelas tahun kini, ternyata aku mencintaimu...

Sebelas tahun kini, kau masih saja ada dalam benakku..

Sebelas tahun kini, kutemukan kebahagiaanmu bukanlah aku...

Sebelas tahun kini, aku tahu kau mencintaiku..

Sebelas tahun kini, penyesalanku adalah tak mengatakan semua..

Sebelas tahun kini, kau rela melepas perasaanmu padaku...

Sebelas tahun kini, untuk kebahagiaanku kau menjauh..

Sebelas tahun kini, aku memilih pergi darimu..

Sebelas tahun kini, kau benar-benar tak akan pernah kembali..

Sebelas tahun kini, aku benar-benar harus melupakanmu..

Sebelas tahun kini, kita baru bisa saling mengerti.. 

Sebelas tahun kini pada sebelas tahun lalu adalah cinta pertama kita..

* someone,,,who i believe still there *

Minggu, 15 Januari 2012

BEAUTIFUL GRACE // FF//PART 8


 
BEAUTIFUL GRACE

Main cast             : Yunho , Ara

Other cast           : many of hallyu star ( every chapter are new cast )

Genre                   : Romantics, Friendship

Rating                   : 13 +

Category              : Chapter ( long I hope )




Hai......ketemu lagi di part 8, masih belum ada cerita diantara karakter utamanya tapi almost close,,,,maunya sih ga sampai belasan part tapi kayaknya sih nyampe kalo ngeliat ceritanya, kalo dipenggal tiba-tiba jadi aneh ceritanya.........
'Moga ga sepanjang sinetron ya yang sampai ratusan episode keburu boring bacanya...
Here this,,,,,happy reading ^^



ACCIDENT

Yunho sangat kaget melihat Tiffany menitikkan airmatanya.

“Mianhe…Fany, aku tak bisa.”Yunho tak tahu harus bicara apa.

“Apa aku tak pantas dicintai?”Tiffany masih sesenggukan.

“Anyo…..aku yang bodoh tak menerima cintamu,aku percaya diluar sana ada namja yang mencintaimu dengan tulus dan tak sebodoh aku.”kata Yunho.

“Tapi aku benar-benar menyukaimu Yunho.”

“Mianhe…”Yunho meninggalkan Tiffany yang masih sesenggukan.

‘Apa aku tak pantas dicintai siapapun?’

Tiffany merasa sangat sedih dan terluka. Dihapus airmatanya dan berjalan meninggalkan sekolah padahal masih ada pelajaran yang harus diikutinya.

Tiffany menuju rumah Soo Hyun.

Soo Hyun sempat terkejut melihat Tiffany menangis.

“Kau kenapa Fany?”Soo Hyun memandang Fany dengan iba.

“Hyun, apa aku sangat jelek dan tak pantas untuk disukai?”

“Maksudmu apa?”

Tiffany menggeleng.

“Hyun apa kau mau menemaniku?  Aku ingin kesuatu tempat.”Tiffany memohon dengan mata yang masih berurai airmata.

Melihat Tiffany seperti itu Soo Hyun tak bisa menolak.

Tiffany mengajak Soo Hyun  ke pantai. Sesampainya disana Tiffany langsung berlari kearah laut membuat Soo Hyun kebingungan dan mengejarnya yang berlari dengan cepat.

“Tiff!! Tiffany! Tunggu!!”Soo Hyun berusaha mengejar Tiffany yang berlari dengan cepat.

AAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH!!!!!!!!!!

Tiffany berteriak sangat keras dan terus berlari.

Soo Hyun segera mengejar Tiffany yang terus berlari menerjang air laut.

Soo Hyun menarik tubuh Tiffany kearah pantai menyadari apa yang akan dilakukannya sebelum itu benar-benar terjadi.

Di hepaskannya tubuh Tiffany kepasir pantai  setelah mereka cukup jauh dari pinggir laut.

“Apa yang kau pikirkan! Apa kau sudah gila?!”

Soo Hyun berteriak dengan muka garang.

Tiffany memeluk lututnya dan suara tangis mulai terdengar dari mulutnya.

“Kenapa kau tak biarkan saja aku melakukannya Hyun….”dalam isaknya Tiffany berkata dengan lirih.

“Kau ingin mati? Kalau iya! kau tak harus mati didepanku!”Soo Hyun berkacak pinggang didepan Tiffany yang terduduk di pasir pantai, lusuh.

Tiffany memandang Soo Hyun yang berdiri didepannya dengan muka putus asa.

“Aku….aku ingin mati saja Hyun…….”Tiffany sesenggukan.

Soo Hyun mendesah dan duduk disamping Tiffany .

“Waeyo?”

Setelah Tiffany tenang Soo Hyun mulai bertanya.

“Ini bukan salahnya Hyun, mungkin memang aku yang tak pantas dicintai siapapun.”Tiffany menyusut air matanya, dipandangnya air laut yang terus berkejaran di depannya.

 “Siapa yang bilang seperti itu?”tanya Soo Hyun.

“Aku merasa seperti itu.”

“Sebaiknya kita pulang.”

Soo Hyun mengulurkan tangannya.

“Kau sudah puas menangis kan? Kita pulang sekarang.”

Tiffany hanya mengikuti Soo Hyun tanpa berkata apa-apa. Soo Hyun tak melepaskan tangannya dari Tiffany, dia tak mau Tiffany melakukan tindakan nekad seperti itu lagi.

Soo Hyun memang tidak tahu masalah apa yang membuat Tiffany seperti itu karena Tiffany tak mau mengatakan apa-apa, meski dia tidak tahu siapa yang dimaksud ‘dia’ oleh Tiffany tapi Soo Hyun tahu Tiffany sedang patah hati sekarang.

Setelah memastikan  bahwa Tiffany duduk dengan tenang disampingnya Soo Hyun baru menyalakan mobilnya.

“Hyun…aku ingin mengatakan sesuatu.”Ujar Tiffany yang tampaknya sudah mulai tenang.

“Hmmm……..”Soo Hyun mengangguk tanpa melihat kearah Tiffany.

“Tapi kuharap kau tak marah padaku setelah kukatakan ini.”

“Memangnya kau mau bilang apa?”tanya Soo Hyun.

“Aku mencintaimu Kim Soo Hyun.”Tiffany memandang Soo Hyun disampingnya.

Ciitttttttttttt!!!!!!!!!!!!!!

Dugg!!

Kepala Tiffany membentur kaca depan mobil saat Soo Hyun mengerem mendadak mobilnya saking kagetnya mendengar ucapan Tiffany.

“MWO!!!”

“Soo Hyun, aku….Ahhhhhhhhhh!!!!!!!!!!!!!!!”

Ahhhhhhhhh!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Soo Hyun yang belum habis kagetnya dan Tiffany yag belum sempat menyelesaikan  ucapannya berteriak bersamaan saat mobil yang mereka naiki tiba-tiba terbentur sangat keras.

*****

“Hyung!Yunho Hyung!Hyung!!!”Yoochun berteriak-teriak dirumah Yunho begitu turun dari mobilnya.

“Aduuhh!! Berisik sekali!”Yunho menutup telinganya sambil menuruni dengan satu tangan karena tangan lainnya memegang bola basket.

Tanpa memperdulikan Yoochun yang berteriak-teriak diruang tamu Yunho menuju dapur mengambil minuman kaleng dalam kulkas baru menghampiri Yoochun yang akan menghampirinya di dapur. Walhasil mereka bertabrakan diruang tengah.

“Aisshh……Chun kenapa sih kau!”

Minuman kaleng yang baru dibuka Yunho tumpah setengahnya kebaju.

“Lihat kaosku jadi kotor! Seperti dikejar setan pagi-pagi begini.”Yunho menggapit Bola di ketiaknya sementara tangan kirinya memegang minuman dan tangan kakannya menusap kaosnya yang kena tumpahan minuman.

“Bukan dikejar setan tapi setan yang mengejarku eh bukan maksudku ada berita penting.”kata Yoochun kacau ngomongnya.

Yunhon tertawa mendengar Yoochun bicara ngawur dan melihat muka serius yang jarang sekali terlihat.

“Ah…hyung aku serius!”Rajuk Yoochun yang melihat Yunho tertawa dan dengan cueknya berlalu menuju halaman belakang rumah kearah lapangan basket.

“Ahahaha…..aku mau latihan basket!”Teriak Yunho yang berlari kearah ring.

“Tffany kecelakaan!!”Teriak Yoochun yang ikut berlari mengejar Yunho ke lapangan basket milik pribadi itu.

“APA?!”Yunho yang tengah mengarahkan bola ke ring melempar tak tentu arah karena kaget mendengar ucapan Yoochun.

“Tiffany kecelakaan dengan seorang temannya semalam,mobil mereka tertabrak saat berhenti di perempatan jalan.”Kata Yoochun begitu melihat Yunho baru serius memperhatikannya.

“Kau tidak bercanda kan Chun?”tanya Yunho dengan muka serius.

“Aku tidak bercanda Hyung. Tadi pagi Sully memberitahuku. Sekarang dia sedang dirumah sakit untuk menjenguknya.” 

“Sincha? Bagaimana keadaannya?”tanya Yunho mulai khawatir.

“Tiffany masih koma sedangkan temannya hanya terluka kaki dan tangannya saja.”

“Sincha?”Kini Yunho benar-benar tak menyembunyikan rasa khawatirnya.

“Kau tidak apa-apa Yun?”tanya Yoochun melihat perubahan wajah Yunho.

“Kau tahu mereka dirawat dimana?”tanya Yunho.

“Nde.”Yoochun mengangguk.

“Kau antar aku sekarang, aku ganti baju dulu.”Yunho bergegas masuk rumah.

Sementara Yoochun menunggunya didepan rumah. Tak lama Yunho sudah keluar dan langsung memasuki mobilnya diikuti Yoochun.

“Kenapa kau kelihatan cemas begitu Yun? Ini tak ada hubungannya denganmu kan?”tanya Yoochun masih keheranan melihat Yunho.

“Maksudmu apa?”

“Kecelakaan ini… bukan kau kan yang menabrak mereka?”tanya Yoochun khawatir.

“Aishh……apa yang kau pikirkan!”Yunho melotot mendengar ucapan Yoochun.

“Oh,,,syukurlah, aku pikir…….”Yoochun tersenyum lega.

“Dasar yadong…..”

“Ah,,,kau mencemakan Tiffany ,ya?”tanya Yoochun tiba-tiba mengagetkan Yunho.

“Aisshh……kau mengagetkan saja!”Yunho menghardik sudaranya itu yang bicara tiba-tiba setelah lama diam saja.

“Benar kan kau mencemaskan Tiffany?”tanya Yoochun lagi.

Yunho menghela nafasnya. Dia merasa takut kalau dialah penyebab celakanya Tiffany karena dia telah mengecewakannya kemarin. Dia menolak Tiffany.

Tanpa menjawab pertanyaan Yoochun Yunho mempercepat mobilnya menuju rumah sakit.

*****

Ara sangat kaget mendengar kabar dari Soo Hyun pagi tadi bahwa dia tengah dirumah sakit karena kecelakaan yang dialaminya dengan Tiffany tadi malam.

Ara yang panik langsung menuju rumah sakit dengan meminta izin kepada orangtuanya bahwa dia akan kerumah teman. Ara tak mungkin mengatakan kemana dia sebenarnya pergi.

*****

“Kau sedang bĂȘte ya?”tanya Donghae pada Minho yang melihat temannya diam saja didepan lapangan basket sambil mempasing bola basket dengan malas.

Minho hanya mendesah, pandangannya menerawang.

“Apa Ara?”tanya Donghae lagi.

Minho menghentikan pergerakan bolanya dan memandang Donghae.

“Ara menolak kuajak pergi hari ini.”kata Minho kecewa.

 “Sudahlah….hari ini mungkin dia memang tak bisa pergi denganmu.”kata Donghae.

“Dia bilang akan ketempat temannya.”

“Benarkan! Karena dia ketempat temannya jadi tak bisa pergi denganmu.”

“Bukan begitu Hae…Aku bisa mengantar dia ketempat temannya bila memang tak mau pergi denganku tapi dia selalu menolak kuantar.”

“Mungkin dia tak ingin merepotkanmu.”

“Aku ini tunangannya Hae, bagaimana bisa dia berpikir begitu.”

“Itu hanya dugaanku Minho-ah, tidak usah kau pikirkan.”ucap Donghae melihat sahabatnya itu tampaknya sedang gundah.

“Aku merasa ada yang Ara sembunyikan dariku.”

“Kau mencurigai Ara, Minho?”tanya Donghae mengerutkan dahinya.

“Aniyo…aku yakin Ara tak akan berbuat macam-macam tapi kalau boleh jujur terkadang aku melihat matanya seperti ada sedih meski dia selalu tersenyum padaku.”ujar Minho tersenyum datar.

“Kau benar-benar mencintai Ara, Minho-ahh.”kata Donghae melihat mata Minho menyiratkan kesedihan.

“Sepertinya begitu.”Jawab Minho.

“Dan bagaimana dengan dia?”tanya Donghae.

“Dia?”

“Yeoja yang selalu kau bicarakan sebelum kau bertunangan dengan Ara.”kata Donghae.

“Dia……..”sejenak Minho terdiam.”sekarang sudah ada Ara disampingku.”Ujarnya kemudian.

“Yah…..cintamu kini memang sudah milik Ara, Minho-ahh. Kau sudah menentukan pilihan, maka percayailah dia.”Kata Donghae menepuk pundak Minho dan berdiri meninggalkan temannya itu.

“Kau mau kemana?”tanya Minho ikut berdiri dari tempatnya duduk.

“Ke rumah sakit.”

“Rumah sakit?”Minho mengeryitkan dahinya.

“Menjemput Oemma.”

“Oemmamu sakit, Donghae?”

“Tidak hanya cek-up rutin saja.”kata Donghae tersenyum.

“Aku ikut, aku bosan disini berlatih sendiri.”kata Minho mengikuti Donghae.

“Mobilmu?”

“Kita bawa sendiri-sendiri saja.”kata Minho.

Donghae mengangguk. Merekapun berangkat dengan membawa mobil masing-masing menuju rumah sakit.

*****

So Eun menunggu Ki Bum diruang tamu dan gelisah karena merasa tidak sabar menunggu kakaknya itu. Ki Bum berjalan dengan tenang menghampiri adiknya itu sambil tersenyum melihat tingkahnya yang bolak-balik didepan kaca.

“Oppa kenapa lama sekali?”So Eun merajuk.

“Kenapa tak sabaran si cantik ini?!”Ki Bum mencubit pipi So Eun gemas.

“Oppa…”So Eun mengerucutkan mulutnya.

“Hehehe….ayo kita berangkat.”Ki Bum menggandeng tangan adiknya itu dengan sayang.

Dalam perjalanan So Eun tak pernah berhenti memandang Oppanya.

“Jangan bilang kau jatuh cinta pada Oppamu yang ganteng ini, Soo Eun.”kata Ki Bum menyadari adiknya dari tadi melihat kearahnya.

“Hahaha…Oppa, siapa bilang kau tampan?”

“Kalau tidak tampan kau tak akan mengagumi Oppamu ini.”Ki Bum tersenyum.

“Haah?! Kau terlalu percaya diri Oppa.”

“Terus kenapa kau melihat Oppa seperti itu?”

“Mmmm….Oppa apa kau yakin tak apa-apa?”tanya Soo Eun dengan serius.

“Gwecanayo.”Ki Bum tersenyum.

“Kau tahu Oppa, aku sangat bangga padamu.”Soo Eun mencium pipi Ki Bum dengan sayang.

“Aku tahu.”Ki Bum tersenyum senang karena dia juga sangat menyayangi adiknya itu.

“Oh..ya, kau pasti bisa menemukan yeoja itu.”

“Kau juga sudah bertemu dengan cinta pertamamu kan?”

“Itu….ah Oppa.”Wajah So Eun memerah.

“Hwaiting!”

“Hwaiting Oppa!”So Eun senang melihat Oppanya tetap tersenyum dan bersemangat ditengah keterbatasannya.
 
 ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Chapter selanjutnya akan banyak rahasia hati yang terungkap dengan jelas karena terkadang apa yang didepan mata belum tentu apa yang kita inginkan dan apa yang kita inginkan terkadang kita coba sangkal karena tak sesuai dengan maunya kita padahal itulah hal yang sebenarnya kita inginkan bila percaya dan jujur pada hati kita.