New chapter are running........hehehehee.......masih dengan FF yang belum tahu harus ada berapa chapter lagi untuk sampai endingnya,,,,,,,,,hope soonest have imagine to good write 'n make great story kekekeke.........^^
Happy reading...........
BEAUTIFUL GRACE
Main cast :
Yunho , Ara
Other cast :
many of hallyu star ( every chapter are new cast )
Genre :
Romantics, Friendship
Rating :
13 +
Category :
Chapter ( long I hope )
PART
6
ROUND
OF LOVE
Cinta
memang aneh dan penuh misteri meski sudah tersakiti,meski ada yang lebih baik
tapi tetap saja hati tak bisa dibohongi.
Dan
itulah yang dialami Ara. Meski dia membenci Soo Hyun,meski dia sama sekali tak
mau lagi bertemu dengan Soo Hyun tapi hatinya masih sangat merindukan sosok
namja yang sudah mengisi hari-harinya selama hampir dua setengah tahun.
Pertama
mengenal cinta kekasih juga pertama kali merasakan belaian lembut dan pelukan
seorang namja itu dirasakan Ara bersama Soo Hyun.
Ara
sama sekali tak menyangka Soo Hyun akan tega mengkhianatinya dan yang lebih
menyakitkan adalah dia melakukannya dengan sahabatnya sendiri,sahabat yang
dipercayanya selama ini.
Ara
lebih banyak menghabiskan hari-harinya dengan menyendiri dan tenggelam dalam
les musiknya sekarang, tapi tanpa sepengetahuan orang lain hatinya masih sangat
rapuh, malam-malam Ara masih terisi tangis yang tak pernah diperdengarkan pada
siapapun kecuali dirinya sendiri.
Kegiatannya
les musik sedikit mengobati kesedihannya saat dia tak sendiri, tapi saat
kesendiririan itu datang Ara benar-benar merasa putus asa.
Sudah
berualang kali Soo Hyun mencoba menghubungi
Ara tapi tetap tak berhasil. Soo Hyun sangat menyesal telah menyakiti
hati kekasihnya itu tapi Soo Hyun sendiri merasa sangat rapuh, Soo Hyun tak
bisa mengendalikan dirinya dan terkadang saat kerapuhan itu datang Tiffany
datang untuk menghiburnya.
Semakin
lama Soo Hyun semakin tergantung pada Tiffany, saat dia merindukan Ara dan
membutuhkannya dan Ara tak bisa menemaninya maka Tiffany akan ada disana
menggantikan Ara.
“Aku seharusnya meninggalkannya Fany, itu
mungin akan lebih baik dan tak menjadi serumit ini.”Soo Hyun menitikkan
airmatanya.
“Mungkin
lebih baik begini, Ara membenciku, jadi aku bisa melepaskannya , meski hatiku
terasa sangat sakit.”ujar Soo Hyun Lirih.
Tiffany
tak mampu menyembunyikan kekecewaan dalam hatinya, sekian lama dia memendam
perasaan sukanya pada kekasih sahabatnya itu, bahkan meski Ara telah
menyakitinya Soo Hyun tetap mencintainya.
Soo
Hyun tahu dia adalah salah satu alasan
Ara menyimpan senyumnya selama ini, cinta Ara padanya yang terhalang dan itu
membuat Ara tertekan, meski Ara berusaha terlihat bahagia saat bersamanya tapi
dia tahu hati Ara sangat-sangat tersiksa.
Soo
Hyun tak berkata apa-apa meski dia memeluk Tifanny dan berbagi kesedihan
dengannya tapi hatinya tetap tertuju pada sosok yeoja cantik yang kini telah
patah olehnya.
Soo
Hyun kembali menitikkan airmatanya, dia tak ingin menangis karena cinta tapi
hatinya terlalu sakit mengingat Ara dan kebersamaan mereka yang berakhir dengan
tragis dan airmata itu jatuh tanpa dia menyadarinya.
“Aku
harus menemuinya Fany.”Ujar Soo Hyun.
“Aku akan cari cara Hyun.”Tifanny tersenyum.
“Gomawo.”Soo
Hyun tersenyum meski sangat dipaksakan.
Tiffanny
menggigit bibirnya. Sampai kapanpun dia tidak bisa memiliki hati namja itu.
Cinta Soo Hyun terlalu besar untuk Ara.
Soo
Hyun yang rela meninggalkan Kanada dan tinggal sendiri di Korea hanya untuk
bersama dengan Ara, ternyata harus menerima kenyataan tragis, bahwa dia bukan
satu-satunya yang memiliki Ara.Meski Soo Hyun tak pernah menyesal akan
keputusannya tapi kerapuhannya begitu tampak diwajahnya.
Tifanny
mengajak SooHyun kesuatu tempat.
Dari
dalam mobil Soo Hyun melihat Ara yang tengah berbincang denga seorang Yeoja dan
seorang namja.
Mata
Soo Hyun berkaca-kaca, dia tak perduli Tiffany ada disampingya dan menanggapnya
seorang namja yang cengang.
Hatinya
terasa sangat sakit meilhat Ara tersenyum tapi bukan untuknya. Ingin rasanya
dia berlari dan memeluknya.
Tak
lama yeoja dan namja itu meninggalkan Ara, Soo Hyun dan Tiffany segera
menghampiri Ara. Melihatnya mereka berdua menghampiri Ara, Ara bergegas
berjalan menjauhi. Soo Hyun dan Tiffany berlari mengejar langkah Ara yang
sangat cepat.
“Ara…..aku
mohon.”SooHyun memegang tangan Ara memintanya berhenti.
Ara
menghempaskan tangan Soo Hyun.
“Aku
benci kalian.”Ara memandang jijik pada mereka berdua.
“Aku
tahu kau benci kami tapi kumohon Ara biarkan aku menjelaskan padamu. Setelah
itu kau tak mau mengenalkupun tak apa.”Soo Hyun sangat putus asa.
Ara
hanya terduduk di bangku pinggir jalan tanpa mau melihat muka Soo Hyun dan
Tiffany yang hanya bisa diam.
“Ara,
apa yang kau lihat tak seperti dugaanmu.”Soo Hyun menelan ludahnya sesaat.
“Malam
itu aku mabuk dan tertidur dikamarku. Aku tak tahu Tiffany datang kerumahku
pagi hari dan saat kau lihat Tifanny ada dikamarku itu karena dia ingin
membangunkanku Ara.”
Soo
Hyun memandang Ara yang hanya diam saja tanpa berkata apa-apa.
“Soo
Hyun benar Ara. Aku datang ketempat Soo Hyun karena dia takmengangkat teleponku
meski aku meneleponnya berkali-kali. Aku khawatir padanya Ara karena malam itu
Soo Hyun meneleponku dan sangat sedih saat bercerita tentang dirimu.”Tiffany
berusaha menceritakan kejadian sebenarnya pada Ara.
“Apa
semudah itu aku mempercayai kalian?”tanya Ara.
“Ara,
aku tak akan bisa menghianatimu. Tidak dengan yeoja manapun.”Soo Hyun berlutut
didepan Ara.
Ara
kaget melihat Soo Hyun berlutut.
“Ara…mianheyo.”Soo
Hyun menggenggam tangan Ara dengan erat.
“Soo
Hyun………”Ara tercekat melihat Soo Hyun berkaca-kaca.
Tiffany
benar-benar tak menyangka Soo Hyun akan melakukan itu. Hatinya sangat sakit
juga terluka melihat betapa Soo Hyun
sangat mencintai Ara, sebegitu besarkah cintanya pada Ara sampai dia
mengabaikan harga dirinya bahkan dipinggir jalan sekalipun.
“Bangunlah…..”Ara
merasa tak enak melihat SooHyun tak juga bangun.
“Aku
akan bangun kalau kau memaafkan aku Ara.”
Ara
terdiam,hatinya sangat bimbang.
‘apa
benar yang dikatakan Soo Hyun dan Tifanny'
Bisik
hatinya.
Pagi
itu Ara hanya melihat Soo Hyun yang masih tampak setengah telanjang ditempat
tidur dan melihat Tiffany dalam posisi
duduk dipinggir tempat tidur membungkuk kearah wajah Soo Hyun seperti hendak
menciumnya sementara tangannya membelai wajah SooHyun.
Ara
juga sebenarnya tak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan mereka, Ara hanya
melihat dalam posisi itu siapa yang tak akan salah paham melihatnya, siapapun
pasti akan punya pikiran yang sama dengannya.
“Ara…….”Soo
Hyun tetap berlutut.
“Aku..”Ara
memandang Soo Hyun dan Tiffany bergantian dan melihat ketulusan dimata dua
orang terdekatnya itu.
“Aku
juga minta maaf.”Ara berkata lirih.
“Jadi
kau maafkan aku Ara?”tanya Soo Hyun mengembangkan senyumnya.
Ara
menangguk.
“Gomawo
Ara,saranghae….”Soo Hyun berdiri dan
memeluk Ara.
Ara
sebenarnya merasa risih tapi dia juga harus jujur pada hatinya bahwa dia
merindukan Soo Hyun dan cintanya memang masih ada disana,rapi tersimpan
dihatinya.
Tiffany
hanya menunduk melihat pemandangan didepannya.
“Jagi…..mianheyo.”Soo
Hyun memegang kedua pipi Ara.
“Jangan
menangis lagi Ara, aku mohon. Aku tak akan pernah mambiarkanmu menitikkan
airmata lagi.” Soo Hyun menggeleng melihat mata Ara yang mulai berkaca-kaca.
Ara
memandang Soo Hyun mencari ketulusan dari perkataan namja yang sangat dicintainya
itu.
“Tersenyumlah
untukku Ara, aku ingin selalu melihatmu tersenyum.”
Ara
tersenyum, dipeluknya Soo Hyun dengan erat menumpahkan kerinduan yang
disimpannya selama ini dibalik sakit hati dan bencinya.
Ara
menitikkan airmatanya, apa salah jika pilihan hatinya tetap tak bisa berubah
meski dia tahu semua akan kembali dijalaninya dengan sejuta luka.
Tiffany
hanya mendesah berat,dia tersenyum, terluka sekaligus bahagia, terluka karena
Soo Hyun benar-benar tak bisa hidup tanpa Ara dan bahagia melihat Soo Hyun
tersenyum kembali juga Ara, sahabatnya.
*****
Yunho
tak percaya apa yang dilihatnya.,Yunho menghentikan mobilnya mendadak melihat
pemandangan dipinggir jalan itu tanpa sengaja.
“Hey…apa
yang kau lakukan!”Jaejoong berteriak kaget dibelakang mobil padahal lagi asyik
ngantuk dan hampir terlelap.
“Kau
melihatnya Yun?”tanya Junsu yang duduk disamping Yunho.
Yunho
tak menjawab,pemandangan yang dilihatnya benar-benar membuat pikirannya blank.
“Lihat
apa?”tanya Jaejoong.
Junsu
menunjukkan ibu jarinya kepinggir jalan tak jauh dari mobil Yunho yang
berhenti.
Jaejoong
mengikuti telunjuk Junsu dan membalikkan badannya melihat seorang yeoja dan
namja yang tengah berpelukan dipinggir jalan, juga Tiffany yang melihat kearah
mereka.
“Itu……”Jaejoong
mengeryitkan dahinya mencoba mengingat sesuatu.
“Tiffany?
Atau dua orang yang sedang berpelukan?”tanya Jae belum mengerti maksud Junsu.
“Yang
berpelukan! Dasar yadong!”dengan gemas Junsu menjitak kepala Jaejoong gemas.
“Aww!
Sakit.”Jaejoong melotot kearah Junsu.
“Itukan
temannya Minho?”Jaejoong menggaruk kepalanya masih belum mudeng.
Junsu
hanya diam tak menaggapi Jaejoong,dia melihat wajah Yunho yang merah padam menahan
geram.
Junsu tahu kalau perasaan Yunho pada Ara ternyata serius dan tak
main-main.
“Kita
pulang saja Yun.” Setelah beberapa lama terdiam Junsu menepuk bahu Yunho yang
masih terdiam bak patung pancoran # hehe….kalo patungnya manekin Yunho pasti
pancoran macet total tiap hari,,iseng.. ga penting #
Tanpa
menjawab Yunho memutar setirnya menjauhi jalan itu. Junsu sebenarnya merasa
khawatir tapi dia tahu Yunho bukanlah namjayang cengeng dan ceroboh jadi Junsu
membiarkan saja. Sementara Jaejoong yang belum paham situasi itu hanya
memandang pemandangan dibelakangnya dengan penuh tanda tanya, dia melihat namja
itu melepaskan pelukannya dan menggandenga yeoja itu menjauhi jalanan diikuti
Tiffany dibelakang mereka.
*****
Ara
tersenyum melihat Yoona menghampirinya diikuti Yunho.
“Apa
Minho tak menjemputmu Ara?”tanya Yoona melihat Ara celingukan mencari taksi.
“
Oppa tak bisa menjemputku hari ini Yoona-ah.”jawab Ara tersenyum.
“Kau
bisa ikut kami pulangnya Ara, iyakan Oppa?”tanya Yoona.
Yunho
yang kaget hanya mengangguk dan tersenyum kaku, dia masih ingat kemarin sore
melihat Ara berpelukan dengan Soo Hyun dan hanya bersikap biasa padanya tanpa
pernah merasa sesuatu yang berbeda setelah kencan mereka. Yunho benar-benar tak
habis pikir.
“Gomawoyo… tapi aku bisa naik taksi kok.”Ara
tersenyum melihat Yunho tak bereaksi dan sepertinya terpaksa menurut apa kata
Yoona.
“Ah
tidak apa-apa Ara, Oppa-ku ini orang yang baik, selain kau dia juga nanti
mengantar Yuri.”kata Yoona tersenyum memandang Yunho.
“Memangnya
aku supir!.”kata Yunho mendengar Yoona mempromosikan Yunho tukang antar
teman-temannya,dia juga masih kesal dengan Ara.
Yoona
mencubit pinggang Yunho.
“Ah……”Yunho
berteriak kesakitan.
Ara
hanya tersenyum melihat tingkah temannya itu.
“Ara!Yoong!”So
Eun berteriak melihat dua temannya itu masih berdiri diluar gedung les.
“So
Eun.”Ara dan Yoona berkata bersamaan.
So
Eun mendekati Ara dan Yoona diikuti seorang namja tampan dibelakangnya.
“Oppa…”Ara
tersenyum dan membungkuk menyapa namja
disamping So Eun.
“Yoona
kenalkan ini Oppaku, Kim Ki Bum Oppa.”kata So Eun.
“Kim
Ki Bum.”Ki Bum membungkuk dan tersenyum pada Yoona dan Yunho.
“Im
Yoona imnida.”Yoona tersenyum.
“Oh
ya ini juga Oppa sepupuku, namanya Jung Yunho.”
Yunho
hanya tersenyum membungkuk pada Ki Bum
dan So Eun.
“Kemana
Yuri,Yoong? Apa masih lama? Aku harus latihan basket.”Ujar Yunho menyadari Yuri
tak juga kunjung datang.
“Yoona!!!”Yuri
berlari-lari kearah mereka.
Dilihatnya
Yoona sedang mengobrol bersama Ara,Yunho ,So Eun dan namja itu…………..
“Annyeong……mian
lama menungguku.”Yuri menatap namja disamping So Eun dan mencoba mengingat
sesuatu.
“Kita
pulang sekarang?”Yunho berdiri dari tempat duduknya, terlihat wajahnya menahan
kesal entah pada siapa.
“Nde..”Yuri
jadi merasa tidak enak melihat raut wajah Yunho yang terlihat beda dari
biasanya, sangat dingin dan kaku.
‘ah
apa aku sudah membuatnya kesal karena menungguku?’ Yuri hanya menunduk karena
merasa bersalah.
“Yoong
aku naik taksi saja.”
Melihat
suasana yang tidak enak itu Arapun memilih untuk pulang sendiri saja,Ara hendak
berjalan untuk mencari taksi saat tangan Yunho menggenggam tangan Ara dan
mencegahnya.
“Kau
akan kuantar, aku sudah janji pada Yoona.”
Semua
yang ada disana terkejut dengan reaksi Yunho,menyadari itu Yunho melepaskan
genggaman tangannya dan berjalan menuju mobilnya.
“Ayolah…….”Yoona
menggandeng tangan Ara dan Yuri mengikuti Yunho.
“Bye..
So Eun,Ki Bum Oppa!”Ara melambaikan tangannya kearah So Eun dan Ki Bum.
Ki
Bum dan SoEun hanya membalas lambaian tangan Ara sambil tersenyum.
“Ki
Bum?”Yuri bergumam.
“Mwo?”Yoona
memandang Yuri.
“Anyo…….”Yuri
menggeleng.
“Apa
kau mengenal Ki Bum Oppa?”tanya Ara.
“Anyo…….tapi
sepertinya wajahnya tak asing, aku seperti pernah bertemu dengannya.” Yuri
duduk dibelakang dengan Ara sementara Yoona disamping Yunho yang memegang
setir.
“Sepertinya
Ki Bum tadi juga terus memandangmu, Yul.”kata Yoona.
“Ah,sincha?”Yuri
bertanya serius pada Yoona.
“Nde,
sepertinya dia menyukaimu Yuri.”kata Yoona lagi tersenyum.
“Aisshh…kau
terlalu berlebihan Yoong.”Yuri melirik Yunho, khawatir dengan reaksi Yunho
mendengar perkataan Yoona tapi ternyata Yunho tetap acuh seolah tak perduli
dengan pembicaraan mereka. Yuri mendesah.
Sementara
Ara hanya terdiam,sesekali dia melirikYunho yang tampak diam dan acuh.
‘Apa
aku melakukan kesalahan? Kenapa Yunho tak seperti malam itu? Dia acuh dan
seperti tak mau mengenalku.’
Ara
mendesah entah kenapa hatinya menjadi tidak tenang melihat Yunho bersikap seperti itu,ingin sekali Ara
bertanya tapi Ara tak ingin Yoona dan Yuri salah paham bila mereka tahu dia
pernah pergi dengan Yunho karena Ara bisa melihat Yuri menyukai Yunho.
Sesekali
Yunho melirik Ara .
‘Apa
dia sama sekali tak ingat pernah tertawa bersamaku, apa memang hobbynya
mempermainkan perasaan namja? Apa dia yeoja baik-baik?’
Yunho
melirik wajah polos Ara dan tak percaya dengan pikirannya sendiri tentang yeoja
yang disukainya itu.
“Gomawo
Yunho-ahh.”Yuri tersenyum membungkuk pada Yunho. Yunho hanya mengangguk, tanpa
berkata apa-apa meninggalkan Yuri yang masih terpaku melihat sikap Yunho yang sangat acuh hari itu.
Yuri
menunduk memasuki rumah. Jujur perasaannya sangat sakit melihat Yunho seperti
itu, Yuri tahu bukan karena perkataan Yoona,Yunho bersikap seperti itu, Yuri
tak tahu apa sebabnya. Dia juga sedikit terkejut dengan sikap Yunho saat
menahan Ara tadi.
‘Apa
Yunho dan Ara sedekat itu?’
Yuri
memegangi kepalanya yang terasa berdenyut.
Yuri
tak bisa membohongi perasaannya bahwa dia cemburu pada Ara meski Yunho tak
mengatakan apapun tapi Yuri bisa melihat pandangan Yunho berbeda saat melihat
Ara.
Didalam
Yoona memandang Yunho dengan pandangan marah. Yunho yang menyadari Yoona
memandangnya dengan tajampun bertanya.
“Wae?”
“Jelaskan
padaku?”kata Yoona ketus.
“Apa?”tanya
Yunho.
“Kenapa
kau bersikap seperti itu pada Yuri? Apa kau cemburu?”tanya Yoona lagi.
“Aisshh…..apa
maksudmu,memangnya aku kenapa?”tanya Yunho tak merasa melakukan sesuatu yang
salah pada Yuri.
“Kau
lihat tadi Oppa? Yuri sangat sedih.”kata Yoona menyalahkan Yunho.
“Kenapa
harus sedih? Aku tak melakukan apa-apa.”
“Karena
kau tak melakukan apa-apa membuat Yuri sedih.”kata Yoona ketus.
“waeyo?
Aisshh….. kenapa yeoja-yeoja ini membuatku pusing.”Yunho menggaruk kepalanya
yang tak gatal.
“Yeoja-yeoja?”Yoona
memincingkan matanya.
Yunho
tak menjawab dia pura-pura konsentarsi pada kemudinya menuju rumah Ara.
Sementara
Ara hanya menjadi pendengar yang baik diantara mereka. Tanpa tahu Yunho
bersikap seperti itu pada Yuri karena perasaan kesalnya pada Ara. Lebih
tepatnya cemburu.
“Oppa
apa kau cemburu?”tanya Yoona.
“Cemburu?”Yunho
mengeryitkan dahinya.
“Kau
bersikap uring-uringan seperti orang yang sedang cemburu.”kata Yoona sok tahu.
“Anyo……..siapa
yang aku cemburui?”Sepintas Yunho melirik Ara yang tengah memandang jalanan
disampingnya.
“Pada
Ki Bum Oppa?”
“Mwo?
Aisshh……anyo!”Yunho menghardik Yoona.
‘Bagaimana
Yoona bisa berpikir aku cemburu pada Ki Bum,sebenarnya ya aku cemburu tapi pada
Soo Hyun bukan Ki Bum.’
“Terus
apa yang membuatmu seperti anak kecil?”
“Sudah!
Cerewet.” Yunho menghentikan mobilnya.
Ara
membuka pintu, sebelum turun dia memandang Yoona dan Yunho.
“Gomawo….Yunho-ahh,Yoona-ahh.”Ara
menundukkan wajahnya sejenak.
“Nde.”Yoona
tersenyum sementara Yunho hanya mengangguk saja seperti pada Yuri.
Ara
turun dan berjalan kearah depan membuat Yoona sedikit mengeryitkan keningnya.
Setelah Ara memasuki sebuah rumah Yunho baru meninggalkan komplek perumahan
itu.
Yoona
yang masih bingung dengan Ara memandang Yunho.
“Oppa
bagaimana kau tahu rumah Ara?”tanya Yoona.
“Eh
itu……Minho yang memberitahuku.”Yunho jadi gugup mendapat pertanyaan Yoona.
“Sincha?”Yoona
tak percaya dengan jawaban Yunho.
“Kau
bohong!”
“Mwo?
Aisshh………”Yunho tahu Yoona tak bisa dibohongi karena dia sudah mengenalnya
sejak kecil.
“Apa
yeoja yang kau sukai Ara,Oppa?”tanya Yoona memandang serius sepupunya itu.
“Mwo?
Anyo…anyo…”Yunho menggeleng tapi terdengar gugup.
“Jangan
bohong padaku Oppa! Kau menyukai Ara kan?”
Yunho
terdiam, rasanya dia memang harus membagi perasaannya dengan orang lain
setidaknya Yoona bisa ia percaya sebagai sudara perempuannya dan dia tahu Yoona
bisa menyimpan rahasianya.
Yunho
memandang Yoona tanpa menjawab.
“Aisshh….Oppa!
jadi benar kau menyukainya?”Yoona membulatkan matanya melihat Yunho
memandangnya dengan mata yang seolah-olah mengatakan iya.
Yunho
mengangguk dengan wajah lesu.
“Oppa
bukan aku tak setuju kau dengan Ara, aku percaya Ara itu cantik dan baik tapi
dia sudah punya kekasih kan? Kau sendiri yang mengatakannya.”kata Yoona.
“Aku
tahu…tapi aku tak bisa membohongi perasaanku Yoong. Apa yang harus aku
lakukan?”tanya Yunho memelas.
“Aku
tidak tahu Oppa.”Yoona menggeleng”Kau disukai dua yeoja cantik tapi malah
menyukai yeoja yang sudah punya namjacingu.”
Yunho
hanya mendesah.
“Oppa
apa kau tidak bisa melupakan saja Ara dan memilih Yuri atau Tiffany.” Kata Yoona sedikit khawatir dengan Yunho.
“Aisshh……kau
pikir perasaanku bisa dibagi-bagi begitu saja.”kata Yunho.
Yoona
hanya terdiam.
“Aku
juga masih bingung Oppa, apa hubungan Ara dengan Minho, ya?”tanya Yoona.
“Aku
juga tak tahu.”kata Yunho baru teringat disamping Soo Hyun masih ada namja lain
disamping Ara yaitu Minho.
“
Oppa……..mmmm ,,apa kau mengenal teman Minho?”tanya Yoona sedikit ragu.
“Heh….siapa?
Donghae?”tanya Yunho.
“Nde.”
“Waeyo?
Kau suka padanya ya?”Yunho melihat muka Yoona yang memerah.
“Anyo…”Yoona
pura-pura memandang jalanan.
“Ayolah……kau
tak usah malu, Oppa tadi sudah mengaku sekarang kau.”kata Yunho yang tahu
sepupunya itu tertarik dengan Lee Donghae.
“Dia
pasti sudah punya yeojacingu.”kata Yoona tanpa melihat kearah Yunho.
“Kau
mau aku tanyakan padanya?”tanya Yunho tersenyum.
“Aisshh…jangan
Oppa! Kau membuatku malu saja.”Muka Yoona semakin memerah.
Yunho
hanya mengangguk-angguk tapi dalam hatinya berjanji akan membantu sepupunya
itu.
“Janji
Oppa ,kau jaga rahasiaku?”Yoona mengulurkan kelingking kanannya, Yunho mengulurkan
kelingkingnya juga dan menautkannya dengan kelingking Yoona.
“Kita
sama-sama jaga rahasia.”Yunho tersenyum.
Putaran
cinta memang sangat sulit ditebak kemana arahnya dan Yunho juga tidak tahu apa
dia bisa mendapatkan cinta Ara atau tidak, padahal dia tahu ada Soo Hyun dan
juga Minho diantara mereka.
Yunho
memandang jalanan didepannya dengan perasaan tidak menentu.
Gomawoyo......to always be here with FF,,,,,hehe,,,,FF ga jelas tapi seneng nulisnya,,,,,,,,^^