ONE LATE KISS
Cast : Ara
Genre : Bebas
Rating : Bebas
Category : Oneshot
Author : Nyla
Title : One Late Kiss
@
@@@@@@@@@
@@@@@@@@@
O
≍ ^ _ ^ ≍
Ara mendengar suara langkah kaki menuju kamarnya, tak lama terdengar ketukan di pintu kamarnya.
“Siapa?”tanya Ara agak malas.
“Boleh aku masuk Ara?”tanya suara dibalik pintu kamar Ara.
“Unnie! Kaukah itu? Boa Unnie?!”Tanya Ara langsung beranjak dari tempat tidurnya.
“Ne!! ini aku Ara.”
Dengan cepat Ara meraih gagang pintu dan membukanya dengan cepat.
“Unnie!!!”
Ara memeluk Boa dengan erat seakan sudah tak bertemu lama.
“Ara,,,”Boa tersenyum dan balas memeluk Ara dengan erat juga.
“Saengil Chukkae yeppeun.”Boa berbisik ditengah pelukan mereka.
“Gomawo Unnie.”Ara tersenyum dan melepaskan pelukannya pada Boa.
“Mianhe aku baru bisa menemuimu sekarang.”kata Boa duduk ditemapt tidur Ara.
“Gwencana
Unnie,,,karena kau masih menyempatkan menemuiku padahal kau baru sampai
kan?”tanya Ara meletakkan kepalanya dibantal empuk.
“Ini untukmu.”
Boa mengeluarkan sebuah bungkusan.
“Ah gomawo,,,boleh kubuka?”tanya Ara dengan mata berbinar.
“Tentu!”Boa mengangguk.
Ara membuka kado berhiaskan bungkus kertas bergambar love petal berwarna pink muda itu.
“Wah!!! Gomawo! Unnie ini bagus sekali!”Ara terlihat sangat girang dan senang menerima hadiah itu.
“Kau suka?”
“Tentu saja!”Ara sekali lagi memeluk Boa.
Boa tersenyum lebar mengetahui Ara sangat menyukai hadiah yang ia berikan.
“Lihat Unnie! Ini sangat bagus dan pas dikakiku.”
Ara
langsung mencoba sepatu yang dihadiahkan Boa untuk ulang tahunnya kali
ini. Sepatu berhak tinggi berwarna biru dengan merk manolo blanik itu
tentu menjadi hadiah yang sangat berharga untuk Ara.
Selain
bagus, Manolo hanya membuat satu model untuk satu sepatu dengan harga
yang tidak main-main karena pelanggannya adalah kalangan high class dan
artis Hollywood.
“Unnie kau akan menginap disini?”tanya Ara penuh harap.
“Tidak sayang,,,,Besok pagi-pagi sekali Unnie harus ke jepang.”Kata Boa mencubit gemas pipi Ara.
“Unnie,,,,”Ara memanyunkan bibirnya, Boa terkekeh.
“Hehehe,,,,so cute.”
Boa berdiri.
“Kau pulang sekarang?”tanya Ara kecewa.
“Ini sudah malam Ara, kau juga pasti lelah.”Boa berkata dengan bijak.
“Ne,,,”Ara mengangguk meski sebenarnya tak ingin berpisah dengannya.
Setelah Boa pergi Ara tak berhenti memandangi sepatu barunya dengan tatapan takjub.
‘Boa Unnie sangat baik padaku’
Gumam Ara tersenyum.
Ara menjatuhkan dirinya ditempat tidur dan mulai memejamkan matanya.
“Ara bangunlah,,,”suara itu mengagetkan Ara.
Ara membuka matanya dan terkejut melihat seseorang didepannya.
“O-Oppa!!! Apa yang kau lakukan disini?”tanya Ara mengucek matanya.
“Selamat ulang tahun Ara.”Yunho tersenyum.
“K-kau,,,, bukannya kau seharusnya ada dijepang?”tanya Ara masih bingung.
Yunho menggeleng tapi juga mengangguk.
“Ya,
aku terbang ke Jepang kemarin dan hari ini aku kembali hanya
untukmu.”kata Yunho mendekati Ara yang kini telah duduk dipinggir
ranjang.
“Sincha?”Ara membulatkan matanya.
“Ne,,,tidak bolehkah?”tanya Yunho.
“Anyo,,,hanya,,,”Ara menatap Yunho dengan masih tidak percaya.
“Besok pagi aku kembali ke Jepang dengan penerbangan paling awal.”kata Yunho duduk disamping Ara.
Ara tetap menatap Yunho dengan lekat dan tak percaya sosok itu ada disampingnya.
“Kenapa menatapku seperti itu?”tanya Yunho menyadari Ara terus menatapnya tak berkedip.
“Aku masih tak percaya kau ada disini Oppa.”kata Ara menggelengkan kepalanya.
Yunho tertawa kecil dan menyentuh tangan Ara.
“Sudah percaya sekarang?”tanya Yunho memandu tangan Ara menyentuh pipinya.
Wajah Ara langsung bersemu merah dan dengan cepat melepaskan tangannya dari pipi Yunho.
“Mian aku terlambat mengucapkan selamat untukmu.”kata Yunho.
“Oppa,,,kau
ada disini mengucapkan selamat ulang tahun secara langsung adalah
hadiah yang paling berharga untukku.”Ara tersenyum malu.
“Sincha?!”Yunho mengembangkan senyumnya.
“Ne,,,”Ara tersenyum dengan wajah yang sudah berubah warna jadi pink.
“Ini sudah lewat.”kata Yunho melihat pergelangan tangannya yang sudah menunjukkan angka 00.30.
Ara
secara reflek melihat kearah dinding dan melihat jam memang sudah
menunjukkan setengah satu dinihari atau 30 menit di tanggal 12 februari
2012.
“Ini untukmu.”Yunho mengulurkan sebuah syal berbahan woll halus yang lembut.
“Gomawo,,,ini sangat bagus Oppa.”Ara tersenyum dan langsung memakai syal itu dilehernya.
“Sangat cantik kau pakai Ara.”Kata Yunho.
“Hmmm,,,nyaman sekali.”Ara mengelus syal lembut itu dengan wajah berbinar-binar.
“Aku senang kau menyukainya.”Yunho berdiri.
Ara tahu Yunho akan pergi.
“Aku harus pergi sekarang Ara, 3 jam lagi pesawatku take off.”kata Yunho.
“Oppa,,,,gomawo.”
Ara tak bisa berbuat apa-apa untuk mencegahnya tetap tinggal.
Menyempatkan datang langsung ditengah schedule padatnya adalah keistimewaan tersendiri untuk Ara.
Dan dia rela terbang bolak-balik hanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun padanya.
“Hmm,,,Ara,,,”Yunho berbalik saat sudah sampai didepan pintu keluar.
Ara tersentak.
“Kenapa matamu Ara?”tanya Yunho khawatir melihat mata Ara berkaca-kaca.
Ara menggeleng.
“Kau tidak apa-apa?”tanya Yunho mengguncang bahu Ara.
“Oppa kau baik sekali padaku,,,”Ara tak bisa menyembunyikan rasa harunya.
Kini airmata itu tinggal menetes dipipi mulusnya.
“Jangan
menangis Ara, mianhe bila aku membuatmu malah bersedih.”Ucap Yunho
menghapus airmata yang sudah terlanjur menetes dipipinya.
“Aku tak sedih Oppa, aku terharu dengan perhatianmu,kenapa kau baik sekali padaku Oppa?”tanya Ara menatap Yunho.
“Karena aku,,,,,,”Yunho menatap mata Ara.
Yunho
menatap dalam mata Ara yang juga tengah menatapnya. Seperti magnet
Yunho tak bisa melepaskan pandangan matanya dari mata indah didepannya,
mata itu seakan menuntunnya untuk mendekatinya.
Yunho
menyentuh bibir Ara dengan lembut. Yunho membuka matanya setelah sekian
lama menutupnya dan kembali menatap mata indah didepannya yang
menatapnya dengan sendu.
“Saengil cukkae,,,”Yunho berbisik lembut dan meninggalkan Ara yang masih tak percaya dengan kejadian beberapa detik yang lalu.
Ara terhenyak mendengar handphonenya berdering dengan keras.
Ara mengucek matanya dan memandang sekitarnya, dia memandang jam dinding dan jarum itu menunjukkan angka 00.45.
Ara termenung, dia menyentuh bibirnya kemudian lehernya dan sebuah syal ada dilehernya.
Ara memandang handphone disampingnya,2 buah pesan ada disana.
Ara
membuka sebuah pesan dimana sebauh gambar muncul tanpa ada kata-kata
hanya sebuah gambar hati berwarna merah yang diserahkan dua buah tangan
dari dadanya mendekati layar tanpa terlihat wajahnya.
Ara tersenyum melihat inisial ditengah gambar hati itu.
Dan membuka pesan kedua yang dikirim oleh nomer yang sama,,,,,,
‘mianhe aku tak bisa ada disampingmu,,,,saengil cukkae my heart’
∞∞∞ End ∞∞∞
≍ ^ _ ^ ≍
@
@@@@@@@@@
@@@@@@@@@
O
This late to be post in blog,,,,but yes,,,hope this is can be medicine to my sick mind about lazy to write,,,,,please,,,,come back mood ^^