Assalamualaikum............

Hai! Friendzzzz.........

Wellcome to my little world!

"Tempatku mencurahkan imaginasi liar tanpa batas! psttt jangan salah sangka kkkk,,,just for fun ^^"

" Berbagi dalam khayalan itu menyenangkan,,,,, "

Selasa, 27 Desember 2011

WONDERFUL RULES // part 1


NEWBIE


AUTHOR  POV

Ara, seperti biasa pagi itu menuju rumah Yunho sebelum mereka pergi bersama kesekolah. Saat mereka melewati rumah nenek Kwon merekamelihat seorang yeoja cantik keluar dari dalam rumah diikuti  nenek Kwon di belakangnya.

“Annyeong Halmonee!!”Ara dan Yunho menyapa bersamaan.

“Annyeong Yunho,Ara.”Nenek Kwon tersenyum ramah.

Ara dan Yunho tersenyum pada nenek dan yeoja itu.

 “Yunho, Ara….. bisa kemari sebentar?”

Ara dan Yunho saling pandang sebelum akhirnya menghampiri nenek Kwon.

 “Ada apa Halmonee?”tanya Ara.

“Kenalkan ini cucu Halmonee dia pindah dari New York kemarin.”Nenek Kwon memperkenalkan yeoja cantik itu pada Ara dan Yunho.

“Kwon Yuri imnida.”Yuri tersenyum pada Ara dan Yunho.

“Jung Yunho Imnida.”Yunho tersenyum dengan mata yang berbinar.

“Go Ara imnida.”Ara membungkuk dengan senyum ramahnya.

“Kalian mau berangkat sekolah?”tanya Neneklagi.

“Nde!”jawab Ara dan Yunho bersamaan.

“Sebaiknya kau pergi dengan mereka Yul, kalian tidak keberatan berangkat bersama?”Nenek berkata pada Yuri dan berpaling pada Ara dan Yunho.

“Tentu saja tidak, kami senang.”jawab Yunho penuh semangat.

“Gomawo.”Yuri tersenyum membuat Yunho memerah mukanya.

Setelah berpamitan pada nenek mereka berjalan bertiga ke sekolah.


YUNHO  POV

Yuri cantik sekali,huh…..rasanya pagi ini aku semangat sekali sekolah.

“Yunho, kau bisa bantu aku nanti?”tanya Yuri membuyarkan lamunanku.

“Oh….tentu saja! Apa saja.”Aku senang dia memintaku membantunya.

“Gomawo.”Yuri  tersenyum lagi.
 
Oh…….sial rasanya wajahku memanas melihat senyumnya yang…..mengagumkan!

“Kenapa wajahmu memerah?”tanya Ara padaku.

“Eh….anyo,hari ini sangat panas ya?”aku benar-benar dibuat salah tingkah di dekat Yuri.

Yuri tersenyum lagi membuat jantungku tiba-tiba terasa mau berhenti.
 
Bagaimana bisa aku seperti inipadahal baru bertemu dengannya. Uh………..tapi Yuri memang sangat cantik, rasanya aku tak bisa membohongi diriku sendiri kalau dia sangat cantik dan sexy!

Aissh……..apa yang kupikirkan.

Kulihat lagi Yuri dari atas kebawah………dia benar-benar sempurna.

Wajahnya! Matanya! Hidungnya! Rambutnya! Bibirnya! Bodynya! Dan kakinya yang panjang! Uh semakin terlihat sempurna karena dia memakai baju tanpa lengan denga mini skirt berwarna hitam yang  membuat kulit mulusnya terlihat makin sempurna.

Wow! Dia tak punya cela sama sekali.

Sungguh mataku tak bisa lepas darinya,aku benar-benar terpesona denganyeoja satu ini.


YURI  POV

Muka Yunho memerah saat aku tersenyum, apa dia menyukaiku?

Ah mungkin hanya perasaanku saja. Yunho sangat tampan. Aku sama sekali tak menyangka dikorea  ini ternyata ada namja yang cukup membuatku terpana untuk sesaat.

Aku pikir aku akan merasa bosan disini tapi ternyata baru hari pertama sekolah aku mulai bersemangat, karena Yunho?

Yuri! Yuri! Yuri! Bangun kau sudah berjanji pada Halmonee. Aku memaki diri sendiri dalam hati.

“Apa benar kau cucu Halmonee?”tanya Ara padaku.

“Nde.”aku hanya mengangguk.

“Kenapa aku baru melihatmu sekarang?”

“Aku memang baru kesini.”yeoja ini sepertinya ingin tahu banyak tentang aku.

“Kenapa kau pindah?”Uh……kenapa dia menyelidikiku.

“Kita sampai!”Yunho berteriak.

Syukurlah…….kau selamatkan aku Yunho!

“Aku harus keruang kepala sekolah,apa kau mau menunjukkan padaku Yunho?”aku bertanya pada Yunho.

“Aku akan mengantarmu.”Yunho tersenyum.

Senyum itu……..mmm……dia terlihat cute dengan senyumnya itu.

“Gomawo…..Bye Ara.”Kulambaikan tanganku pada Ara saat tangan Yunho menggandengku untuk mengikutinya.


ARA  POV

Yeoja ini,kenapa Yunho begitu terpesona dengannya. Dia memang cantik dan aku………uh apa aku cemburu?

Ah tidak mungkin! Kugelengkan kepalaku mengusir pikiran yang tiba-tiba melintas tanpa permisi.

Bahkan Yunho tak memperdulikan aku sama sekali dan menggandeng tangan Yuri. Dan Yuri tanpa rasa bersalah meninggalkanku dengan sama sekali tak menjawab pertanyaanku .

Menyebalkan!

Kenapa aku sangat kesal melihat mereka.

Aku menuju kelas saat pundakku seperti ada yang menyentuh dari belakang.

“Ara!!”Ah dia lagi………

“Kyu! Singkirkan senyum di wajahmu itu, aku sedang kesal!” kuperlihatkan muka semarah mungkin pada  namja iseng yang satu ini.

“Hahaha…..siapa yang pagi-pagi mengganggu yeoboy ini?”Kyuhyun tertawa meledekku.

Aku semakin kesal melihatnya tertawa.

“Jangan panggil aku seprti itu!”Aku benar-benar kesal pagi ini.

“Ne…ne….kau seperti mau memakanku.”Kyuhyun tetap dengan muka isengnya.

“Aku akan memakanmu kalau kau tak menyingkir dari hadapanku!”

“Yah! Kau terlihat makin jelek marah begitu.”Kyuhyun tak mau menyerah melihat aku yang makin kesal.

“Kyu!!!”

“Ahahaa……….bye yeoboy!!!”Kyu berlari menjauhiku setelah berhasil mencubit pipiku.

Aissshhh……….aku benar-benar kesal!  Kenapa semua orang membuatku kesal pagi ini.

Lebih baik aku keperpustakaan dulu sebelum masuk kelas, aku harus menenangkan diri sebelum benar-benar meledak.


AUTHOR  POV

Sementara Ara tenggelam dengan buku-buku kesayangannya di perpustakaan, Kyuhyun sibuk tebar pesona dengan yeoja-yeoja cantik dikelas, Yuri dan Yunho menuju ruang kepala sekolah.

“Yunho, apa ada yang aneh denganku?”tanya Yuri pada Yunho saat berjalan dilorong ruangan menuju ruang kepala sekolah.

“Mwo? Maksudmu?”Yunho mengeryitkan keningnya.

“Kenapa mereka memandangku seperti itu?”

“Oh….mereka terpesona olehmu Yuri.”Yunho tersenyum malu menggaruk kepalanya.

“Mwo?”muka Yuri langsung memerah saat Yunho mengatakan itu.

“Kau sangat cantik Yuri.”Puji Yunho terus terang membuat muka Yuri semakin memerah.

“Kau ternyata playboy ya, Yunho.”kata Yuri masih dengan mukanya yang memerah karena malu.

“Anyo….aku hanya bicara jujur.”kata Yunho.

Mereka berdua jadi salah tingkah.

“Sudah sampai, aku akan menunggumu disini.”kata Yunho mempersilahkan Yuri masuk sendiri ke kantor kepala sekolah.

“Nde, gomawo Yun.”Yuri tersenyum.

Yunho tersenyum sendiri saat menunggu Yuri. Terlihat sekali dia sangat senang dan wajahnya berseri-seri.

Sekitar lima belas menit kemudian Yuri keluar dari ruang kepala sekolah.
“Kita langsung kekelas?”tanya Yunho.

“Apa kau tak keberatan kalau mengantarku kekantin Yun?”tanya Yuri.

“Apa kau belum sarapan?”tanya Yunho.

“Nde…..aku malas sarapan dirumah tadi.”kata Yuri.

“Baiklah,ayo!”Yunho berbelok kearah kantin yang berbalikarah dari kelasnya.

Dikantin Yuri langsung menari perhatian namja-namja yang memandangnya dengan terpesona.

Ada kebanggaan sendiri dalam diriYunho karena dialah yang disamping Yuri sementara mereka hanya bisa memandangnya dengan iri. Ini baru hari pertama dan Yuri sudah mencuri perhatian disekolahnya.

Selesai menemani  Yuri  makan mereka langsung menuju ruang kelas.

Dalam kelas sudah terlihat Ara yang memilih duduk didepan hanya memandang Yunho dan Yuri tanpa ekspresi.

“Wow! Yunho siapa ini?”Kyuhyun langsung menghampiri Yunho begitu melihat temannya datang dengan seorang yeoja yang baru dilihatnya.

“Ini Yuri, Kyu.”

“Annyeong cantik, aku Kyuhyun, namja paling tampan disekolah.”Kyuhyun tersenyum dengan gaya khasnya, senyum tebar pesona.

Yuri hanya tersenyum mengangguk tanpa menjawab, buatnya cowok seperti Kyuhyun tak bisa ditanggapi serius.

“Kau selangkah lebih maju dariku sobat!”Kyuhyun menepuk pundak Yunho dan mengerling pada Yuri.

Yuri hanya menggeleng melihat playboy amatir di sekolah barunya ini.

‘ kau belum tahu siapa aku’ ujar Yuri dalam hati.

Saat bel berbunyi dan kelas sudah penuh terisi, limamenit kemudian Seonsaengnim memasuki ruang kelas dan menebar senyum semangat untuk murid-muridnya.

“Morning!!”

“Morning !!!” semua anak menjawab dengan gayanya masing-masing,ada yang penuh semangat seperti Yunho dan Kyuhyun ada yang bĂȘte seperti Ara dan ada yang masih bingung seperti Yuri.

“Hari ini ada kabar baik untuk kalian, kalian akan mendapat teman baru juga guru baru.”

“Yey! Lengkaplah.”Kyuhyun tersenyum.

“Yuri-ssi, silahkan kedepan dan perkenalkan dirimu.”

Yuri mengangguk, berdiri dan membungkuk pada Seonsaengnim dengan hormat.

“Kwon Yuri imnida, mohon bantuannya.”Yuri  membungkuk dengan senyum manis menghias bibirnya.

“Kapan saja jagiya!”celoteh Yesung dari bangku pojokan.

Beberapa namja tersenyum dengan nakal.

“Wow! Sexy.”kata Donghae yang duduk disamping Kyuhyun.

Kyuhyun mengangguk-angguk setuju dengan pendapat Donghae dan dengan mata nakalnya menjelajahi tubuh Yuri yang terbalut rok ketat diatas lutut dan baju ketat tanpa lengan yang transparan memperlihatkan pakaian dalam yang digunakannya, beruntung Yuri menyelipkan syall di lehernya jadi tidak terlalu kelihatan.

Sekolah mereka memang tidak memakai seragam karena itu sekolah Internasional yang berisi murid-murid dari berbagai Negara.

“Kau sudah punya pacar?”tanya Donghae.

“Belum.”Yuri tersenyum.

“Asyikk!!!”kompak murid namja di kelas heboh penuh dengan berbagai rencana dikepala mereka.

 Yunho jadi sedikit kesal dengan keisengan teman-temannya.

“Sudah…sudah!! Silahkan duduk Yuri.”Seonsaengnim menenangkan murid-murid yang mulai berceloteh kemana-mana.

“Kamsahamnida.”Yuri membungkuk dan kembali kebangkunya disebelah Yunho.

“Memalukan.”Yuri berbisik pada Yunho.

“Tidak kau keren.”Yunho tersenyum menenangkan Yuri yang seperti terintimidasi teman-teman namja dikelasnya.

Yuri tersenyum.

“Selanjutnya kelas ini akan diambil alih oleh…………silahkan masuk Jessica-ssi.”

Seorang wanita cantik memasuki kelas dengan gayanya yang elegan. Wanita cantik itu memakai stelan jas dan dan rok selutut berwarna merah dengan stiletto yang hampir setinggi 9 cenimeter membuatnya menjulang dan terlihat sangat sexy dan penuh pesona.

Seluruh kelas seperti terhipnotis kehadiran guru baru tersebut.

“Wow!! Huuu…..”Berbagai macam celotehan kembali terdengar membuat kelas ribut penuh dengan dengungan seperti lebah.

“Silahkan Jessica-ssi, saya serahkan kelas ini pada Anda mulai sekarang.”Seonsaengnim meninggalkan kelas.

Dan kelas kembali ribut.

“Ok class……perkenalkan saya yang akan mengajar bahasa Inggris dikelas kalian mulai hari ini, saya Jung Jessica Seonsaengnim.”

Jessica tersenyum membuat murid-murid namja tersihir.


Kyuhyun POV

Wow…..dia benar-benar lain dengan yeoja-yeoja disekolah. Wanita ini sangat cantik, elegan dan mempesona sangat berbeda dengan yeoja yang kecentilan.

Dia benar-benar mempesona….eh tunggu tapi dia seonsaengnim?

“Seonsaengnim apa kau juga ada les tambahan?”tanyaku.

“Kau?”

“Cho Kyuhyun.”aku menjawab dengan cepat.

“Aku mengerti, untukmu aku punya les khusus setiap pulang sekolah selama dua jam.”

“Mwo?” apa maksudnya?

“Kau tidak boleh melewatkan satu sesipun les tambahan ini atau aku akan memberimu kredit sehingga kau tidak bisa naik kelas.”

“Aishh………”sepertinya aku salah bertanya.

Saseongnim baru ini agaknya sudah dapat informasi lebih tentang aku.

“Tapi……….”

Kulihat wajah seonsaengnim dan dengan ekspresi dinginnya seperti tidak memberi kesempatan aku untuk membantah, matanya mengisyaratkan ancamannya bukan main-main.

Huh……..kali ini aku benar-benar dibuat tak berkutik oleh seorang yeoja hah! bukan tapi Noona, dia jauh lebih tua dariku.

Sial! kali ini aku benar-benar ditundukkan seorang wanita. Coba dia bukan seonsaengnim pasti aku akan membantah dan menolak perintahnya.

“Jadi?”seonsaengnim memandang serius padaku.

“Nde……”

Kulihat Yunho danAra tersenyum mengejekku, apalagi Ara yang menjulurkan lidahnya.

Sial! Seonsaengnim benar-benar menjatuhkan mentalku  didepan teman-teman.

“Awas kalian.”aku melotot kearah Ara dan Yunho yang tersenyum puas melihat wajahku yang sudah pasti  terlihat merah karena kesal.

Aku jadi sama sekali tak tertarik dengan pelajaran yang diajarkan Seonsaengnim,dia jadi tak terlihat sexy lagi sekarang. Bah………


Author  POV

“Yeoboy…mau pulang bersamaku?”tanya Kyuhyun melihat Ara sendirian tanpa Yunhoyang biasanya selalu disampingnya.

“Yah! KYu! Jangan panggil aku seperti itu lagi aku ini seorang yeoja.”kata Ara menatap Kyuhyun dengan garang.

“Ne..ne..Ara, mau pulang bersamaku?”Kyuhyun tersenyum.

Ara hanya mengangguk mengambil tasnya dan meninggalkan ruang kelas diikuti Kyuhyun yang selalu tersenyum ceria dibelakangnya.

“Hey…….bisa pelan sedikit jalannya? Kau berjalan seperti seorang namja.”Kyuhyun menggaruk kepalanya berusaha menjejeri langkah Ara yang berjalan seperti robot,sangat cepat dan lebar langkahnya.

“Yah! Kau sajayang berjalan seperti yeoja.”sungut Ara tak mengurangi kecepatan langkahnya.

“Yah! Kau….”

“Kyu! Ara!”Yunho berlari-lari mendekati Ara dan Kyuhyun yang berjalan kearah pintu gerbang sekolah.

Ara dan Kyuhyun menghentikan langkahnya.

“Kau ditunggu Soensaengnim di perpustakaan.”Yunho menepuk punggung Kyuhyun.

“Sekarang?”tanya Kyuhyun dengan malas.

“Les Inggris.”Jawab Yunho.

“Aisshh…..”Kyuhyun menggaruk-garuk kepalanya.

“Yuri sudah menunggumu disana?”kata Yunho.

“Sana! “Yunho mendorong Kyuhyun  kembali kearah sekolah.

Dengan muka yang malas dan terpaksa Kyuhyun akhirnya melangkah menuju kearah perpustakaan sekolah yang dekat dengan ruang kantor Guru.

Ara dan Yunho hanya tersenyum melihat Kyuhyun yang kali ini seperti mati kutu.

“Ayo pulang.”

“Nde.”

Ara mengikuti langkah Yunho dengan senyum mengembang dibibirnya. 


Hope this firsr part are good to be reading.........
Tak banyak petunjuk disini hanya 4 cast utamanya baru bertemu dan mulai menggulirkan cerita keseharian mereka.

Kamsahamnida.........to set aside time to read * _*

WONDERFUL RULES//FF//FOREWORD

FOREWORD PART 2


Main Cast : Jung Yunho, Go Ara, Cho Kyuhyun, Kwon Yuri
Genre : Romantics, Friendship, Family and Tragedy
Rating : Bebas
Category : Chapter

This is the another forward to post the next cast as a supporting cast in this story.
And here where are.............

1. Siwon similiar cast with Jack

Dewasa. Pendatang baru yang pindah dengan adiknya dan punya sisi lain yang tak mampu diceritakan keluarganya, tapi harus benar-benar diakhirinya saat seseorang datang untuk meyakinkannya dan teman-teman barunya yang ternyata mendorongnya untuk jujur pada diri sendiri.



2. Taeyoen similiar cast with Andy

Taeyoen adalah adik dari Siwon. Taeyoen mengalami traumatis dan alasan Siwon pindah adalah untuk melindungi adiknya dari keluarganya. Sedikit demi sedikit Taeyoen bisa menerima keputusan kakaknya pindah ke Seoul dan bersahabat dengan teman-teman barunya.








3. Tiffany similiar cast with Eve

Kakak dari Yuri yang mencoba mengajakYuri kembali ke New York dan kembali hidupbebas dari meninggalkan Korea yang menurutnya tidak cocok dengan kehidupan mereka.
Tiffany adalah pengaruh buruk buat Yuri yang masih labil.



 4. Jessica similiar cast with Tamara ( English Teacher )

Jessica adalah Guru baru yang super sexy dan membuat murid namja banyak yang tergila-gila padanya,pada akhirnya dia jatuh cinta pada salah satu muridnya yang juga adikdari kekasihnya.



5. Yoochun similiar cast with Doug

Kakak dari Kyuhyun yang seorang polisi dan selalu menekan adiknya yang terlalu santai dalam menjalani hidupnya dan ingin agar adiknya itu bisa hidup dengan baik.




And other cast will be able in next Forward........
Hope my imagine was good in this FF. Hoping coz I'm so so so love with Dawsons Creek most!!
Sorry tapi beberapa cast punya reputasi buruk dalam cerita but aku percaya mereka tak seperti itu dan ini hanyalah cerita khayalan dan juga mungkin agak berbeda dengan cerita Dawson Creek yang asli hanya garis besar yang aku buat agak mirip.
Hanya sebagai inspirasi saja dan aku percaya DC more amazing and this FF is nothing hehehe....

Kamsamanida * _ * 

Minggu, 25 Desember 2011

BEAUTIFUL GRACE // FF//PART 4

Annyeong Haseo..............
Kembali di lanjutan FF gaje hehheee.........here they are,,,,,,,,



BEAUTIFUL GRACE

Main cast             : Yunho , Ara
Other cast           : many of hallyu star ( every chapter are new cast )
Genre                   : Romantics, Friendship
Rating                   : 13 +
Category              : Chapter ( long I hope )




PART  4

Cheating…..

“Oemma…aku akan kerumah Tifanny, mungkin nanti sore aku baru kembali.”Ara menghampiri Oemmanya yang tengah duduk diruang tengah membaca majalah mode.
“Apa Minho menjemputmu?”
“Anyo Oemma, dia ada latihan basket hari ini jadi aku akan naik taksi saja.”
“Oh….hati-hati kalau begitu sayang,jangan pulang terlalu malam.”
“Nde Oemma.”Ara mencium pipi Oemma terkasihnya dan bergegas keluar.
‘Aku akan memberi kejutan padanya hari ini, pasti dia senang aku membawakan kue kesukannnya.’
Ara tersenyum didalam taksi yang melaju membawanya.
‘Mian Oemma………’ Ara masih juga merasa sedih setiap berbohong demi namja itu.
Rumah itu terlihat sepi, beberapa kali memencet bell tak ada yang membukakan pintu.Perlahan Ara mendorong pintu gerbang yang ternyata tak dikunci.
Ara celingukan mencari penghuni rumah tapi tak tampak satupun orang . Pintu depan yang terbuka membuat Ara perlahan masuk dengan suara pelan memanggil sang empunya rumah.
“Hyun!....Soohyun!….”tetap tak ada sahutan.
Ara melangkah keruang tengah dan kosong, kemudian kedapur tetap tak ada orang. Ara melongok taman belakang rumah dan menyapukan pandangannya keseluruh halaman tapi tak tampak seorangpun disana.
‘Mungkin dia masih tidur…’gumamnya memandang tangga.
Perlahan dia menaiki tangga menuju kamar Soohyun yang ada dilantai 2 rumah besar itu.
Secara perlahan pula Ara memutar gagang pintu kamar itu dengan ragu-ragu.
Bruk!! Pyar!!
Kue ditangan Ara jatuh berantakan beserta dengan topless kecil yang terbuat dari kaca tepat mengenai kakinya.
Ara menutup mulutnya, tak percaya apa yang dilihatnya didepan matanya.
“Mianhe………!!!”Ara berlari menuruni tangga dengan cepat dan keluar dari rumah Soohyun secepat yang dia bisa dan menyetop taksi yang kebetulan melintas didepan rumah.
“Ara! Ara! Ara!.......”Suara teriakan memanggil-manggil namanya tak dihiraukan Ara.
Airmata Ara menetes dengan deras tanpa bisa ditahan lagi.
Soohyun berteriak-teriak didepan rumahnya dengan wajah panik. Tapi taksi itu berlalu begitu saja meninggalkannya.
Tiffany berlari keluar menyusul Soohyun.
Saat Soohyun hendak menyetop taksi untuk menyusul Ara, Tifffany menahan tangan Soohyun.
“Kalau kau ingin menyusulnya setidaknya kau berpakaian dulu!”Tiffany berteriak melihat reaksi Soohyun yang sangat ekstrem.
Reflek Sooyhun melihat dirinya sendiri.
Soohyun syock setengah mati  begitu tahu dia hanya memakai boxer. Matanya membelalak melihat kesekitarnya, dan walaaa………….
Orang-orang memandangnya dengan bebagai ekspresi.
Melihat Soohyun yang hanya melongo karena syock Tiffany menyeret tangn Soohyun ke dalam rumahnya.
Soohyun terduduk di sofa dengan lemas. Lengkap sudah kesialannya pagi ini.
Pikirannya yang masih blank membuatnya tak bisa berpikir.
Dia memandang Tiffany dengan wajah kecewa, sementara Tiffany hanya menunduk.
Setelah beberapa saat mereka berdua hanya diam….
“Tiffany, kita harus menjelaskan ini pada Ara.”kata Soohyun dengan nada sura lemah.
Tiffany hanya mengangguk
“Pulanglah! Aku akan mencarinya sendiri.”Soohyun meninggalkan Tiffany yang masih tertunduk, naik kekamarnya dilantai dua.
Tiffany mendesah.
‘ maafkan aku Ara……..’
Tiffany merasakan matanya menghangat. Perlahan diusapnya airmata yang mulai menuruni pipinya. Dia berdiri dan memandang tangga rumah itu sesaat.
‘Aku tetaplah benalu diantara pohon cinta kalian…….’
Ada sakit yang dirasakan Tiffany dalam hatinya.
*****
Ara terduduk dibangku taman. Airmatanya belum berhenti mengalir. Kakinya terasa perih terkena pecahan kaca toples  tapi tak dihiraukan meskipun darah terus mengalir dari lukanya.
Ara benar-benar tak percaya apa yang dilihatnya. Ara menggigit bibirnya kuat kuat dan menggelengkan kepalanya dengan sama kuatnya.
Hatinya terasa sangat sakit, sakit sekali.
Tanpa isakan, airmata Ara terus membasahi pipinya. Tibat-tiba hpnya bergetar.Ara mengeluarkannya dari tas yang ada dipangkuannya. Saat melihat layar Ara langsung merijek panggilan itu dan mematikan ponselnya.
Ara menarik nafasnya dengan berat.
‘Kenapa dadaku sakit sekali…’bisik Ara dalam hati.
“Ini…….”Ara mendongakkan kepalanya saat sebuah tangan mengulurkan tissue kearahnya.
“Gomawo…”Yeoja cantik berkuncir kuda itu tersenyum pada Ara.
Ara dengan susah payah membalas senyumannya.
“Kenapa menangis sendiri disini?”tanya yeoja itu lagi.
Ara hanya menggelengkan kepalanya.
“Kau baru putus dengan pacarmu?”tanya yeoja itu lagi. Ara tak menjawab hanya terdiam.
“Aigooo…kakimu berdarah!”Yeoja itu panic melihat darah mengalir dari kaki Ara.
Ara hanya memandang kakinya tanpa berkata apa-apa.
“Ayo,kau harus ke dokter! Lukamu cukup dalam dan bisa infeksi kalau tak cepat di obati.”Yeoja itu mengulurkan tangannya.
Ara memandang yeoja itu dengan pandangan kosong. Badannya terasa sangat lelah, selain darah yang yang keluar terlalu banyak tapi Ara juga lelah karena pikiran dan hatinya yang kosong entah kemana.
“Kayo! Kenapa kau seperti patung tak bergerak.”Yeoja itu merangkul Ara dan menuntunnya menuju sebuah mobil yang tidak jauh terparkir dari bangku taman.
Dengan cepat Yeoja itu membawa mobilnya. Ara tidak tahu akan dibawa kemana. Pikirannya yang kosong tak menyadari apa yang tengah terjadi.
Yang dia tahu kepalanya tiba-tiba berkunang-kunang dan pandangannya menjadi sangat gelap. Ara pingsan didalam mobil seorang yeoja yang tak dikenalnya.
Perlahan Ara membuka matanya. Matanya menyusuri kamar bernuansa biru itu dengan perlahan. Itu bukan rumah sakit tapi sebuah kamar tidur seorang yeoja karena didinding tergantung beberapa foto yeoja cantik dengan berbagai pose dan beberapa boneka disamping kepalanya.
Perlahan Ara menangkat tubuhnya yang terasa sangat lemas.
“Kau sudah bangun?”sebuah suara mengagetkan Ara.
“Nde…aku dimana?”Yeoja yang dilihat ditaman itu tersenyum dengan ramah.
“Dirumahku! Tepatnya dikamarku.”ujar yeoja itu mendekati Ara yang masih diatas tempat tidurnya.
“Oh….gomawo sudah menolongku.”Ara merasa tidak enak sudah menyusahkan orang lain.
“Tadi kau pingsan dimobilku saat kita akan ke rumah sakit, karena aku tidak tahu rumahmu maka aku bawa kesini saja.”Yeoja tersenyummanis.
“Mianhe..menyusahkanmu.”Ara membungkuk.
“Sudahlah…oh ya siapa namamu? Aku Kim So Eun.”Yeoja cantik itu memperkenalkan diri.
“Go Ara imnida.”
‘Dia cantik dan baik…’ujar Ara dalam hati.
“Jam berapa sekarang?tanya Ara.
“Setengah tujuh.”jawab So Eun.
“Hah? Ah aku harus pulang.”Ara bergegas turun dari tempat tidur So Eun dan terhuyung karena merasakan perih dikaki kanannya yang kini sudah terbalut perban.
“Pelan-pelan Ara! Kakimu terluka cukup dalam untung hanya pangkal jarimu saja bukan telapak kakimu.”So Eun menuntun Ara yang terhuyung.
Ara meringis menahan sakit dikakinya yang beru terasa sekarang.
“Sebaiknya kau kuantar pulang.”kata So Eun lagi.
“Tidak usah So Eun, aku tidak mau merepotkanmu lagi.”Ara merasa enggan lebih menyusahkan Yeoja baik itu.
“Aku akan marah bila kau tolak!”So Eun mengancam Ara yang bersikeras tak mau diantar pulang.
Merasa tidak enak akhirnya Ara menagngguk membuat So Eun tersenyum.
So Eun menuntun Ara keluar kamarnya, saat sampai di ruang tengah keluarga mereka berpapasan dengan seorang namja tampan.
“So Eun siapa dia? Dan kenapa dengan kakinya?”tanya namja itu melihat Ara.
“Ini Ara, Oppa…kakinya terluka tadi ditaman, aku meolongnya.”So Eun tersenyum.
“Baik sekali adikku ini! Sekarang kalian mau kemana?”namja itu tersenyum pada Ara.
“Aku akan mengantarnya pulang Oppa.”jawab So Eun terus menuntun Ara menuju pintu keluar.
“Biar aku antar kalian.”namja tampan itu mengikuti So Eun dan Ara.
“Nde? Gomawo Oppa!”So Eun tersenyum senang.
Tak banyak kata yang diucapkan Ara dan So Eun didalam mobil menuju rumah Ara. Wajah Ara yang murung dan memandang kosong keluar jendela sesekali diperhatikan namja tampan yang juga kakak So Eun dari kaca spion.
Meski tak bercerita baik So Eun maupun kakaknya tahu bahwa Ara kini tengah patah hati dan sangat labil.
“Mianhe merepotkan…Kamsahamnida!”Ara membungkuk pada dua orang baru yang begitu baik padanya padahal mereka tak mengenalnya.
“Anneyong……”So Eun tersenyum melambaikan tangannya sementara namja itu hanya tersenyum.
“Sayang kau kenapa?”Oemma Ara nampak panik melihat kaki Ara diperban.
“Tadi terkena pecahan kaca ditaman Oemma, tapi sudah tidak apa-apa, sudah diobati.”Ara tak ingin membuat Oemmanya khawatir.
“Sincha? Aduh lain kali kau harus lebih hati-hati sayang.”Nyounya Go menciumi buah hati satu-satunya itu dengan sayang.
“Nde Oemma.”Ara mencoba tersenyum.
“Tadi Tifanny menelepon Oemma menanyakan apa kau sudah pulang atau belum.”kat a Oemmanya lagi.
“Oh…”
“Kau kemana sayang? ”tanya Oemmanya lagi.
“Aku berjalan-jalan ditaman Oemma.”Ara berbohong.
“Tapi kenapa sampai malam?”
“Itu karena aku tidak sengaja menginjak kaca Oemma jadi aku kerumah sakit untuk mengobati luka ini dulu.”jawab Ara.
“Sayang kenapa kau tak menelepon Oemma atau Appa atau Minho?”tanya Oemmanya mengelus lembut kepala Ara.
“Ah…. Oemma tidak usah dibesar-besarkan ini hanya luka kecil tak usah beritahu Minho.”kata Ara.
“Baiklah…apa kau sudah makan?”
Ara menggeleng.
“Bagaimana tubuhmu tidak kurus kalau makanpun kau masih harus diingatkan.”Oemmanya menuntun Ara menuju ruang makan.
Ara hanya mengikuti, meski dia sama sekali tak ingin makan tapi demi Oemmanya, Ara ingin mengabaikan tangis yang terus mendesaknya untuk ditumpahkan.
Ara menumpahkan tangisnya dalam pelukan teddy bear kesayangannya sampai kelelahan , membuat  segala kesedihan dan kelelahannya terbawa kealam mimpi.
*****
“Yunho-ah, bisa kita bicara?”tanya Yuri sepulang sekolah saat Yunho mengantarnya pulang.
“Bukankah kita sedang bicara Yul?”tanya Yunho bingung.
“Bukan itu..aku ingin bicara serius denganmu.”kata Yuri.
“Baiklah…”Yunho tersenyum.
Melihat Yunho tersenyum jantung Yuri langsung berdetak dengan cepat.
“Kau mau kita bicara dimana Yuri?”tanya Yunho.
“Bagaimana kalau di cafĂ© ‘STAR’ saja?”tanya Yuri.
Yunho hanya mengangguk dan mengarahkan mobilnya menuju café langganan dia dan teman-teman dari tim basketnya nongkrong kalau sedang ada waktu.
Yunho dan Yuri memilih meja disudut  ruangan , cafĂ© itu masih sepi karena hari memang masih siang sedangkan pengunjung akan ramai bila hari sudah mulai menjelang malam.
“Yun…”Yuri menatap Yunho yang memandangnya dengan dingin, meski senyum tersungging dibibirnya.
“Mmm……”Yunho memandang yeoja cantik didepannya yang tampak serius.
“Yun,apa salah kalau seorang yeoja menyatakan cinta lebih dulu?”tanya Yuri memandang Yunho dengan tatapan ragu.
“Mwo?”Yunho cukup tercekat mendengar pertanyaan Yuri, ingatanya kembali terlintas dengan pernyataan Tiffany beberapa hari yang lalu disekolah.
“Apa tidak akan memalukan bila seorang yeoja menyatakan cinta pada seorang namja?”
“Emmmm….entahlah aku pikir tak apa-apa, terkadang seorang namja juga malu menyatakan perasaannya dan mungkin dengan pengakuan yeoja itu akan membantunya.”kata Yunho.
“Sincha?”
Yunho menangguk.
“Kalau mereka saling menyukai aku pikir tak akan penting siapa yang menyatakan cinta.”meski masih SMA ternyata pola pikir Yunho sudah sangat dewasa.
“Bagaimana kalu namja itu menolaknya?”tanya Yuri lagi.
“Apa kau sedang menyukai seorang namja, Yuri?”tanya Yunho membuat Yuri gugup.
“Anyi…temanku sedang menyukai seorang namja.”Yuri berusaha menghindari mata Yunho yang memandangnya dengan penuh selidik.
“Oh…kukira kau.”Yunho tersenyum melihat kegugupan Yuri.
“Yun….”
“Hmm……..”
“Menurut pandanganmu tentang yeoja yang seperti itu bagaimana?”
“Maksudmu pendapat pribadiku?”tanya Yunho.
“Nde. Apa kau tidak akan memandang rendah padanya?”
Yunho menggeleng.
“Aku menghormati perasaan orang apalagi seorang yeoja, meski aku tak punya perasaan yang sama tapi aku akan berterima kasih karena sudah menyukaiku dan aku akan meminta maaf karena tak bisa membalasnya tapi aku tak akan pernah memandang rendah padanya.”kata Yunho panjang lebar.
“Sincha? Kau baik sekali Yun…”Yuri tersenyum miris karena dia tahu banyak yeoja di sekolahnya yang sudah menyatakan suka pada Yunho jauh sebelum dia berniat mengungkapkan perasaannya sendiri dan mereka semua ditolak dengan halus oleh Yunho.
Yuri menggigit bibir bawahnya, rasanya sangat sesak terus-menerus menahan perasaan sukanya pada Yunho tapi ia juga tak mau Yunho menjauhinya saat tahu bahwa ia menyukainya lebih dari seorang teman.
Yuri tak ingin hunbungannya dengan Yunho menjadi kaku dan aneh bila ia menyatakan perasaannya sementara dia sendiri tidak tahu apa Yunho menyukainya atau tidak.
“Yul…Yul! Yuri-ah!”Yunho memanggil Yuri dengan kencang tepat ditelinganya.
“Ah….kenapa kau bertariak Yunho!”Yuri kaget Yunho memanggilnya tepat ditelinganya.
“Kau melamun sampai jarak sedekat ini dipanggil tak terdengar.”Yunho mendengus.
“Ah benarkah? Mian…”Yuri tersenyum malu.
“Kita pulang saja, katanya mau bicara malah asyik melamun sendiri dan aku dicuekin.”Yunho berdiri tapi Yuri menahannya dengan memegang lengan  tangan Yunho.
Yunho berhenti dan memandang Yuri,Yuri reflek melepaskan tangannya.
“Kajja…..”Yuri menghindari tatapan Yunho dan menyembunyikan mukanya yang memerah.
Yunho hanya mengikuti Yuri yang kikuk.

*****

Pagi itu Ara bangun lebih cepat. Kakinya masih terasa sangat perih. Rasanya menangis semalaman membuat matanya bengkak dan susah untuk dibuka.
Ara mendekati jendela dan memandang keluar menikmati sinar matahari pagi yang menerobos masuk kekamarnya. Ditariknya nafasnya berkali-kali dan dihembuskannya berkali-kali. Sekitar lima menit Ara melakukan itu dan membuat perasaannya sedikit demi sedikit menjadi lebih rileks dan tenang.
‘Kau pasti bisa Ara!’
Ara berbicara sendiri.
‘Gwencana!gwencana!’
Ara memberi semangat pada dirinya sendiri.
‘Aku akan konsentarsi untuk ujian, agar lulus dengan nilai yang bagus.’
Ara mengusap airmata yang tanpa sadar masih mengalir dari sudut matanya. Ara membuka pintu kamar mandi dan berendan di bath tub cukup lama.
Air dingin itu terasa membasuh tubuhnya yang letih semalaman menangis dan membuang semua kegundahan hatinya.
Sekitar satu setengah jam kemudian Ara baru keluar dari kamar mandi.Ara bertekad melupakan kejadian menyakitkan itu dan menjalani hari-harinya seperti biasanya.
Ara kaget saat hpnya tiba-tiba berbunyi, saat melihat layar hpnya Ara mengerutkan keningnya melihat nomer baru disana.
“Yoboseo?”
“Yoboseo! Ara-ah?”tanya suara diseberang sana yang terdengar asing buat Ara.
“Nde! Ini siapa?”Ara mengeryitkan dahinya.
“Aku So Eun.”terdengar suara ceria diseberang sana.
“So Eun….oh… ne…ne…”Ara tersenyum senang,ini adalah senyum pertama Ara pagi ini.
“Apa kau punya waktu? Aku ingin mengajakmu kesuatu tempat.”Ujar So Eun.
“Setelah sekolah jam 1 siang aku bisa pergi.”kata Ara.
“Baiklah aku akan menjemputmu, di mana kau sekolah?”
“Aku sekolah dirumah?”
“Mwo? Sekolah dirumah? Haha…kau jangan bercanda Ara.”So Eun tertawa.
“Nde, aku tak bohong SoEun. Aku ambil home schooling.”jawab Ara serius.
“Hah! Mianhe Ara, akupikir kau hanya bercanda. Baiklah aku jemput kau jam 1,OK!”
“OK!”
Ara menutup teleponnya.
‘ Tak ada salahnya membuka pertemanan dengan orang baru…’
Gumam Ara sembari menyisir rambutnya yang masih setengah basah, dia melihat wajahnya yang kusut seperti tak punya gairah sama sekali. Ara tersenyum pada dirinya sendiri, mencoba tersenyum semanis mungkin didepan kaca.
“Sayang apa kau sudah bangaun?”terdengar suara nyonya Go dari luar kamar Ara.
“Nde Oemma!”
“Cepatlah sarapan…tutormu sudah menunggumu!”
“Nde!”
Ara bergegas membenarkan baju dan dandanannya agar tak terlihat pucat,Ara harus menyembunyikan perasaannya pada semua orang terutama orangtuanya .
Ara memandang hp-nya yang berbunyi tiap 5 menit. Tiffany dan Soohyun bergantian menghubunginya danmengiriminya sms.
Setelah mematikan hp-nya Ara menuju kebawah untuk memulai pelajarannya.
 Saat So Eun menjemputnya, Ara sangat senang , dia akan punya sahabat yang pasti akan sedikit membantu melupakan kejadian yang tak ingin diingatnya itu.
“Kau mau mengajakku kemana So Eun?”Ara bertanya saat So Eun membawanya menyusuri jalanan kota Seoul yang terasa panas siang itu.
“Ketempat les musikku”kata So Eun.
“Nde…..waeyo?”Aramengerutkan keningnya.
“Mian aku membuka dompetmu tapi aku lihat fotomu bermain piano jadi aku tahu kau juga pasti suka musik.”
“Kau membuka dompetku?”
“Ya saat kau pingsan kemarin aku mencari identitas karena ingin mengantar  kerumahmu tapi aku temukan alamat rumahmu di Kanada,ya jadi aku bawa kau pulang kerumahku.”kata So Eun.
“Oh…gomawo, proses kewargenagaraanku belum lengkap jadi aku masih memakai identitas lamaku.”Ara tersenyum.
“Nde aku mengerti. Sejak kapan kau bermain piano Ara?”
“Aku tidak tahu kapan tepatnya tapi aku rasa sejak kecil.”
“Sudah sampai!”So Eun tersenyum senang menatap bangunan berlanati 3 dengan cat warna-warni dan penuh dengan gambar art dan berbagai lukisan alat music didinding luarnya itu.
“Gedung yang unik.”Ara tersenyum.
“Kau suka?”So Eun senang melihat sahabat barunya itu tersenyum senang.
Ara menangguk. So Eun mengajaknya langsung naikkelantai 3 dan memasuki sebuah ruangan berbentuk aula yang cukup lebar dimana ada sebuah panggung mungil dengan berbagai alat music yang tergeletak disana.
Mata Ara berbinar melihat sebuah piano besar yang selalu ingin dicobanya. Ara memandang So Eun dan seakan tahu So Eun mengiyakan .
Sekitar 15 menit Ara memainkan piano itu ketika tanpa mereka sadari 3 pasang mata memandang mereka dari 10 menit yang lalu. Saat tuts terakhir Ara berhenti.
Plok! Plok! Plok!
Ara dan So Eun serentak  menengok kearah suara tepuk tangan yang cukup nyaring itu karena aula yang kosong jadi suara tepukan itu menjadi menggema.
“Hai…permainanmu bagus sekali.” 3 yeoja cantik itu menghampiri Ara dan So Eun.
“Kau?”
“Go Ara imnida.”Ara membungkuk memperkenalkan dirinya.
“Aku Yuri, ini Yoona dan itu Yoen Hee.”Yuri tersenyum mengetahui yang bermain piano adalah Ara teman Minho dari SMA Kyungsan.
“Anneyong…….”Ara tersenyum,Yoona dan Yoen Hee membalas dengan senyuman.
“Kalian sudah pernah bertemu?”tanya So Eun.
“Iya saat pertandingan basket antar sekolah, tapi belum sempat berkenalan.”kata Yoona.
“Oh…”So Eun mengangguk.
“Menurut kalian bagaimana permainan Ara?”tanya So Eun pada 3 teman lesnya  yang baru bergabung itu.
“Bagus …sangat bagus menurutku.”kata Yoen Hee.
“Aku rasa benar yang dikatakan Yoen Hee,permainnanya sangat bagus. Apa kau juga bisa music modern Ara?”tanya Yuri.
“Ya aku bisa…”Ara senang permainan pianonya disukai oleh teman-teman barunya ini.
“Kalau begitu ayo kita coba….”Yoona mengambil Biola.
Yoen Hee tak mau ketinggalan mengambil terompet, Yuri mengambil flute dan So Eun memegang gitar.
“Kau tahu lagu theme song  james bond?’tanya Yuri.
“Nde…”
“Kau bisa memainkannya?”
Ara mengangguk.
“Ok…1,2,3…”So Eun mengawali petikan gitarnya diikuti dentingan piano Ara.
Tanpa disadari mereka berlima sudah asyik dengan alat musiknya masing-masing dan larut dalam satu irama yang kompak dan terdengar indah.
Saat selesai mereka saling berpandangan satu dengan yang lain.
“Yeah……….!!!”Mereka tertawa bersama merasa senang karena bisa memainkan lagu itu sampai habis dengan baik.
“Kau harus masuk group kami Ara!”kata Yoen Hee.
“Aku?”Ara memandang 4 yeoja cantik didepannya dengan mata membulat.
“Ya, Ara! Kau lihat kita sangat kompak?”kata Yuri.
“Please Ara?”Yoona memperlihatkan puppy eyesnya.
“Kita akan jadi 5 yeoja paling keren hehe….”So Eun tersenyum senang.
“Mmmmm……..”
“Ayolah……..”Yoen Hee, Yuri, So Eun dan Yoona memandang Ara dengan memohon membuat Ara tak mampu menolak.
“Baiklah…..”
“Yeah………”Mereka memeluk Ara dengan senangnya.
Ara tersenyum melihat keempat sahabat barunya itu kegirangan, Ara tak bisa menyembunyikan kebahagiaan hatinya juga, disaat kesedihan tengah dialaminya datang kebahagiaan mengobati luka hatinya dengan cara yang ajaib.
Ara memejamkan matanya sejenak dan berdo’a keajaiban lain akan menghampirinya dengan cara yang juga luar biasa.Ara tersenyum.
Sore sudah menjelang dan mereka berjanji akan latihan ditempat itu setiap hari karena Yuri dan teman-temannya berencana tampil di acara perpisahan kelulusan meraka 2 bulan lagi.

******





Gomawoyon all..........
Still reading my imagination......hahaha........pede abis.
Part 7 udah ok tapi part 5 & 6 belum ready hehe.......aneh ya,,,,,,,,,yah itulah khayalanku suka lompat-lompat gak jelas.
Happy holiday..* _ *