Assalamualaikum............

Hai! Friendzzzz.........

Wellcome to my little world!

"Tempatku mencurahkan imaginasi liar tanpa batas! psttt jangan salah sangka kkkk,,,just for fun ^^"

" Berbagi dalam khayalan itu menyenangkan,,,,, "

Kamis, 05 Januari 2012

BEAUTIFUL GRACE // FF//PART 6


New chapter are running........hehehehee.......masih dengan FF yang belum tahu harus ada berapa chapter lagi untuk sampai endingnya,,,,,,,,,hope soonest have imagine to good write 'n make great story kekekeke.........^^
Happy reading...........
 
BEAUTIFUL GRACE

Main cast             : Yunho , Ara

Other cast           : many of hallyu star ( every chapter are new cast )

Genre                   : Romantics, Friendship

Rating                   : 13 +

Category              : Chapter ( long I hope )
 


PART  6

ROUND OF LOVE

Cinta memang aneh dan penuh misteri meski sudah tersakiti,meski ada yang lebih baik tapi tetap saja hati tak bisa dibohongi.

Dan itulah yang dialami Ara. Meski dia membenci Soo Hyun,meski dia sama sekali tak mau lagi bertemu dengan Soo Hyun tapi hatinya masih sangat merindukan sosok namja yang sudah mengisi hari-harinya selama hampir dua setengah tahun.

Pertama mengenal cinta kekasih juga pertama kali merasakan belaian lembut dan pelukan seorang namja itu dirasakan Ara bersama Soo Hyun.

Ara sama sekali tak menyangka Soo Hyun akan tega mengkhianatinya dan yang lebih menyakitkan adalah dia melakukannya dengan sahabatnya sendiri,sahabat yang dipercayanya selama ini.

Ara lebih banyak menghabiskan hari-harinya dengan menyendiri dan tenggelam dalam les musiknya sekarang, tapi tanpa sepengetahuan orang lain hatinya masih sangat rapuh, malam-malam Ara masih terisi tangis yang tak pernah diperdengarkan pada siapapun kecuali dirinya sendiri. 

Kegiatannya les musik sedikit mengobati kesedihannya saat dia tak sendiri, tapi saat kesendiririan itu datang Ara benar-benar merasa putus asa.

Sudah berualang kali Soo Hyun mencoba menghubungi  Ara tapi tetap tak berhasil. Soo Hyun sangat menyesal telah menyakiti hati kekasihnya itu tapi Soo Hyun sendiri merasa sangat rapuh, Soo Hyun tak bisa mengendalikan dirinya dan terkadang saat kerapuhan itu datang Tiffany datang untuk menghiburnya.

Semakin lama Soo Hyun semakin tergantung pada Tiffany, saat dia merindukan Ara dan membutuhkannya dan Ara tak bisa menemaninya maka Tiffany akan ada disana menggantikan Ara.

 “Aku seharusnya meninggalkannya Fany, itu mungin akan lebih baik dan tak menjadi serumit ini.”Soo Hyun menitikkan airmatanya.

“Mungkin lebih baik begini, Ara membenciku, jadi aku bisa melepaskannya , meski hatiku terasa sangat sakit.”ujar Soo Hyun Lirih.

Tiffany tak mampu menyembunyikan kekecewaan dalam hatinya, sekian lama dia memendam perasaan sukanya pada kekasih sahabatnya itu, bahkan meski Ara telah menyakitinya Soo Hyun tetap mencintainya.
Soo Hyun  tahu dia adalah salah satu alasan Ara menyimpan senyumnya selama ini, cinta Ara padanya yang terhalang dan itu membuat Ara tertekan, meski Ara berusaha terlihat bahagia saat bersamanya tapi dia tahu hati Ara sangat-sangat tersiksa.

Soo Hyun tak berkata apa-apa meski dia memeluk Tifanny dan berbagi kesedihan dengannya tapi hatinya tetap tertuju pada sosok yeoja cantik yang kini telah patah olehnya.

Soo Hyun kembali menitikkan airmatanya, dia tak ingin menangis karena cinta tapi hatinya terlalu sakit mengingat Ara dan kebersamaan mereka yang berakhir dengan tragis dan airmata itu jatuh tanpa dia menyadarinya.

“Aku harus menemuinya Fany.”Ujar Soo Hyun.

 “Aku akan cari cara Hyun.”Tifanny tersenyum.

“Gomawo.”Soo Hyun tersenyum meski sangat dipaksakan.

Tiffanny menggigit bibirnya. Sampai kapanpun dia tidak bisa memiliki hati namja itu. Cinta Soo Hyun terlalu besar untuk Ara.

Soo Hyun yang rela meninggalkan Kanada dan tinggal sendiri di Korea hanya untuk bersama dengan Ara, ternyata harus menerima kenyataan tragis, bahwa dia bukan satu-satunya yang memiliki Ara.Meski Soo Hyun tak pernah menyesal akan keputusannya tapi kerapuhannya begitu tampak diwajahnya.

Tifanny mengajak SooHyun kesuatu tempat.

Dari dalam mobil Soo Hyun melihat Ara yang tengah berbincang denga seorang Yeoja dan seorang namja.
Mata Soo Hyun berkaca-kaca, dia tak perduli Tiffany ada disampingya dan menanggapnya seorang namja yang cengang.

Hatinya terasa sangat sakit meilhat Ara tersenyum tapi bukan untuknya. Ingin rasanya dia berlari dan memeluknya.

Tak lama yeoja dan namja itu meninggalkan Ara, Soo Hyun dan Tiffany segera menghampiri Ara. Melihatnya mereka berdua menghampiri Ara, Ara bergegas berjalan menjauhi. Soo Hyun dan Tiffany berlari mengejar langkah Ara yang sangat cepat.

“Ara…..aku mohon.”SooHyun memegang tangan Ara memintanya berhenti.

Ara menghempaskan tangan Soo Hyun.

“Aku benci kalian.”Ara memandang jijik pada mereka berdua.

“Aku tahu kau benci kami tapi kumohon Ara biarkan aku menjelaskan padamu. Setelah itu kau tak mau mengenalkupun tak apa.”Soo Hyun sangat putus asa.

Ara hanya terduduk di bangku pinggir jalan tanpa mau melihat muka Soo Hyun dan Tiffany yang hanya bisa diam.

“Ara, apa yang kau lihat tak seperti dugaanmu.”Soo Hyun menelan ludahnya sesaat.

“Malam itu aku mabuk dan tertidur dikamarku. Aku tak tahu Tiffany datang kerumahku pagi hari dan saat kau lihat Tifanny ada dikamarku itu karena dia ingin membangunkanku Ara.”

Soo Hyun memandang Ara yang hanya diam saja tanpa berkata apa-apa.

“Soo Hyun benar Ara. Aku datang ketempat Soo Hyun karena dia takmengangkat teleponku meski aku meneleponnya berkali-kali. Aku khawatir padanya Ara karena malam itu Soo Hyun meneleponku dan sangat sedih saat bercerita tentang dirimu.”Tiffany berusaha menceritakan kejadian sebenarnya pada Ara.

“Apa semudah itu aku mempercayai kalian?”tanya Ara.

“Ara, aku tak akan bisa menghianatimu. Tidak dengan yeoja manapun.”Soo Hyun berlutut didepan Ara.
Ara kaget melihat Soo Hyun berlutut.

“Ara…mianheyo.”Soo Hyun menggenggam tangan Ara dengan erat.

“Soo Hyun………”Ara tercekat melihat Soo Hyun berkaca-kaca.

Tiffany benar-benar tak menyangka Soo Hyun akan melakukan itu. Hatinya sangat sakit juga terluka melihat  betapa Soo Hyun sangat mencintai Ara, sebegitu besarkah cintanya pada Ara sampai dia mengabaikan harga dirinya bahkan dipinggir jalan sekalipun.

“Bangunlah…..”Ara merasa tak enak melihat SooHyun tak juga bangun.

“Aku akan bangun kalau kau memaafkan aku Ara.”

Ara terdiam,hatinya sangat bimbang.

‘apa benar yang dikatakan Soo Hyun dan Tifanny'

Bisik hatinya.

Pagi itu Ara hanya melihat Soo Hyun yang masih tampak setengah telanjang ditempat tidur  dan melihat Tiffany dalam posisi duduk dipinggir tempat tidur membungkuk kearah wajah Soo Hyun seperti hendak menciumnya sementara tangannya membelai wajah SooHyun.

Ara juga sebenarnya tak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan mereka, Ara hanya melihat dalam posisi itu siapa yang tak akan salah paham melihatnya, siapapun pasti akan punya pikiran yang sama dengannya.

“Ara…….”Soo Hyun tetap berlutut.

“Aku..”Ara memandang Soo Hyun dan Tiffany bergantian dan melihat ketulusan dimata dua orang terdekatnya itu.

“Aku juga minta maaf.”Ara berkata lirih.

“Jadi kau maafkan aku Ara?”tanya Soo Hyun mengembangkan senyumnya.

Ara menangguk.

“Gomawo Ara,saranghae….”Soo Hyun  berdiri dan memeluk Ara.

Ara sebenarnya merasa risih tapi dia juga harus jujur pada hatinya bahwa dia merindukan Soo Hyun dan cintanya memang masih ada disana,rapi tersimpan dihatinya.

Tiffany hanya menunduk melihat pemandangan didepannya.

“Jagi…..mianheyo.”Soo Hyun memegang kedua pipi Ara.

“Jangan menangis lagi Ara, aku mohon. Aku tak akan pernah mambiarkanmu menitikkan airmata lagi.” Soo Hyun menggeleng melihat mata Ara yang mulai berkaca-kaca.

Ara memandang Soo Hyun mencari ketulusan dari perkataan namja yang sangat dicintainya itu.

“Tersenyumlah untukku Ara, aku ingin selalu melihatmu tersenyum.”

Ara tersenyum, dipeluknya Soo Hyun dengan erat menumpahkan kerinduan yang disimpannya selama ini dibalik sakit hati dan bencinya.

Ara menitikkan airmatanya, apa salah jika pilihan hatinya tetap tak bisa berubah meski dia tahu semua akan kembali dijalaninya dengan sejuta luka. 

Tiffany hanya mendesah berat,dia tersenyum, terluka sekaligus bahagia, terluka karena Soo Hyun benar-benar tak bisa hidup tanpa Ara dan bahagia melihat Soo Hyun tersenyum kembali juga Ara, sahabatnya.

*****

Yunho tak percaya apa yang dilihatnya.,Yunho menghentikan mobilnya mendadak melihat pemandangan dipinggir jalan itu tanpa sengaja. 

“Hey…apa yang kau lakukan!”Jaejoong berteriak kaget dibelakang mobil padahal lagi asyik ngantuk dan hampir terlelap.

“Kau melihatnya Yun?”tanya Junsu yang duduk disamping Yunho.

Yunho tak menjawab,pemandangan yang dilihatnya benar-benar membuat pikirannya blank.

“Lihat apa?”tanya Jaejoong.

Junsu menunjukkan ibu jarinya kepinggir jalan tak jauh dari mobil Yunho yang berhenti.

Jaejoong mengikuti telunjuk Junsu dan membalikkan badannya melihat seorang yeoja dan namja yang tengah berpelukan dipinggir jalan, juga Tiffany yang melihat kearah mereka.

“Itu……”Jaejoong mengeryitkan dahinya mencoba mengingat sesuatu.

“Tiffany? Atau dua orang yang sedang berpelukan?”tanya Jae belum mengerti maksud Junsu.

“Yang berpelukan! Dasar yadong!”dengan gemas Junsu menjitak kepala Jaejoong gemas.

“Aww! Sakit.”Jaejoong melotot kearah Junsu.

“Itukan temannya Minho?”Jaejoong menggaruk kepalanya masih belum mudeng.

Junsu hanya diam tak menaggapi Jaejoong,dia melihat wajah Yunho yang merah padam menahan geram.

Junsu tahu kalau perasaan Yunho pada Ara ternyata serius dan tak main-main.

“Kita pulang saja Yun.” Setelah beberapa lama terdiam Junsu menepuk bahu Yunho yang masih terdiam bak patung pancoran # hehe….kalo patungnya manekin Yunho pasti pancoran macet total tiap hari,,iseng.. ga penting # 

Tanpa menjawab Yunho memutar setirnya menjauhi jalan itu. Junsu sebenarnya merasa khawatir tapi dia tahu Yunho bukanlah namjayang cengeng dan ceroboh jadi Junsu membiarkan saja. Sementara Jaejoong yang belum paham situasi itu hanya memandang pemandangan dibelakangnya dengan penuh tanda tanya, dia melihat namja itu melepaskan pelukannya dan menggandenga yeoja itu menjauhi jalanan diikuti Tiffany dibelakang mereka.

*****

Ara tersenyum melihat Yoona menghampirinya diikuti Yunho.

“Apa Minho tak menjemputmu Ara?”tanya Yoona melihat Ara celingukan mencari taksi.

“ Oppa tak bisa menjemputku hari ini Yoona-ah.”jawab Ara tersenyum.

“Kau bisa ikut kami pulangnya Ara, iyakan Oppa?”tanya Yoona.

Yunho yang kaget hanya mengangguk dan tersenyum kaku, dia masih ingat kemarin sore melihat Ara berpelukan dengan Soo Hyun dan hanya bersikap biasa padanya tanpa pernah merasa sesuatu yang berbeda setelah kencan mereka. Yunho benar-benar tak habis pikir.

 “Gomawoyo… tapi aku bisa naik taksi kok.”Ara tersenyum melihat Yunho tak bereaksi dan sepertinya terpaksa menurut apa kata Yoona.

“Ah tidak apa-apa Ara, Oppa-ku ini orang yang baik, selain kau dia juga nanti mengantar Yuri.”kata Yoona tersenyum memandang Yunho.

“Memangnya aku supir!.”kata Yunho mendengar Yoona mempromosikan Yunho tukang antar teman-temannya,dia juga masih kesal dengan Ara.

Yoona mencubit pinggang Yunho.

“Ah……”Yunho berteriak kesakitan.

Ara hanya tersenyum melihat tingkah temannya itu.

“Ara!Yoong!”So Eun berteriak melihat dua temannya itu masih berdiri diluar gedung les.

“So Eun.”Ara dan Yoona berkata bersamaan.

So Eun mendekati Ara dan Yoona diikuti seorang namja tampan dibelakangnya.

“Oppa…”Ara tersenyum dan membungkuk  menyapa namja disamping So Eun.

“Yoona kenalkan ini Oppaku, Kim Ki Bum Oppa.”kata So Eun.

“Kim Ki Bum.”Ki Bum membungkuk dan tersenyum pada Yoona dan Yunho.

“Im Yoona imnida.”Yoona tersenyum.

“Oh ya ini juga Oppa sepupuku, namanya Jung Yunho.”

Yunho hanya tersenyum membungkuk  pada Ki Bum dan So Eun.

“Kemana Yuri,Yoong? Apa masih lama? Aku harus latihan basket.”Ujar Yunho menyadari Yuri tak juga kunjung datang.

“Yoona!!!”Yuri berlari-lari kearah mereka.

Dilihatnya Yoona sedang mengobrol bersama Ara,Yunho ,So Eun dan namja itu…………..

“Annyeong……mian lama menungguku.”Yuri menatap namja disamping So Eun dan mencoba mengingat sesuatu. 

“Kita pulang sekarang?”Yunho berdiri dari tempat duduknya, terlihat wajahnya menahan kesal entah pada siapa.

“Nde..”Yuri jadi merasa tidak enak melihat raut wajah Yunho yang terlihat beda dari biasanya, sangat dingin dan kaku.

‘ah apa aku sudah membuatnya kesal karena menungguku?’ Yuri hanya menunduk karena merasa bersalah.

“Yoong aku naik taksi saja.”

Melihat suasana yang tidak enak itu Arapun memilih untuk pulang sendiri saja,Ara hendak berjalan untuk mencari taksi saat tangan Yunho menggenggam tangan Ara dan mencegahnya.

“Kau akan kuantar, aku sudah janji pada Yoona.”

Semua yang ada disana terkejut dengan reaksi Yunho,menyadari itu Yunho melepaskan genggaman tangannya dan berjalan menuju mobilnya.

“Ayolah…….”Yoona menggandeng tangan Ara dan Yuri mengikuti Yunho.

“Bye.. So Eun,Ki Bum Oppa!”Ara melambaikan tangannya kearah So Eun dan Ki Bum.

Ki Bum dan SoEun hanya membalas lambaian tangan Ara sambil tersenyum.

“Ki Bum?”Yuri bergumam.

“Mwo?”Yoona memandang Yuri.

“Anyo…….”Yuri menggeleng.

“Apa kau mengenal Ki Bum Oppa?”tanya Ara.

“Anyo…….tapi sepertinya wajahnya tak asing, aku seperti pernah bertemu dengannya.” Yuri duduk dibelakang dengan Ara sementara Yoona disamping Yunho yang memegang setir.

“Sepertinya Ki Bum tadi juga terus memandangmu, Yul.”kata Yoona.

“Ah,sincha?”Yuri bertanya serius pada Yoona.

“Nde, sepertinya dia menyukaimu Yuri.”kata Yoona lagi tersenyum.

“Aisshh…kau terlalu berlebihan Yoong.”Yuri melirik Yunho, khawatir dengan reaksi Yunho mendengar perkataan Yoona tapi ternyata Yunho tetap acuh seolah tak perduli dengan pembicaraan mereka. Yuri mendesah.

Sementara Ara hanya terdiam,sesekali dia melirikYunho yang tampak diam dan acuh.

‘Apa aku melakukan kesalahan? Kenapa Yunho tak seperti malam itu? Dia acuh dan seperti tak mau mengenalku.’

Ara mendesah entah kenapa hatinya menjadi tidak tenang melihat Yunho  bersikap seperti itu,ingin sekali Ara bertanya tapi Ara tak ingin Yoona dan Yuri salah paham bila mereka tahu dia pernah pergi dengan Yunho karena Ara bisa melihat Yuri menyukai Yunho.

Sesekali Yunho melirik Ara .

‘Apa dia sama sekali tak ingat pernah tertawa bersamaku, apa memang hobbynya mempermainkan perasaan namja? Apa dia yeoja baik-baik?’ 

Yunho melirik wajah polos Ara dan tak percaya dengan pikirannya sendiri tentang yeoja yang disukainya itu.

“Gomawo Yunho-ahh.”Yuri tersenyum membungkuk pada Yunho. Yunho hanya mengangguk, tanpa berkata apa-apa meninggalkan Yuri yang masih terpaku melihat  sikap Yunho yang sangat acuh hari itu.

Yuri menunduk memasuki rumah. Jujur perasaannya sangat sakit melihat Yunho seperti itu, Yuri tahu bukan karena perkataan Yoona,Yunho bersikap seperti itu, Yuri tak tahu apa sebabnya. Dia juga sedikit terkejut dengan sikap Yunho saat menahan Ara tadi.

‘Apa Yunho dan Ara sedekat itu?’

Yuri memegangi kepalanya yang terasa berdenyut.

Yuri tak bisa membohongi perasaannya bahwa dia cemburu pada Ara meski Yunho tak mengatakan apapun tapi Yuri bisa melihat pandangan Yunho berbeda saat melihat Ara.

Didalam Yoona memandang Yunho dengan pandangan marah. Yunho yang menyadari Yoona memandangnya dengan tajampun bertanya.

“Wae?”

“Jelaskan padaku?”kata Yoona ketus.

“Apa?”tanya Yunho.

“Kenapa kau bersikap seperti itu pada Yuri? Apa kau cemburu?”tanya Yoona lagi.

“Aisshh…..apa maksudmu,memangnya aku kenapa?”tanya Yunho tak merasa melakukan sesuatu yang salah pada Yuri.

“Kau lihat tadi Oppa? Yuri sangat sedih.”kata Yoona menyalahkan Yunho.

“Kenapa harus sedih? Aku tak melakukan apa-apa.”

“Karena kau tak melakukan apa-apa membuat Yuri sedih.”kata Yoona ketus.

“waeyo? Aisshh….. kenapa yeoja-yeoja ini membuatku pusing.”Yunho menggaruk kepalanya yang tak gatal.

“Yeoja-yeoja?”Yoona memincingkan matanya.

Yunho tak menjawab dia pura-pura konsentarsi pada kemudinya menuju rumah Ara.

Sementara Ara hanya menjadi pendengar yang baik diantara mereka. Tanpa tahu Yunho bersikap seperti itu pada Yuri karena perasaan kesalnya pada Ara. Lebih tepatnya cemburu.

“Oppa apa kau cemburu?”tanya Yoona.

“Cemburu?”Yunho mengeryitkan dahinya.

“Kau bersikap uring-uringan seperti orang yang sedang cemburu.”kata Yoona sok tahu.

“Anyo……..siapa yang aku cemburui?”Sepintas Yunho melirik Ara yang tengah memandang jalanan disampingnya.

“Pada Ki Bum Oppa?”

“Mwo? Aisshh……anyo!”Yunho menghardik Yoona.

‘Bagaimana Yoona bisa berpikir aku cemburu pada Ki Bum,sebenarnya ya aku cemburu tapi pada Soo Hyun bukan Ki Bum.’

“Terus apa yang membuatmu seperti anak kecil?”

“Sudah! Cerewet.” Yunho menghentikan mobilnya.

Ara membuka pintu, sebelum turun dia memandang Yoona dan Yunho.

“Gomawo….Yunho-ahh,Yoona-ahh.”Ara menundukkan wajahnya sejenak.

“Nde.”Yoona tersenyum sementara Yunho hanya mengangguk saja seperti pada Yuri.

Ara turun dan berjalan kearah depan membuat Yoona sedikit mengeryitkan keningnya. Setelah Ara memasuki sebuah rumah Yunho baru meninggalkan komplek perumahan itu.

Yoona yang masih bingung dengan Ara memandang Yunho.

“Oppa bagaimana kau tahu rumah Ara?”tanya Yoona.

“Eh itu……Minho yang memberitahuku.”Yunho jadi gugup mendapat pertanyaan Yoona.

“Sincha?”Yoona tak percaya dengan jawaban Yunho.

“Kau bohong!” 

“Mwo? Aisshh………”Yunho tahu Yoona tak bisa dibohongi karena dia sudah mengenalnya sejak kecil.

“Apa yeoja yang kau sukai Ara,Oppa?”tanya Yoona memandang serius sepupunya itu.

“Mwo? Anyo…anyo…”Yunho menggeleng tapi terdengar gugup.

“Jangan bohong padaku Oppa! Kau menyukai Ara kan?”

Yunho terdiam, rasanya dia memang harus membagi perasaannya dengan orang lain setidaknya Yoona bisa ia percaya sebagai sudara perempuannya dan dia tahu Yoona bisa menyimpan rahasianya.

Yunho memandang Yoona tanpa menjawab.

“Aisshh….Oppa! jadi benar kau menyukainya?”Yoona membulatkan matanya melihat Yunho memandangnya dengan mata yang seolah-olah mengatakan iya.

Yunho mengangguk dengan wajah lesu.

“Oppa bukan aku tak setuju kau dengan Ara, aku percaya Ara itu cantik dan baik tapi dia sudah punya kekasih kan? Kau sendiri yang mengatakannya.”kata Yoona.

“Aku tahu…tapi aku tak bisa membohongi perasaanku Yoong. Apa yang harus aku lakukan?”tanya Yunho memelas.

“Aku tidak tahu Oppa.”Yoona menggeleng”Kau disukai dua yeoja cantik tapi malah menyukai yeoja yang sudah punya namjacingu.”

Yunho hanya mendesah.

“Oppa apa kau tidak bisa melupakan saja Ara dan memilih Yuri atau Tiffany.”  Kata Yoona sedikit khawatir dengan Yunho.

“Aisshh……kau pikir perasaanku bisa dibagi-bagi begitu saja.”kata Yunho.

Yoona hanya terdiam.

“Aku juga masih bingung Oppa, apa hubungan Ara dengan Minho, ya?”tanya Yoona.

“Aku juga tak tahu.”kata Yunho baru teringat disamping Soo Hyun masih ada namja lain disamping Ara yaitu Minho.

“ Oppa……..mmmm ,,apa kau mengenal teman Minho?”tanya Yoona sedikit ragu.

“Heh….siapa? Donghae?”tanya Yunho.

“Nde.”

“Waeyo? Kau suka padanya ya?”Yunho melihat muka Yoona yang memerah.

“Anyo…”Yoona pura-pura memandang jalanan.

“Ayolah……kau tak usah malu, Oppa tadi sudah mengaku sekarang kau.”kata Yunho yang tahu sepupunya itu tertarik dengan Lee Donghae.

“Dia pasti sudah punya yeojacingu.”kata Yoona tanpa melihat kearah Yunho.

“Kau mau aku tanyakan padanya?”tanya Yunho tersenyum.

“Aisshh…jangan Oppa! Kau membuatku malu saja.”Muka Yoona semakin memerah.

Yunho hanya mengangguk-angguk tapi dalam hatinya berjanji akan membantu sepupunya itu.

“Janji Oppa ,kau jaga rahasiaku?”Yoona mengulurkan kelingking kanannya, Yunho mengulurkan kelingkingnya juga dan menautkannya dengan kelingking Yoona.

“Kita sama-sama jaga rahasia.”Yunho tersenyum.

Putaran cinta memang sangat sulit ditebak kemana arahnya dan Yunho juga tidak tahu apa dia bisa mendapatkan cinta Ara atau tidak, padahal dia tahu ada Soo Hyun dan juga Minho diantara mereka.
Yunho memandang jalanan didepannya dengan perasaan tidak menentu.

*****

Gomawoyo......to always be here with FF,,,,,hehe,,,,FF ga jelas tapi seneng nulisnya,,,,,,,,^^

Selasa, 03 Januari 2012

BEAUTIFUL GRACE // FF//PART 5


BEAUTIFUL GRACE

Main cast             : Yunho , Ara
Other cast           : many of hallyu star ( every chapter are new cast )
Genre                   : Romantics, Friendship
Rating                   : 13 +
Category              : Chapter ( long I hope )




Annyeong........come back in part 5,happy reading ^^






Part 5

DATING?

Kini Ara sudah resmi bergabung dengan group musik yang digawangi Yuri itu. 

Siang itu setelah les selesai.

Seperti dikomando mereka berdiri diluar gedung menunggu jemputan masing-masing dan tertawa menyadari betapa banyak persamaan diantara mereka.

“Ahahaha…….pasti kau sedang menunggu jemputan?”tanya Yoen Hee.

“Nde, kau juga kan?”So Eun ikut tertawa melihat keempat temannya berjejer di pinggir jalan seperti menanti karnaval datang.

“Kenapa kita tidak menunggu dikantin seberang sana saja.”Tunjuk Ara pada sebuah kedai es krim di seberang jalan.

“Ah iya…kayo, kita suruh mereka menjemput kita disana.”Ujar Yoona.

“Setuju…”Yuri dan yang lainnya mengikuti langkah Yoona yang sudah ngacir duluan.

Dan serempak juga masing-masing mengeluarkan hp dari tasnya dan menulis pesan singkat kemasing-masing penjemput mereka.

“Banana split!”Pelayan es krim membulatkan matanya mendengar 5 yeoja cantik itu berkata bersamaan.

Ara, Yoen Hee,Yuri, Yoona dan So Eun saling pandang dan tertawa bersamaan. Pelayan es krim hanya menggelengkan kepalanya tapi tersenyum menyadari bahwa kelima yeoja itu memesan es krim yang sama.

Mereka asyik bercanda sambil menikmati es krim masing-masing dan tak menyadari kehadiran 6 orang namja tampan yang tengah memperhatikan tingkah mereka.

“Ah……Oppa!”So Eun berteriak menyadari Oppanya duduk di kap mobil memandangnya dengan senyum-senyum.

Sementara  4 mobil lainnya berjejer dibelakangnya, tapi tak satupun pemiliknya keluar.

Ara, Yoen Hee, Yuri , Yoona dan So Eunpun akhirnya beanjak dari tempat duduknya.

Yunho mengucek matanya yang tak gatal melihat yeoja disamping Yuri.

Kenapa dia ada disini? 

Bisik Yunho dalam hati.

Yunho keluar dari mobilnya dan tersenyum kearah 5 orang yeoja itu. Sejenak Yunho tercekat melihat Ara berjalan dengan terpincang-pincang dengan perban membalut telapak kakinya.

Rasanya Yunho ingin menghampiri dan menanyakan kenapa tapi…….

“Ara!kau kenapa? Apa yang terjadi padamu Ara?”Minho panik melihat Ara berjalan dengan terpincang-pincang dan kaki yang di balut perban.

“Gwencanayo Oppa, ini hanya luka kecil.”Ara tersenyum melihat kekhawatiran yang ditujukkan Minho.

“Choi Minho?”So Eun terkejut melihat siapa yang menghampiri Ara dan  terlihat sangat panik melihat keadaan Ara.

“K-kau…kau….Kim So Eun?”Minho membulatkan matanya melihat Yeoja disamping Ara yang tak sempat diperhatikannya karena dia panik melihat Ara.

“Nde……ah tidak kusangka kita akan bertemu disini.”So Eun tersenyum.

Minho tersenyum dengan kaku, tingkahnya menjadi serba salah dan itu ditangkap mata Ara.

“Kalian sudah saling kenal?”tanya Ara.

“Nde….kami kenal saat di elementary school.”jawab So Eun.

“Oh…”Ara hanya menangguk.

“Terima kasih kau menjemputku Oppa.”Yoona tersenyum senang.

Yunho hanya mengangguk, sekilas dia melirik Ara yang ternyata tengah memandangnya, saat mata mereka bertemu Yunho segera membuang pandangannya, begitupun dengan Ara.

Sekilas Yoona melirik Donghae yang ternyata menemani Minho menjemput Ara. Donghae tersenyum membuat wajah Yoona langsung memerah.

Minho menuntun Ara kemobilnya,sementara sekilas dia melirik So Eun yang tengah memandangnya dari kejauhan.

Dan Ara melirik Yunho yang membukakan pintu untuk Yoona dan Yuri kemudaian menyusul masuk ke mobilnya.

So Eun memasuki mobilnya dengan perasaan tak menentu,diikuti Oppanya yang juga entah kenapa tak bisa melepaskan pandangan dari mobil Yunho.

Saat mobil Yunho berlalu ada raut kecewa di muka Oppa So Eun, tapi So Eun yang juga sibuk dengan pikirannya sendiri tak terlalu memperhatikan  Oppanya.

Hanya Changmin dan Yoen Hee yang dengan tenang meninggalkan tempat les musik itu tanpa beban pikiran apa-apa.

Sementara yang lainnya punya begitu banyak pertanyaan dikepalanya masing-masing.

*****

Yunho memperhatikan Yuri yang diam saja didalam mobil.

 “Apa Ara juga les ditempat itu?”tanya Yunho pada Yoona.

“Nde. So Eun yang mengajaknya.”jawab Yoona.

“Apa kau mengenalnya Oppa?”tanya Yoona.

“Nde, kami diperkenalkan Tiffany.”jawab Yunho.

“Mwo?”Yoona mengeryitkan keningnya.

“Saat itu aku dan Junsu sedang mencari sepatu dan tidak sengaja bertemu mereka di mall.”kata Yunho menjelaskan.

“Oh……..”Yoona hanya mengangguk.

 “Kenapa bukan namjacingunya yang menjemput tapi Minho?”tanya Yunho lagi.

“Mwo?namjacingu Ara?”tanya Yuri.

“Nde, kalau tidak salah namanya Soo Hyun.”kata Yunho.

“Itu aku tidak tahu Yunho-ah. Ara saja baru bergabung beberapa hari ini dengan kami.”kata Yuri.

“Oh….”Yunho hanya mengangguk-angguk.

Yunho merasa senang hari ini mau menjemput Yoona ketempat lesnya padahal awalnya dia agak keberatan karena siangnya latihan basket.

Setidaknya ada sedikit kebahagiaan terselip di sudut hatinya melihat Ara ternyata les di tempat yang sama dengan Yoona.

Yunho berpikir dia tak akan menolak lagi bila Yoona memintanya untuk menjemputnya.

Tapi Yunho semakin penasaran dengan Ara, meski dia tahu Ara sudah punya kekasih tetapi ada Minho disampingnya membuat Yunho bingung.

Meski dia tidak tahu ada hubungan apa Ara dengan Minho tapi sebagai lelaki Yunho tahu betul bahwa Minho amat care pada Ara dan Yunho tahu betul itu bukan perhatian yang diberikan seorang sudara kepada saudaranya melainkan seorang namja kepada yeoja yang disukainya.

Kepala Yunho terasa sangat pusing tapi dia tak bisa menghentikan pikiran dan hatinya untuk memikirkan Ara.

*****

Siang itu sepulang Yunho dari rumah Jaejong untuk tugas kelompok, dia tak langsung pulang.

Dia duduk ditaman dan menikmati angin sore yang menyapu wajahnya perlahan dan menyejukkan. 

Tanpa banyak yang tahu Yunho diam-diam suka menyendiri ditaman ini, disini dia punya tempat rahasia yang tak pernah diberitahukan kepada sahabat-sahabatnya.

Tempat dimana Yunho menghabiskan kesendiriannya saat dia menginginkannya.

Yunho memincingkan matanya,memastikan apa yang dilihatnya benar.

Yunho kini benar-benar membulatkan mata sipitnya selebar mungkin. Jantungnya berdebar dengan kencang.

‘Aishhh……….kenapa mulai lagi.’

Yunho mengaruk kepalanya dengan keras mencoba menenangkan pikiran dan jantungnya yang tak mau berhenti berdebar.

Perlahan Yunho berdiri dan melangkah mendekati pemandangan yang membuatnya melupakan tujuannya ingin menyendiri.

Ini jauh lebih baik daripada menyendiri.

“Hai……….”Yunho tersenyum dengan kaku.

“Oh…h-h-hai!”Ara yang kaget disapa menjawab dengan gugup.

“Kau sedang apa disini Ara?”Yunhomemandang Ara yang menghapus airmatanya dengan cepat dan tersenyum kearahnya,tapi Yunho bersumpah senyum itu terlalu dipaksakan.

“Menikmati sore! Kau sendiri?” jawab Ara tampakberusaha menjawab senormal mungkin.

Yunho hanya tersenyum mendengar Ara berusaha menyembunyikan suranya yang serak.

“Sama denganmu…….”

‘Ah…..kenapa standar sekali jawabanku’

Yunho mengutuk dirinya sendiri.

Ara mengangguk-angguk.

‘Apa dia memang sedingin ini?’

Ara sepintas melirik Yunho yang memandang langit sore yang perlahan mulai memerah.

‘Aisshh……..’

Yunho memegangi lehernya dan sibuk berpikir apa yang mesti ditanyakan pada yeoja disampingnya. 

Yunho tak bisa menolong dirinya sendiri dari kehilangan kata-kata saat bersama Ara.

“Mmm……….”Mereka saling pandang saat menggumam bersamaan.

Yunho tersenyum garing begitupun dengan Ara.

“Kau dulu……”Yunho mempersilahkan Ara berbicara.

“Sebaiknya kau saja.”Ara menggeleng.

Yunho terdiam sesaat.

“Apa kau baik-baik saja Ara?”Yunho bertanya dengan hati-hati.

“Kenapa bertanya seperti itu?”

“Kau menangis sendirian disini.”

“Aku tidak menangis.”Ara tersenyum menyembunyikan kesedihannya tapi Yunho tahu Ara berbohong karena sejak awal melihatnya dibalik mata indah itu selalu saja terselip kesedihan.

“Mian Ara….tapi matamu mengatakan lain.”

Ara memandang Yunho.

“Sungguh Yunho-ahh aku tidak apa-apa.”Ara menggelengkan kepalanya.

“Baiklah kalau kau tak mau bercerita, itu hakmu.”Yunho agak sedikit kecewa dengan penolakan Ara.

Melihat Ara tampak begitu rapuh membuat hatinya tidak tenang.

Yunho tak bisa memungkiri perasaannya bahwa dia jatuh cinta pada pandangan pertama pada yeoja ini.

Meski dia tahu Ara adalah yeojacingu orang lain tapi tetap saja Yunho ingin lebih dekat dengan Ara.

Jauh dilubuk hatinya dia ingin Ara berpisah dengan Soohyun. Jahat? Mungkin. Tapi terkadang cinta memang bisa membutakan matahati orang.

Tapi sejauh ini Yunho tak ingin merebut paksa Ara dari siapapun sebelum dia tahu bahwa Ara juga menyukainya.

Saat ini yang ada dibenaknya hanyalah bagaimana dia bisa dekat dengan Ara dan mengenalnya lebih dalam.

Ara terdiam mendengar reaksi Yunho yang terdengar kecewa.

“Yunho…”Ara memandang Yunho yang tengah menatap tajam padanya. 

“Nde….”

“Apa aku bisa minta tolong padamu?”tanya Ara.

“Minta tolong?”Yunho tersenyum dalam hati.

Ara menangguk.

“Aku rasa kau namja yang baik, jadi ….”

“Katakan saja Ara apa yang harus aku lakukan untukmu?”

“Tapi maukah kau berjanji?”

Yunho memandang Ara.

‘Kenapa harus seribet ini hanya untuk menolong dia, coba kalau yeoja lain pasti sudah aku tolak mentah-mentah’ pikir Yunho tidak mengerti dengan jalan pikiran yeoja satu ini.

“Ok.”Yunho mengangguk.

“Berjanjilah kau tak akan bertanya.”kata Ara.

Yunho hanya menangguk.

“Bisakah aku pinjam bahumu? Aku hanya ingin bersandar sebentar.”Ara memandang Yunho tanpa ekspresi hanya ada suara keputusasaan yang terdengar disuara lembutnya.

Yunho membelalakkan matanya dan mulutnya terbuka otomatis karena terkejut dengan yang didengarnya.
Saat terlintas dibenaknya untuk bertanya, Yunho teringat janjinya untuk tidak bertanya.

Melihat Yunho diam, Ara menunduk kemudian memandang taman didepannya dengan pandangan kosong.
Yunho yang masih terkejut dan lupa untuk mengiyakan perlahan merasakan bahunya terbebani perlahan.

Meski itu sebuah beban tapi Yunho merasakan itu adalah sebuah hadiah yang sangat ringan dan menyenangkan. Membuat hatinya menghangat.

Yunho mencium wangi dari bahu kirinya yang ternyata dari rambut Ara yang perlahan jatuh di lengannya yang kebetulan hanya memakai baju basket tanpa lengan bernomor punggung 47.

Yunho tersenyum tanpa bisa bergerak, tubuhnya terasa sangat kaku dan jantungnya berdetak sangat cepat. Entahlah apa Ara mendengarnya atau tidak.

Hampir 15 menit Ara menyandarkan kepalanya dibahu Yunho. Ara tak merasakan kenyamanan itu seminggu belakangan ini.

Terakhir saat dia merasa sangat putus asa Soohyun selalu ada disampingnya. Menyediakan bahunya, menghapus airmatanya dan memeluknya.

Ara memejamkan matanya meski dia tahu dia bukan Soohyun tapi Ara merasa sangat nyaman.

Perlahan Ara membuka matanya dan kemudian menjauhkan kepalanya dari bahu Yunho.

Yunho masih terdiam dan agak sedikit kecewa kenapa terasa sangat sebentar ,dia baru saja merasakan perasaan yang sangat sulit untuk di gambarkan yang belum pernah dia rasakan selama ini.

“Gomawo……”Ara tersenyum, tapi bukan senyum bahagia melainkan senyum rapuh.

“Nde.”Yunho tersenyum menyadari bahwa dia tak menyangka sore ini akan merasakan sebahagia ini.

Krukkkkruuuukkruukkkk………….

Yunho memandang Ara.

“Kau lapar Ara?”

“Mmm………”Ara manunduk malu saat tak diduga perutnya berbunyi.

Sudah dua hari perut Ara tak terisi makanan hanya dua gelas susu saja.

Itupun karena Oemmanya menungguinya untuk memastikan susunya diminum didepannya karena untuk makanan alasan Ara selalu ada,sehingga Oemmanya tidak tahu bahwa makanan yang dibawanya kekamarnya tak pernah disentuh sama sekali.

“Ayo ikut aku!”Yunho berdiri.

“Kemana Yunho?”

“Makan.”

“Tapi……”

“Tidak pake tapi. Aku juga lapar.”kata Yunho.

Ara mengikuti langkah Yunho kesebuah restoran cepat saji yang ada disekitar taman itu.

Setelah memesan makanan Yunho memakan dengan lahap.

Ara yang melihatnya tersenyum.

“Kenapa tersenyum?”Yunho memandang Ara yang tersenyum padanya.

“Kau seperti tidak makan selama sebulan Yunho.”

Yunho tersenyum malu tapi dia senang melihat Ara tersenyum karena entah kenapa Yunho memandang senyum Ara kali ini tanpa beban dan lepas.

Menyadari itu Yunho punya rencana dalam hatinya.

Selesai makan Yunho mengajak Ara menemaninya mencari jaket olahraga. Sebenarnya Yunho tak berniat membeli apapun itu hanyalah alasan Yunho agar tak cepat berpisah dengan Ara.

Melewati Cinema 21 Yunho melihat film komedi baru ‘ Jack & Jill ‘ yang dibintangi actor komedi Hollywood kenamaan Adam Sadler.

“Kau mau aku traktir lagi?”tanya Yunho.

“Mwo?”Ara memandang Yunho bingung.

Yunho menunjuk poster film dan tersenyum.

“Sepertinya malam ini aku ingin tertawa.”Yunho berharap Ara mau menemaninya menonton.

“Apa kau mau mengajakku menonton Yunho?”tanya Ara.

“Kau mau kan?”Yunho sangat, sangat berharap Ara tak menolaknya.

“Mmmmmm…..”Ara berpikir sejenak sebelum menjawab.

 Berjalan bersamaYunho terasa sangat nyaman dan menyenangkan dan Ara merasa sangat terbantu dengan adanya Yunho disampingnya sepanjang siang sampai waktu tak terasa semakin malam. Ara merasa nyaman karena Yunho tak menyinggung apapun tentang dirinya.

Seakan tak ingin terlalu banyak mau tahu Yunho lebih memilih bercerita tentang keadaan sekitarnya dan bercanda dengan joke-joke ringan.

Ara akhirnya mengangguk.

Seandainya dirumah Yunho pasti sudah melompat-lompat dengan girang tapi disini Yunho berusaha untuk bersikap biasa saja tapi tersenyum senang.

Yunho memilih bangku di belakang meski tak dipojokan, dibelinya 3 bungkus pop corn berukuran besar dan beberapa coklat dan minuman kaleng.

“Kita akan bersenang-senang didalam.”Yunho tak menyembunyikan rasa senangnya.

Ara tersenyunm melihat tangan Yunho penuh dengan berbagai macam makanan.

“Apa kau belum kenyang?”Ara mengambil beberapa bungkusan ditangan Yunho dan membantu membawanya memasuki room 5.

“Kalau nonton tanpa popcorn itu belum lengkap.”Yunho hanya nyengir kuda.

“Wuah….ternyata sudah penuh.”Yunho kegirangan berhasil mengajak nonton Ara.

Ara langsung duduk sesuai dengan nomor tiket yang dia pegang dan Yunho duduk disampingnya persisi dipinggir tangga naik turun.

“Kau suka Adam Sadler?”tanya seorang namja pada Ara.

Ara yang bingung hanya bengong.

“Eh….iya.”jawab Ara sekenannya.

“Sama. Aku paling suka film-filmnya, dia kocak dan sangat menghibur.”Ujar namja itu lagi tersenyum pada Ara. Matanya tak lepas memandang Ara.

Yunho yang melihat itu langsung memerah mukanya menaham kesal dan marah.

“Ara kau duduk disini, disini sangat dingin.”Ujar Yunho beralasan hanya nuntuk menjauhkannya dari namja itu.

Ara yang juga merasa tidak terganggu dengan namja asing disebelahnya langsung berdiri.

Setelah mereka bertukar tempat,namja itu tampakkesal pada Yunho dan Yunho tersenyum penuh kemenangan.

“Apa kau pacarnya?”tanya namja itu tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Yunho yang masih kesal langsung memasang muka masam dan kesal sambil menjawab.

“NDE!”

Namja itu langsung terdiam dan pura-pura konsentarsi melihat kelayar yang  berbarengan dengan dimatikannya lampu.

Yunho tak dapat melihat muka namja itu yang berubah pucat dan ngeri melihat kemarahan dimata Yunho.

Mereka asyik menonton film komedi itu ,tertawa lepas. Yunho sangat senang Ara dapat tertawa lepas menikmati cerita dalam film.

Yunho membuka kaleng minuman dan menyodorkannya pada Ara yang asyik memakan popcorn dan tanpa sadar menghabiskan dua bungkus besar.

“Ternyata kau yang masih lapar ya?”Yunho tersenyum.

“Mwo?”Ara memandang Yunho yang mukanya terlihat samar-samar.”Ah….mianhe..”Muka Ara memerah menyadari dia telah menghabiskan dua bungkus popcorn. Untung saja Yunho tak melihat karena keadaan gelap.

“Kau pasti haus kan?”

“Gomawo.”Ara mengulurkan tangannya mengambil minuman kaleng yang diberikan Yunho. 

Tanpa sengaja tangan mereka bersentuhan membuat muka mereka berdua semakin memerah karena malu dan salah tingkah, untung saja keadaan gelap jadi tak bisa melihat satu dengan yang lain.

Jantung Yunho berdetak tak beraturan dan sangat cepat.Bubar sudah konsentarsinya melihat film yang sedang ditonton didepannya,buatnya sebesar apapun sound dalam bioskop tak bisa mengalahkan suara detak jantungnya.

Ara sendiri merasa hal yang sama dengan Yunho,jantungnya tiba-tiba berdetak dengan cepat,rasanya Ara sudah sangat lama tak merasakan jantungnya berdebar dengan cepat seperti itu.

Ara segera mengalihkan matanya kelayar dan melarutkan diri dengan film yang sudah hampir mendekati akhir itu.

Berbeda dengan Yunho yang sudah tak merasa asyik lagi menonton dan lebih suka melihat Ara yang sesekali tergelak melihat adegan lucu dalam film.

Berkali-kali Yunho mengucek matanya dan mencubit kulitnya sendiri untuk memastikan bahwa  semua ini bukanlah mimpi. Berkali-kali juga Yunho meringis sendiri merasakan sakit akibat cubitannya sendiri.

Filmpun berakhir.

Lampu kembali menyala terang dan memperlihatkan wajah Ara yang tampak sangat senang, tak terlihat kesedihan seperti saat dia bertemu ditaman tadi sore.

“Apa kau lelah Ara?”tanya Yunho saat mereka keluar dari bioskop.

“Nde……..tapi aku senang.”Ara mengangguk tapi tersenyum dengan raut muka yang sangat sumringah.

“Sincha?”Yunho memandang wajah Ara dengan mata yang berbinar.

“Nde! Gomawoyo Yunho-ahh.”Ara tersenyummenyentuh tangan Yunho.

Jantung Yunho langsung berhenti berdetak begitu kulit lembut Ara menyentuh tangannya. Ara langsung melepaskan tangannya menyadari apa yang dilakukannya membuat Yunho malah jadi bengong.

“Aku akan mengantarmu.”kata Yunho menjajari langkah Ara menuju luar pertokoan yang masih ramai itu.

Yunho memakaikan jaket yang baru dibelinya kepunggung Ara.

“Udaranya sudah mulai dingain.”kata YUnho saat Ara memandangnya.

“Kau baik sekali Yunho.”Ara memandang Yunho yang tersenyum.

“Kita seperti benar-benar berkencan ya?”tanya Yunho memegang lehernya yang sebenarnya agak dingin karena masih memakai  kaos you can see.

Ara hanya terdiam.

“Ah mungkin bukan ya….”Yunho tersenyum kecewa melihat Ara tak menanggapi pertanyaannya.

“Gomawo Yun, ini adalah hari paling menyenangkan.”

Yunho sangat senang mendengar ucapan Ara.

“Mianhe……kalau hari ini aku menyusahkanmu.”Ujar Ara lagi membuat Yunho yang tersenyum langsung mengeryitkan keningnya.

“Ara…kau tahu,ini adalah hari terbaik sepanjang hidupku.”

“Sincha?waeyo?”tanya Ara.

“Mmmm……….aku bisa kenyang,bisa tertawa ditemani  yeoja cantik sepertimu.”

‘karena aku menyukaimu……..’ Yunho menjawab sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

“Kau playboy juga Jung Yunho.”Ara tertawa melihat mimic wajah Yunho yang menjawab dengan wajah lucu.

Yunho hanya tersenyum dan tetap menyimpan jawaban sebenarnya dari  yeoja cantik disampingnya.

Yunho membuka pintu mobilnya dan mempersilahkan Ara masuk, Ara tersenyum menyadari betapa baik dan perhatian seorang Jung Yunho, namja yang belum lama dikenalnya dan bahkan belum menjadi temannya.

“Aku turun disini saja Yunho.”

Yunho menghentikan mobilnya didepan sebuah rumah besar dikomplek perumahan mewah itu.

“Ini rumahmu?”tanya Yunho .

“Anyo.”Ara menggeleng.”Rumahku dua rumah dari rumah ini.”Ara menunjuk sebuah rumah yang hampir sama besarnya dengan rumah didepan mereka.

“Oh……”Yunho hanya mengangguk.

“Mianhe Yunho,aku tak bisa mengajakmu masuk kerumahku.”Kata Ara merasa bersalah.

 “Gwencanayo…..aku mengerti.”Yunho hanya tersenyum getir menyadari betapa sulit mendekati yeoja ini.

Ara membuka pintu sebelumYunho yang berniat turun sempat membuka pintu.

“Tidak usah Yun. Terima kasih kau sudah sangat baik hari padaku.”Ara tersenyum.

Yunho menangguk dan tak jadi membuka pintu,tangannya masih diatas stir mobil hanya memandang Ara yangberdiri.

Ara melongokkan badannya kedalam mobil.

“Yun…..”

“Ara! Apa boleh aku meneleponmu?”tanya Yunho sebelum Ara sempat menyelesaikan ucapannya.

“Nde.”Ara mengangguk.

 “Gomawo.”Yunho terseyum.

“Yunho! Ini kencan yang sangat menyenangkan.”Ara menutup pintu mobil tanpa ekspresi.

Ara melangkah meninggalkan mobil Yunhoyang terparkir jauh dari rumahnya.

“MWO!”Yunho kaget mendengar ucapan Ara.

Tapi Ara tak mendengar teriakan Yunho yang terbengong dengan perkataan Ara.Matanya taklepas dari tubuh Ara yang perlahan menjauhinya dan terus menjauh.

Yunho benar-benar terhipnotis sampai tubuh Ara menghilang dibalik pagar sebuah rumah.

‘Hah? Jadi Ara juga menganggap ini sebuah  kencan?’tanya Yunho pada dirinya sendiri.

“YES! YES! YES!”

Yunho berteriak teriak sendiri dalam mobil meluapkan kegembiraannya. Yunho pulang dengan sejuta bunga warna-warni yang tiba-tiba tumbuh dihatinya.

*****

Gomawoyo,,,,,,,,,,,,,,^^
Terima kasih buat semua yang baca FF ngasal ini .............yah namanya juga khayalan jadi jangan kaget kalo aneh dan aneh,,,,,,,,,,,,heh,,,,,jadi bener-bener aneh dong?!